Stunting merupakan keadaan dimana anak tidak tumbuh dan berkembang sesuai umurnya yakni tinggi badan anak rendah. Bertujuan untuk mengetahui determinan kasus stunting pada balita umur 2 – 5 tahun, penelitian ini bersifat analitik kuantitatif dengan metode case control yang didukung analisis kualitatif. Pengumpulan data dilaksanakan pada September sampai dengan November 2019. Responden pada kelompok kasus (stunting) sebanyak 90 dan pada kelompok kontrol (tidak stunting) sebanyak 180 yang diambli secara simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji regresi ligistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang berarti antara status gizi waktu hamil (p-value 0,009), Riwayat ASI Eksklusif (p-value 0,002), Anemia waktu hamil (p-value 0,009), Berat badan lahir (p-value 0,000) dan Panjang badan lahir (p-value 0,001) dengan kasus stunting pada balita umur 2 - 5 tahun. Analisis multivariate menunjukkan ada 3 variabel dengan p-value < 0,05 yaitu Status gizi waktu hamil (0,077), Riwayat ASI Eksklusif (0,003), dan Berat badan lahir (0,016). Variabel yang paling besar mempengaruhi kasus stunting adalah variabel Berat badan lahir dengan OR 4,135 artinya Balita waktu lahir memiliki Berat badan lahir < 2500 gram mempunyai 4 kali peluang menjadi stunting. Peneliti merekomendasikan Penyuluhan, Konseling dan Edukasi di setiap desa melalui pendekatan yang lebih mendalam dengan menggunakan media yang lebih efektif sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan masalah stunting