Materi integral merupakan salah satu materi pokok dalam kurikulum matematika di Sekolah Menengah Atas. Dalam penelitian ini, siswa dituntut untuk memiliki kemampuan bernalar. Kemampuan tersebut sangat dibutuhkan dalam penyelesaian masalah integral, khususnya pada permasalahan luas daerah di bawah kurva. Hal tersebut tentunya membutuhkan pemahaman konsep, kemampuan penalaran dan interpretasi. Pada kenyataannya, banyak siswa merasa kesulitan untuk mengatasi permasalahan integral. Akibatnya, siswa mengalami banyak kekeliruan dalam menyelesaikan masalah terkait dengan luas daerah di bawah kurva. Pada artikel ini penulis mencoba untuk menjelaskan secara deskriptif tentang bagaimana siswa menggunakan kemampuan awal mereka pada permasalahan berbasis konteks. Penelitian ini dilakukan di kelas XI yang menduduki semester kedua yang terdiri dari 40 siswa. Pengumpulan data diperoleh melalui tes awal (Student’s Worksheet), wawancara, dan catatan lapangan. Wawancara dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai bagaimana siswa menyelesaikan permasalahan integral yang disajikan. Hasil dari kegiatan tersebut menunjukan bahwa kemampuan siswa umumnya tidak dapat membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan integral berbasis konteks. Dalam hal ini, penulis menemukan bahwa beberapa siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan; sementara itu beberapa siswa lainnya menerapkan cara lain, seperti dengan menggunakan rumus dan menuangkan dengan kata-kata. [ANALISIS KEMAMPUAN BERNALAR SISWA SMA DALAM MEMAKNAI PERMASALAHAN INTEGRAL BERBASIS KOTEKS