Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HIPNOSIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Hasil Kajian) Prawoto, Budi Priyo
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): GAMATIKA
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.036 KB)

Abstract

Abstrak Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, harus dilakukan secara berurutan, setapak demi setapak, kontinu, menggunakan pengalaman belajar sebelumnya, lebih mengutamakan pengertian dari pada hafalan dan harus mengkonstruksi (membangun) sendiri pengetahuannya melalui kegiatan aktif dalam belajar. Guru harus bisa menciptakan kondisi sedemikian sehingga belajar matematika menjadi hal yang tidak membebani pikiran siswa. Hipnosis merupakan sebuah kondisi relaks, fokus atau konsentrasi yang memudahkan seseorang menerima informasi. Ciri khas dari kondisi tersebut adalah sensor-sensor pancaindra manusia menjadi lebih aktif. Kondisi seperti itu yang bisa membuat indikator pembelajaran tercapai dengan baik. Kondisi hipnosis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika adalah perhatian yang terpusat, relaksasi kondisi fisik, peningkatan kemampuan sebagaian atau seluruh indra, pengendalian refleks dan aktifitas fisik, serta respon siswa sebagai pengaruh pascahipnosis. Katakunci: belajar matematika, relaksasi, hipnosis Abstract Learning mathematics is a higher mental activity, must be performed sequentially, step by step, continuous, using previous learning experience, more emphasis on rote learning and understanding of the need to construct (build) their own knowledge through active learning. Teachers should be able to create the conditions so that learning mathematics into things that do not burden the mind of the student. Hypnosis is a state of relaxation, focus or concentration that allows the person receiving the information. The hallmark of this condition is the human senses sensors become more active. Such conditions can make the learning achieved good indicator. Hypnotic state which can be utilized in learning mathematics are concentrated attention, relaxation physical condition, capacity in part or all of the senses, control of reflexes and physical activity, as well as influence student responses pascahipnosis. Keywords: learning math, relaks, hypnosis
HIPNOSIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Hasil Kajian) Prawoto, Budi Priyo
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.036 KB)

Abstract

Abstrak Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, harus dilakukan secara berurutan, setapak demi setapak, kontinu, menggunakan pengalaman belajar sebelumnya, lebih mengutamakan pengertian dari pada hafalan dan harus mengkonstruksi (membangun) sendiri pengetahuannya melalui kegiatan aktif dalam belajar. Guru harus bisa menciptakan kondisi sedemikian sehingga belajar matematika menjadi hal yang tidak membebani pikiran siswa. Hipnosis merupakan sebuah kondisi relaks, fokus atau konsentrasi yang memudahkan seseorang menerima informasi. Ciri khas dari kondisi tersebut adalah sensor-sensor pancaindra manusia menjadi lebih aktif. Kondisi seperti itu yang bisa membuat indikator pembelajaran tercapai dengan baik. Kondisi hipnosis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika adalah perhatian yang terpusat, relaksasi kondisi fisik, peningkatan kemampuan sebagaian atau seluruh indra, pengendalian refleks dan aktifitas fisik, serta respon siswa sebagai pengaruh pascahipnosis. Katakunci: belajar matematika, relaksasi, hipnosis Abstract Learning mathematics is a higher mental activity, must be performed sequentially, step by step, continuous, using previous learning experience, more emphasis on rote learning and understanding of the need to construct (build) their own knowledge through active learning. Teachers should be able to create the conditions so that learning mathematics into things that do not burden the mind of the student. Hypnosis is a state of relaxation, focus or concentration that allows the person receiving the information. The hallmark of this condition is the human senses sensors become more active. Such conditions can make the learning achieved good indicator. Hypnotic state which can be utilized in learning mathematics are concentrated attention, relaxation physical condition, capacity in part or all of the senses, control of reflexes and physical activity, as well as influence student responses pascahipnosis. Keywords: learning math, relaks, hypnosis
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Blended Learning Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Matematika Wintarti, Atik; Artiono, Rudianto; Prawoto, Budi Priyo
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol 3, No 2 (2019): Vol. 3, No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v3n2.p46-54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar pada mata kuliah Dasar-Dasar Matematika di Program Studi Matematika, Universitas Negeri Surabaya.Model yang digunakan untuk pengembangan bahan ajar pada penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE yang terdiri 5 tahap, yaitu tahap Analisis (Analysis), Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Sementara, metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode ceklist pada setiap langkah pada Instructional Design Process Step/Action Checklist, jika tidak maka harus ada langkah alternatif yang dilakukan atau ada alasan yang relevan yang tidak mempengaruhi proses pengembangan. Perkuliahan Dasar-Dasar Matematika menggunakan bahan ajar blended learning telah disusun berdasarkan model pengembangan ADDIE. Setiap langkah pada Instructional Design Process Step/Action Checklist telah dilaksanakan dan telah menghasilkan bahan ajar berbasis blended learning. Penelitian ini diawali dengan pembuatan story line yang merupakan panduan dalam pengembangan bahan ajar. Dari hasil analisis angket respon mahasiswa, diperoleh lebih dari 75% mahasiswa memberikan respon positif tidak hanya pada bentuk perkuliahan yang menggabungkan antara perkuliahan online dan offline melalui blended learning tetapi juga tentang ketergunaan materi yang disampaikan secaran online melalui Vi-learn Unesa.Kata kunci: bahan ajar, blended learning, ADDIEThis study aims to develop teaching materials in the Basic Mathematics course in the Mathematics Study Program, Surabaya State University. The model used for the development of teaching materials in this study is the ADDIE development model consisting of 5 stages, namely the Analysis, Design (Design), Development (Development), Implementation (Implementation), and Evaluation (Evaluation). Meanwhile, the method used to analyze data is the checklist method at each step in the Instructional Design Process Step / Action Checklist, if not then there must be an alternative step taken or there is a relevant reason that does not affect the development process. Lectures on Basic Mathematics using blended learning teaching materials have been prepared based on the ADDIE development model. Every step in the Instructional Design Process Step / Action Checklist has beencarried out and has produced teaching materials based on blended learning. This research begins with the creation of a story line which is a guide in the development of teaching materials. From the analysis of student questionnaire responses, it was obtained that more than 75% of students gave positive responses not only to the form of lectures that combined online and offline lectures through blended learning but also about the use of material delivered online through Vi-learn Unesa.Keywords: ADDIE, blended learning, teaching materials
HIPNOSIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Hasil Kajian) Prawoto, Budi Priyo
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, harus dilakukan secara berurutan, setapak demi setapak, kontinu, menggunakan pengalaman belajar sebelumnya, lebih mengutamakan pengertian dari pada hafalan dan harus mengkonstruksi (membangun) sendiri pengetahuannya melalui kegiatan aktif dalam belajar. Guru harus bisa menciptakan kondisi sedemikian sehingga belajar matematika menjadi hal yang tidak membebani pikiran siswa. Hipnosis merupakan sebuah kondisi relaks, fokus atau konsentrasi yang memudahkan seseorang menerima informasi. Ciri khas dari kondisi tersebut adalah sensor-sensor pancaindra manusia menjadi lebih aktif. Kondisi seperti itu yang bisa membuat indikator pembelajaran tercapai dengan baik. Kondisi hipnosis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika adalah perhatian yang terpusat, relaksasi kondisi fisik, peningkatan kemampuan sebagaian atau seluruh indra, pengendalian refleks dan aktifitas fisik, serta respon siswa sebagai pengaruh pascahipnosis. Katakunci: belajar matematika, relaksasi, hipnosis Abstract Learning mathematics is a higher mental activity, must be performed sequentially, step by step, continuous, using previous learning experience, more emphasis on rote learning and understanding of the need to construct (build) their own knowledge through active learning. Teachers should be able to create the conditions so that learning mathematics into things that do not burden the mind of the student. Hypnosis is a state of relaxation, focus or concentration that allows the person receiving the information. The hallmark of this condition is the human senses sensors become more active. Such conditions can make the learning achieved good indicator. Hypnotic state which can be utilized in learning mathematics are concentrated attention, relaxation physical condition, capacity in part or all of the senses, control of reflexes and physical activity, as well as influence student responses pascahipnosis. Keywords: learning math, relaks, hypnosis
Pelatihan Pembuatan Web Portofolio Guru Selama Masa Pandemik Covid-19 di SMA Shafta Surabaya Rudianto Artiono; Dwi Nur Yunianti; Budi Priyo Prawoto; Dwi Juniati; I Ketut Budayasa
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/pengabdian.v2i1.435

Abstract

Abstract Since the Covid-19 case was discovered in Indonesia in early March 2020,the Indonesian government has started making preparations to deal with the spread of this virus. Prevention efforts are also carried out by several ministries, one of which is the Indonesian Ministry of Education and Culture. Through a circular letter from the Minister dated March 17, 2020,the learning system in Indonesia is carried out boldly from home in order to prevent the spread of Corona Virus Disease. Online teaching materials that have been created during the pandemic should no longer be used by the teacher concerned but can also be used by other teachers who will only teach the same material in different classes or classes. In this community service activity, the team provides training on making web portfolios that can help teachers at SMA Shafta Surabaya not only in storing online teaching materials that have been produced, articles that have been developed, learning media that have been made, workshops materials that have been followed but also the ease of accessing the teaching materials that have been produced for other teachers who need it. Based on the questionnaire completed by the participants, it was found that the participants' knowledge of web portfolios increased from 56.7% to 78.3%.In addition, all partici pants stated that this training activity increased their knowledge regarding portfolios with a score of 4.5 (on a scale of 5). The continuity of this training activity is highly expected by the training participants Abstrak Sejak ditemukannya kasus penderita covid-19 di Indonesia pada awal Maret 2020, pemerintah Indonesia mulai aktif melakukan persiapan-persiapan dalam mengatasi penyebaran virus ini. Usaha-usaha preventif juga dilakukan oleh beberapa kementrian yang ada, salah satunya adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Melalui surat edaran Mendibud tertanggal 17 Maret 2020, sistem pembelajaran di Indonesia dilakukan secara daring dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease. Bahan ajar online yang telah dibuat selama masa pandemik seharusnya bisa dimanfaatkan lagi tidak hanya oleh guru yang bersangkutan tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh guru lain yang akan mengajarkan materi yang sama di kelas atau angkatan yang berbeda. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan kepala sekolah di SMA Shafta Surabaya, ditemukan kenyataan bahwa guru-guru telah menghasilkan banyak bahan ajar online selama masa pandemik Covid-19 tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah bahan ajar tersebut digunakan. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarkat ini, tim pelaksana memberikan pelatihan pembuatan web portofolio yang dapat membantu guru-guru di SMA Shafta Surabaya tidak hanya dalam menyimpan bahan ajar online yang telah dihasilkan, artikel yang pernah dipublikasikan, media pembelajaran yang pernah diciptakan, materi workshop yang pernah diikuti tetapi juga kemudahan untuk mengakses bahan ajar yang telah dihasilkan tersebut untuk guru yang bersangkutan dan untuk guru lain yang membutuhkan. Berdasarkan angket yang diisi perserta, didapatkan bahwa pengetahuan peserta tentang web portofolio meningkat dari 56,7% menjadi 78.3%. Selain itu, seluruh peserta menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini menambah wawasan mereka terkait web portofolio dengan skor 4.5 (dengan skala 5). Keberlanjutan dari kegiatan pelatihan ini sangat diharapkan oleh peserta pelatihan, hal tersebut diungkapkan melalui saran yang diberikan.