Narmawan
Stikes Karya kesehatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko Kejadian Hipertensi pada Lansia Di Wilayah Pesisir Puskesmas Abeli Kota Kendari Sri Marsita; Narmawan; Diah Indriastuti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 2 No 01 (2020): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT CELEBES VOLUME 02 NO 01
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara terus–menerus lebih dari suatu periode.hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya stres, konsumsi natrium/garam yang berlebihan dan pengaruh alkohol.Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko kejadian Hipertensi kejadian hipertensi pada lansia pada masyarakat pesisir di Puskesmas Abeli Kota Kendari.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan cross sectional study.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21-31 Agustus 2019. Populasi pada penelitian adalah semua penderita hipertensi usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun yang tinggal di daerah pesisir Abeli yaitu Kelurahan Puday, Kelurahan Lapulu, Kelurahan Talia yang datang berobat ke dan jumlah sampel sebanyak 118 orang (kasus 59 orang dan kontrol 59 orang) diambil dengan cara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan konsumsi garam berlebih merupakan faktor resiko hipertensi di Puskesmas dengan p value = 0.014 < dari nilai α = 0.05 dan nilai OR = 2.649. Stres merupakan faktor resiko hipertensi p value = 0.005 < dari nilai α = 0.05 dan nilai OR = 4.336. Kebiasaan konsumsi alkohol merupakan faktor resiko hipertensi dengan p value = 0.000 < dari nilai α = 0.05 dan nilai OR = 5.327. Saran kepada pihak Puskesmas Abeli Kota Kendari agar meningkatkan pelayanan posbindu dan promosi kesehatan kepada masyarakat pesisir tentang faktor resiko hipertensi untuk menurunkan angka kejadian hipertensi pada masyarakat termasuk lansia.
Predikitor Niat Terhadap Kepatuhan Perilaku Minum Obat Pada Penderita TB Paru di Poli Paru RSUD Kota Kendari Nur Ramadhan; Narmawan; Hasrima Hasrima
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 3 No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT CELEBES VOLUME 03 NOMOR 01
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulmonary tuberculosis occupies the second position in the world with the most cases because in some places treatment services are less accessible to some people in peripheral areas and cause treatment to be incomplete or partly to stop treatment because they cannot stand the side effects of drugs. Non-compliance begins with a lack of intention to take treatment. In the basic concept of the theory of behavior (theory of planned behavior), the aim is to determine the relationship between attitudes, subjective norms and behavioral control on the intention to take medication for pulmonary tuberculosis patients at the Pulmonary Polyclinic, Kendari City Hospital. This type of research is quantitative with a correlational design through a cross sectional approach. The research sample was 32 respondents aged 17 to 65 years. The study was taken using accidental sampling technique. The research instrument uses an attitude scale to intention, a subjective norm scale to intention, and a behavioral control scale to intention. The data analysis technique is using rank spearmen correlation analysis using computerization. The results of the study of attitudes towards medication adherence intentions obtained a correlation coefficient of 0.246 which has a significance value of 0.175, indicating that there is no relationship. Subjective norm on intention to take medication adherence obtained a correlation coefficient of 0.518 which has a significance value of 0.002 indicating there is a relationship. Behavioral control towards medication adherence intention obtained a correlation coefficient of 0.273 with a significance value of 0.130 indicating no relationship. So it can be concluded that the attitude variable and behavioral control on medication adherence have no relationship, and the subjective norm variable has a relationship.