Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EDUKASI PENANGANAN SIDE EFFECTS PASCA IMUNISASI VAKSIN COVID-19 BAGI MASYARAKAT DESA BANGKOK KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI Erma Herdyana; Betristasia Puspitasari; Rofik Darmayanti; Siti Komariyah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): volume 3 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i1.3725

Abstract

Masa Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih terus menjadi perhatian dan waspada bagi seluruh Dunia, khususnya di Indnesia saat ini mengalami gelombang ketiga Covid-19. Ditengah berjalannya proses percepatan program imunisasi vaksinasi Covid-19, didapatkan data dari WHO 61,6% populasi dunia telah mendapatkan vaksin Covid-19 kedua (1). Kesadaran masyarakat yang terus perlu ditingkatkan melalui Edukasi untuk melakukan Vaksinasi Booster kepada masyarakat. Tujuan dari Edukasi Efek Samping Vaksin Covid-19 adalah meningkatkan cakupan penerima Vaksin Booster untuk mendapatkan kekebalan secara aktif bagi imunitas masyarakat.Metode yang dilakukan dalam kegiatan Edukasi adalah pemberian informasi (penyuluhan) kepada masyarakat di Desa Bangkok Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri dengan menggunakan media leaflet sehingga bias dibawa pulang dan terus dibaca, dipahami oleh masyarakat. Berdasarkan hasil Edukasi didaptkan bahwa masyarakat mempunyai motivasi tinggi namu juga diiringi dengan kecemasan terhadap efek samping dari Vaksin Covid-19. Berdasarkan evaluasi data didapatkan bahwa dari 33 masyarakat yang mendapatkan Edukasi memberikan hasil 25 peserta (76%) respon positif tentang pengetahuan penanganan side effects imunisasi pasca vaksin Covid-19 dan 8 peserta (24%) dengan respon negative. Respon negative dimaksud adalah masih rendahnya pengetahuan penanganan side effects imunisasi pasca vaksin Covid-19. Upaya Edukasi merupakan minimal tindakan yang masih harus terus dilakukan secara continue agar masyarakat mau melakukan Imunisasi Vaksin Booster Covid-19 (Dosis ketiga) pada tahap berikutnya. Perlunya terus dilakukan pendekatan ke masyarakat melalui edukasi penanganan side effects imuninsasi vaksin Covid-19 untuk meminimalisir gejala tingkat keparahan terhadap gejala varian baru Covid-19.  
PERBEDAAN SIKAP REMAJA PUTRI USIA 13-15 TAHUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN TENTANG PERSONAL HYGIENE (Di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri) ERMA HERDYANA; NUR QOMARI
JURNAL KEBIDANAN Vol 5 No 2 (2016): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.681 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v5i2.70

Abstract

Personal hygiene atau kebersihan diri perorangan perlu diaplikasikan pada diri pribadi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Personal hygiene adalah tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan baik fisik maupun psikisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan sikap remaja sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang personal hygiene. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan pre-post test design. Populasi yang digunakan sebanyak 60 responden dan tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan besar sampel yang digunakan sebanyak 60 responden, lokasi penelitian yang digunakan adalah di Pondok Pesantren WaliBarokah Kediri yang dilakukan pada tanggal 28 Mei-04 Juli 2016. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penyuluhan tentang personal hygiene sedangkan variabel dependennya adalah sikap remaja putri. Pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Pengolahan data menggunakan editing, cording, scoring dan tabulating lalu dianalisa menggunakan rumus Wilcoxon Match Pair Test. Hasil penelitian secara umum sikap remaja putri usia 13-15 tahun sebelum diberi penyuluhan adalah 32 responden (53,3%) menunjukkan sikap positif dan 28 responden (46,7%) menunjukkan sikap negatif. Sedangkan setelah diberi penyuluhan 35 responden (58,3%) menunjukkan sikap positif dan 25 responden (41,7%) menunjukkan sikap negatif. Hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon, diperoleh hasil nilai Z sebesar -2,000 dengan σ ≤ 0,05 sehingga H1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara sikap remaja putri usia 13-15 tahun sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang personal hygiene. Dengan demikian diharapkan remaja putri lebih termotivasi untuk selalu bersikap positif terhadap kebersihan dirinya seperti selalu merawat kebersihan rambut, gigi, mulut, kuku, dan khususnya genetalia. Kata kunci : sikap, remaja putri, personal hygiene, penyuluhan
PERBEDAAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) PRA DAN PASCA PENYULUHAN DI POSYANDU (Desa Putukrejo Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk) erma herdyana; zerin novitasari
JURNAL KEBIDANAN Vol 4 No 1 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.853 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v4i1.82

Abstract

Deteksi Dini Tumbuh Kembang anak adalah upaya penjaringan untuk mengetahui adanya penyimpangan tumbuh kembang bayi dan balita serta untuk mengoreksi adanya faktor resiko. Keberadaan kader sering dikaitkan dengan kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader secara sukarela, ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan pengetahuan kader posyandu tentang DDTK pra dan pasca penyuluhan di posyandu. Penelitian ini menggunakan One Group Pre-Post Design dengan penelitian pra-pasca test dalam satu kelompok. Populasi penelitian adalah semua kader posyandu sejumlah 12 responden dengan teknik pengambilan sampling jenuh, sehingga seluruh responden dijadikan sampel. Varibel yang digunakan yaitu variabel independen (penyuluhan kader tentang deteksi dini tumbuh kembang) dan dependen (pengetahuan kader tentang deteksi dini tumbuh kembang). Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pengolahan dan editing, coding, scoring, tabulating dan dianalisa dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pra penyuluhan hanya 2 (16,7%) dari 12 responden yang memiliki pengetahuan baik tentang DDTK, sedangkan pasca penyuluhan jumlah responden yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik sejumlah 11 responden (91,7%) dari 12 responden. Sedangkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon, diperoleh hasil nilai Z sebesar -2.983 dengan tingkat signifikan (σ) sebesar 0,000 (σ≤0,05). Kesimpulan hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan kader posyandu tentang DDTK pra dan pasca penyuluhan di Posyandu. Dengan demikian diharapkan kader lebih termotivasi untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang DDTK melalui tenaga kesehatan, media massa atau sumber-sumber lain. Kata Kunci : , DDTK, Kader Posyandu, Penyuluhan
PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI USIA 17 – 19 TAHUN TENTANG IMUNISASI HUMAN PAPILOMA VIRUS ( HPV ) DI AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI ERMA HERDYANA; Richana latrifida
JURNAL KEBIDANAN Vol 4 No 2 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.909 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v4i2.89

Abstract

Imunisasi HPV adalah pencegahan primer untuk kanker serviks, bekerja meningkatkan kemampuan sistem imun untuk mengenali dan menghancurkan virus ketika masuk kedalam tubuh sebelum terjadi infeksi. Banyak remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat tentang kesehatan reproduksi, dimana kanker serviks yang sering menyerang kesehatan reproduksi wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan remaja putri tentang imunisasi HPV sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dan rancangan penelitian pra-eksperimental dengan penelitian pra-pasca test. Populasi penelitian adalah 113 remaja putri usia 17-19 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah penyuluhan, dan variabel dependennya adalah pengetahuan remaja putri usia 17-19 tahun tentang imunisasi HPV. Pengolahan data dengan editing, coding, scoring, tabulating. Data diperoleh dari kuesioner yang diolah dan dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberi penyuluhan tidak ada responden (0%) yang memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi HPV, sedangkan sesudah diberi penyuluhan jumlah responden dengan pengetahuan baik meningkat menjadi 94 responden (83,19%). Sedangkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon, diperoleh hasil nilai Z sebesar -9.195 dengan tingkat signifikansi (σ) sebesar 0,000 (σ ≤ 0,05). Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan remaja putri usia 17-19 tahun tentang imunisasi HPV sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Dengan demikian diharapkan remaja putri lebih termotivasi untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang imunisasi HPV melalui tenaga kesehatan, media massa atau sumber-sumber lain serta dapat mengaplikasikan pengtahuan yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan, Remaja putri, Imunisasi HPV, Penyuluhan
Hubungan Pengetahuan Wanita Pasangan Usia Subur ( PUS )tentang Kanker Serviks dengan Minat Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks siti komariyah; erma Herdyana
JURNAL KEBIDANAN Vol 10 No 2 (2021): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v10i2.220

Abstract

Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam serviks, paling banyak terjadi pada perempuan dan banyak menyebabkan kematian. Deteksi dini kanker serviks dapat meminimalkan angka kejadian kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan wanita pasangan usia subur (PUS) tentang kanker serviks dengan minat melakukan deteksi dini kanker serviks. Metode penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua wanita PUS di RT 029 RW 05 Kelurahan Campurejo, Kota Kediri sebanyak 37 responden. Dengan teknik Total Sampling. Variabel independen penelitian adalah pengetahuan wanita PUS tentang kanker serviks dan variabel dependen adalah minat melakukan deteksi dini kanker serviks. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan editing, coding, scoring dan tabulating. Dianalisis menggunakan teknik Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 31 responden (83,7 %) mayoritas mempunyai pengetahuan baik tentang kanker serviks dan minat yang tinggi melakukan deteksi dini kanker serviks sebanyak 28 responden (75,6 %). Dari uji statistik spearman rank diperoleh hasil Z hitung sebesar 2,38 dengan taraf signifikan 5 % dan Z tabel sebesar 1,96. Jadi Z hitung > Z tabel, sehingga H1 diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan wanita PUS tentang kanker serviks dengan minat melakukan deteksi dini kanker serviks. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan minat. Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan pemberian informasi khususnya dalam aplikasi deteksi dini kanker serviks..
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM MEMBERIKAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG PADA BALITA USIA 1-3 TAHUN Betristasia Puspitasari; Erma Herdyana
Menara Medika Vol 5, No 1 (2022): VOL 5 NO 1 SEPTEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v5i1.3472

Abstract

Pendahuluan: Stimulasi merupakan salah upaya untuk mencerdaskan anak. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan ibu dapat menyebabkan penyimpangan perkembangan pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang pada balita usia 1-3 tahun. Metodologi : Metodologi penelitian desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak usia 1-3 tahun di RW 02 Desa Sidomulyo Kec. Semen Kab. Kediri sebanyak 32 orang. Teknik sampling dengan total sampling. Variabel independennya adalah pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang pada balita usia 1-3 tahun dan variabel dependen adalah Sikap ibu dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang pada balita usia 1-3 tahun. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pengolahan data editing, coding, scoring dan tabulating. Analisa data menggunakan chi kuadrat. Hasil : Hasil penelitian dari uji analis Chi Kuadrat didapatkan nilai x^2 hitung = 7,649 dan x^2 tabel = 5,991 dengan taraf signifikan 5 %. Jadi x^2 hitung > x^2 tabel. Ho ditolak dan H1 di terima, artinya ada hubungan. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang pada balita usia 1-3 tahun. Petugas kesehatan seharusnya lebih meningkatkan pengetahuan ibu agar lebih baik. Apabila pengetahuan baik, sikap ibu dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang juga akan meningkat sehingga tumbuh kembang balita berjalan secara optimal. Kata kunci : Pengetahuan, sikap, ibu, stimulasi tumbuh kembang, balita usia 1-3 tahun