H. Syamsul Hadi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Keagamaan Diniyah di Kabupaten Lombok Barat H. Syamsul Hadi
Jurnal Al-Amin: Kajian Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Al-Amin: Kajian Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam al-Amin, Gersik, Kediri, Lombok Barat, NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.88 KB)

Abstract

Selama kurun waktu yang panjang, pendidikan keagamaan Islam berjalan secara tradisi, berupa pengajian al-Qur’an dan pengajian kitab, dengan metode yang dikenalkan (terutama di Jawa) dengan nama sorogan, bandongan dan halaqah. Tempat belajar yang digunakan umumnya adalah ruang-ruang masjid atau tempat-tempat shalat “umum” yang dalam istilah setempat disebut: surau, dayah, meunasah, langgar, rangkang, atau mungkin nama lainnya. Perubahan kelembagaan paling penting terjadi setelah berkembangnya sistem klasikal, yang awalnya diperkenalkan oleh pemerintah kolonial melalui sekolah-sekolah umum yang didirikannya di berbagai wilayah Nusantara. Masalah pokok penelitian ini ialah tidak tersedianya informasi yang memadai dan mutakhir untuk mengevaluasi posisi dan eksistensi madrasah diniyah dalam masyarakat Indonesia sekarang. Secara khusus, penelitian ini berusaha menjawab tiga pertanyaan yang dari sisi evaluasi kebijakan dipandang bersifat mendasar: (1) Bagaimana warga masyarakat mengenal dan memahami madrasah diniyah; (2) Bagaimana madrasah diniyah menyelenggarakan pendidikan dan menghubungkannya dengan kebutuhan masyarakat; dan (3) Bagaimana partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah diniyah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lombok Barat. Pada masing-masing Kecamatan diambil satu Madrasah Diniyah secara purposive sebagai sasaran penelitian, dengan kriteria tergolong ke dalam Madrasah Diniyah yang mewakili tipe tertentu yang berbeda dengan Kecamatan lainnya.Dilihat dari kasus yang terjadi, madrasah diniyah yang dimaksudkan untuk menjadi pilihan pendidikan yang utama setidaknya mempunyai beberapa ciri yang menonjol. Pertama, program pendidikannya menempatkan penyajian ilmu-ilmu agama sebagai pelajaran utama, bukan sekadar bahan belajar tambahan bagi murid. Kedua, mengikut posisi pendidikannya tersebut, waktu belajar ditetapkan dan diatur sendiri tanpa harus memperhitungkan waktu belajar murid di sekolah atau madrasah formal yang mungkin juga mereka itu. Ketiga, merancang program pendidikannya untuk menjadi bagian dari penjenjangan pendidikan yang lengkap, dari tingkat dasar (awwaliyah), lanjutan pertama (wustha), dan lanjutan atas (‘ulya). Berdasarkan ciri-ciri yang telah dikemukakan terlihat bahwa madrasah yang menyediakan layanan pendidikan diniyah sebagai pendidikan utama menyelenggarakan program pendidikan tersebut dengan mengikuti standard pendidikan formal.
M MANAJEMEN PERSONALIA PADA PENDIDIKAN MENENGAH H. Syamsul Hadi
Jurnal Al-Amin: Kajian Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Al-Amin: Kajian Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam al-Amin, Gersik, Kediri, Lombok Barat, NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.203 KB)

Abstract

Untuk meningkatkan kualitas personel pendidikan di sekolah menengah maka dibutuhkan pola manajemen yang efektif dalam mengelola sumber daya manusia pendidikan. Karena aspek ini menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah menengah serta yang bertanggung jawab adalah kepala sekolah Unsur penting dari manajemen pendidikan adalah manajemen personalia sekolah yang meliputi; perencanaan kebutuhan personil, rekrutmen, seleksi, pengembangan staf Tujuan utama manajemen personel yaitu untuk membangun stabilitas organisasi antara lain untuk meningkatkan kualitas para guru dan staf dalam mengembangkan tujuan organisasi, memaksimalkan potensi semua personil. Maka untuk merealisasikan tujuan sekolah ada beberapa strategi dalam manajemen personel yaitu strategi rekrutmen dan seleksi, strategi perencanaan personel, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja, strategi kompensasi, strategi hubungan antar personil. Sedangkan Unruh dan Alexander manajemen personel disekolah atas dasar tiga asumsi yaitu; pertama, kapabilitas guru merupakan hak esensial untuk mencapai kualitas pendidikan sehingga guru tersebut harus selalu dipersiapkan. Kedua, manajemen sumber daya manusia yang efektif mensyaratkan aplikasi pengetahuan yang diajarkan dan keterampilan. Sehingga malalui proses seleksi akan didapatkan seorang guru yang mempunyai persyaratan seperti yang dibutuhkan sekolah. Ketiga, identifikasi dan seleksi tidak cukup untuk mendapatkan guru yang berkualitas tetapi harus mendaptkan induksi dari pimpinan sekolah. Hendaknya kepala sekolah mengupayakan kondisi sekolah yang kondusif bagi guru untuk mencapai tujuan sekolah. penting yang menjadi kebutuhan organisasi sekolah, yaitu; 1) Program dan pelayanan pembelajaran. 2) Pembelajaran dan pertumbuhan siswa, 3) Sumber daya manusia, 4) Sumber daya finansial, 5) Sumber daya fisik, 6) Keterlibatan dan hubungan masyarakat, 7) Pengelolaan organisasi, 8) Evaluasi dan pelatihan
Implementasi Pendidikan Akhlak dalam Mengembangkan Keperibadian Siswa MA Attarbiyah Addiniyah Gersik H. Syamsul Hadi
Jurnal Al-Amin: Kajian Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan Vol 5 No 1 (2020): JURNAL AL-AMIN : Kajian Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam al-Amin, Gersik, Kediri, Lombok Barat, NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.957 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pendidikan moral digunakan di Sekolah MA Attarbiyah Addiniyah Gersik untuk membantu siswa menjadi orang yang lebih baik. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, orang tua, pengajar, dan siswa berperan sebagai informan. Wawancara komprehensif, observasi, dan analisis dokumen digunakan untuk mengumpulkan data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa berbagai latihan, teknik pengajaran, dan taktik digunakan selama fase implementasi. Pendapat positif mengenai pengaruh pendidikan moral dalam mengembangkan karakter siswa disampaikan oleh para pemangku kepentingan. Keterbatasan waktu dan sumber daya menjadi tantangan, tetapi dedikasi instruktur dan partisipasi siswa yang terlibat merupakan elemen pendukung. Percakapan tersebut menekankan pentingnya variasi strategi pengajaran, keterlibatan orang tua, kesulitan implementasi, dan kebutuhan dana yang lebih besar. Implikasi dari penelitian ini meliputi manajemen sumber daya yang lebih baik, kerja sama dengan orang tua, persiapan guru, dan penilaian yang berkelanjutan. Temuan dari penelitian ini membantu memperjelas keampuhan pendidikan moral dan memberikan panduan untuk menciptakan inisiatif pendidikan moral yang lebih efektif di dalam institusi pendidikan.