Diyah Yuliana
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penentuan Faktor Pendorong Penyebaran Wabah Penyakit Berdasarkan Metode AHP - DELPHI (Studi Kasus: KLB Leptospirosis di Kabupaten Bantul) Diyah Yuliana
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3728

Abstract

Leptospirosis merupakan salah satu penyakit zoonosis yang terabaikan, namun memiliki tingkat kefatalan yang cukup tinggi. Penyebaran epidemiologis bakteri leptospirosis dipengaruhi oleh lingkungan dan aspek sosio-demografis. Leptospirosis menjadi masalah yang penting dan genting di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Bantul. Tercatat sejak tahun 2009 – 2014 banyak kasus leptospirosis dilaporkan. Peningkatan kasus leptospirosis di Kabupaten Bantul terjadi pada tahun 2011 sehingga dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Analisis risiko sebagai langkah mitigasi dapat dilakukan untuk menentukan penyebaran, mengelompokkan dan memprediksi terjadinya leptospirosis di suatu wilayah. Sebelum membuat analisis risiko, perlu ditentukan faktor apa saja yang menjadi pendorong penyebaran wabah leptospirosis di Kabupaten Bantul. Melalui metode AHP – Delphi dapat diketahui bahwa faktor pemukiman yang padat dan faktor kejadian banjir dinilai merupakan faktor pendorong paling kuat dalam penyebaran KLB leptospirosis di Kabupaten Bantul. Faktor keberadaan lahan basah dan faktor kepadatan penduduk juga dinilai memiliki peran dalam penyebaran KLB leptospirosis di Kabupaten Bantul.Kata kunci: leptospirosis, wabah, faktor pendorong, AHP, Delphi
EVALUASI MULTI KRITERIA KERUANGAN UNTUK PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN SOSIAL TERHADAP BAHAYA TSUNAMI DI WILAYAH PESISIR KOTA CILEGON Diyah Yuliana
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol. 13 No. 1 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jstmb.v13i1.2939

Abstract

Wilayah pesisir Kota Cilegon merupakan salah satu daerah di Indonesia yang berpotensi terkena bahaya tsunami. Hal ini tidak terlepas dari adanya Selat Sunda yang berbatasan langsung dengan wilayah pesisir Kota Cilegon. Selat Sunda terletak pada kawasan transisi antara segmen Sumatera dan segmen Jawa dari Busur Sunda, yang juga merupakan daerah di Indonesia yang sangat aktif dalam hal aktivitas vulkanik, kegempaan dan pergerakan tektonik vertikal dimana dapat menyebabkan terjadinya tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kerentanan sosial. Analisis dari berbagai parameter dilakukan dengan metode Evaluasi Multi-Kriteria Keruangan (SMCE) karena diharapkan menghasilkan keputusan yang berimbang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa/Kelurahan Citangkil adalah satu-satunya desa yang berbatasan langsung dengan laut memiliki nilai kerentanan sosial yang tinggi, sedangkan 20 desa lainnya memiliki tingkat kerentanan sedang dan rendah.