p-Index From 2019 - 2024
0.983
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Bima Nursing Journal
Kurniadi Kurniadi
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Fisioterapi Dada terhadap Perubahan Respirasi Rate Pada Pasien Asma di Rumah Sakit Patut Patuh Patju Nusa Tenggara Barat Jubair Jubair; Taufiqurrahman Taufiqurrahman; Kurniadi Kurniadi
Bima Nursing Journal Vol 2, No 1 (2020): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.828 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v2i1.657

Abstract

Asma adalah suatu kondisi dimana obstruksi jalan nafas yang reversibel ditandai dengan batuk, dipsnea, pada individu dengan saluran nafas yang hiperaktif. Asma telah menyerang lebih dari 5% populasi dunia, dan beberapa indikator menunjukkan bahwa prevalensinya terus meningkat. Secara garis besar penatalaksanaan asma bronkial dibedakan menjadi 2 yaitu farmakologis dan non farmakologis. Salah satu penatalaksanaan non farmakologis pada penderita asma adalah pemberian fisioterapi dada yang dilakukan dengan drainase postural, tepuk, dan getaran. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan efisiensi pola pernapasan dan pembersihan saluran napas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian True Experimental dengan rancangan Randomized Pre Post Test Group Control Design. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Teknik Probability sampling dengan metode alokasi random sampling digunakan untuk mendapatkan 30 responden yang terbagi dalam 2 kelompok. Uji Independent menunjukkan p value 0,001 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan fisioterapi dada terhadap respiration rate (RR) antara kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian setelah diberikan intervensi meningkatkan angka respirasi (RR) pasien yang mendapat fisioterapi dada, sehingga terapi efektif diterapkan pada pasien asma, terutama yang memiliki asma
Faktor Resiko Keluhan Muskuloskeletal pada Penenun Tradisional Bima di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Margareta Koreani; Ahmad Ahmad; Kurniadi Kurniadi
Bima Nursing Journal Vol 3, No 1 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.241 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v3i1.756

Abstract

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya keluhan muskuloskeletal antara lain faktor pekerjaan, lingkungan, faktor psikososial dan individu. Salah satu jenis pekerjaan dengan aktifitas  berisiko ialah penenun dimana proses menenun dilakukan dalam posisi duduk dimulai dari melilitkan benang pakan kedalam teropong dan mengaitkan benang lungsi kedalam sisir tenun, dilanutkan memasukan benang pakan diantara benang lungsi dengan menjungkit menggunakan kaki bergantian naik dan turun agar terbentuk celah, kemudian menghentakan kayu pengungkit maju dan mundur untuk merapatkan benang pakan yang sudah dimasukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiko keluhan muskuloskeletal pada penenun tradisional Bima menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini ialah semua penenun tradisional Bima yang masih aktif di Desa Tolonggeru Kecamatan Donggo Kabupaten Bima yang berjumlah 40 orang. Pengumpulan data menggunakan checklist Nordic Body Map (NBM) yang terdiri dari 27 item penilaian. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki keluhan sakit berdasarkan penilaian menggunakan kuesioner NBM. Untuk itu perawat sebaiknya memberikan pendidikan kesehatan pada pekerja mengenai risiko pekerjaan dan tata cara bekerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi.
Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara tentang Asi dengan Pola Laktasi pada Bayi Baru Lahir Sampai Usia 4 Bulan Aniharyati Aniharyati; Abdul Haris; Kurniadi Kurniadi
Bima Nursing Journal Vol 2, No 1 (2020): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.951 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v2i1.723

Abstract

Menyusui adalah cara pemberian makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi serta mempunyai pengaruh biologi dan kejiwaaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan tentang ASI dengan pola laktasi pada bayi usia 0 - 4 bulan. Mengunakan rancangan analitik korelasional dengan pendekatan crossectional, analisis data bivariat menggunakan uji Pearson Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian menunjukan Sebagian besar responden  memiliki pengetahuan baik dan pola  laktasi baik, dimana analisis statistik diperoleh nilai X2  sebesar 22,208 dengan derajat kebebasam 1 dan p-value 0,001 yang berarti ada hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan ibu primipara tentang ASI dengan Pola laktasi pada bayi baru lahir sampai  usia 4 bulan di Puskesmas Parado Kabupaten Bima
Pengetahuan Keluarga Tentang Pencegahan Penyakit Covid-19 di Kelurahan Penaraga Wilayah Kerja Puskesmas Pena Nae Arismansyah Arismansyah; Arisa Putra; Dahlan Dahlan; Rini Hendari; Kurniadi Kurniadi
Bima Nursing Journal Vol 3, No 2 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v3i2.888

Abstract

Covid-19 is currently a serious world problem with the number of cases increasing every day. Attacks everyone regardless of age or gender. In the province of West Nusa Tenggara, patients with the corona virus reached 9,698 patients, 8,338 recovered, and 404 patients died (Rikesda Prov.NTB, 2021). In Bima City, there were 1106 COVID-19 cases. Many residents did not know about COVID-19 and did not comply with the COVID-19 prevention protocol in the form of washing hands with soap and running water, wearing masks, maintaining distance and avoiding crowds by staying at home. Preventive action is the key to implementation in health and community services (PERKESMAS). Prevention steps in the community are to wash hands with hand sanitizer, wear masks, and maintain a distance (at least 1 meter) from other people. This study aims to describe the family's knowledge about the prevention of COVID-19 in the Penaraga Village, the working area of the Pena Na'e Health Center. using descriptive analytic method with cross sectional design. The population in this study were all families in Penaraga Village, Pena Nae Health Center working area as many as 214. The sample in this study was families in Penaraga village, totaling 25 samples. sample among the population in accordance with the wishes of the researcher. The type of research instrument that can be used in this study is a questionnaire with 10 question items. Results. The data obtained from family knowledge about COVID-19 prevention in Penaraga Village, Pena Nae Health Center, Bima City, the majority of respondents were knowledgeable enough, namely 13 respondents with a percentage (52%), good knowledge as many as 7 with a percentage (28%), and then respondents who had less knowledge as many as 5 respondents with a percentage (20%)
Perubahan Frekuensi Nafas dan Suhu Tubuh Pasien Ketika Terjadi Serangan Asma Hammad Hammad; Muhtar Muhtar; Syaiful Syaiful; Kurniadi Kurniadi
Bima Nursing Journal Vol 4, No 1 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v4i1.926

Abstract

Assessment and risk reduction of asthma attacks is the main goal of nursing care for asthma attacks because it will be an important element in the management of therapy in patients. Clinical signs are often overlooked even though clinical signs must be monitored in detail to minimize the risk of increasing severity when an asthma attack occurs. Descriptive analysis is used to see the condition of the patient's breathing frequency and body temperature during an asthma attack. The population in this study used patients when they had an asthma attack in the emergency room by taking 70 respondents by simple random sampling. It was found that the respiratory frequency from the time of the asthma attack showed that the patient's mean respiratory rate was 31, the median was 30 and the mode was 28 with an SD of 5.8. The patient's body temperature was a mean of 37 C, median value 36.7, mode value 36.5 with SD 0.49. Serious monitoring of clinical signs of respiratory rate and body temperature is absolutely necessary for nurses to prevent an increase in severity during an asthma attack