This Author published in this journals
All Journal SulukIndo
ELOK DEWI PURARIYANI
Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kritik Sosial Terhadap Sistem Pendidikan Formal di Indonesia: Kajian Sosiologis atas Novel Catatan Seorang Novelis karya Maia Rosyida PURARIYANI, ELOK DEWI
SULUK INDO Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.206 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengungkap kaitan antarunsur struktur danmengungkapkan mendeskripsikan unsur-unsur struktur novel CSN dan mengungkapkanbagaimana penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam sistem dan penyelenggaraanpendidikan di Indonesia. Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan dalam sistempendidikan dalam novel Catatan Seorang Novelis makan penulis menggunakan teorisosiologi sastra. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode deskriptif analisis. Metode inidigunakan untuk lebih memaparkan hasil dari penelitian tersebut dan mendeskripsikanstruktur novel mulai dari , tema, tokoh penokohan, alur pengaluran, dan latar. Tokoh utamadalam novel Catatan Seorang Novelis adalah Novelis yang merupakan tokoh utama, tokohtambahannya adalah Prabu, Wisnu, Kiki, Manuella, dan Ardi. Alur pengaluran novel CSNadalah menggunakan alur maju, yaitu pencerita menceritakan rangkaian peristiwa secararuntut dari awal, pertengahan, hingga akhir. Adapun latar novel CSN adalah rumah Prabu,rumah Wisnu, kost Kiki, kampus, perpustakaan, kantin, dan cafe.  Sedangkan tema dalamcerita novel PB adalah menggunakan tema implisit, yaitu dengan membaca secara tekun,barulah kita akan mengetahui isi dan maksud dalam cerita novel CSN ini.  Hasil penelitian novel CSN karya Maia Rosyida, diketahui bahwa dalam sistempendidikan formal atau yang sering disebut sekolah, banyak terjadi penyimpangan danpermasalahan antara lain seperti: peserta didik hanya bersekolah karena hanya menginginkanijazah, peserta didik di Sekolah diberikan pekerjaan rumah oleh guru agar peserta didiksemakin menguasai materi tetapi yang terjadi tidak banyak peserta didik yang menganggapbahwa pekerjaan rumah menjadi sebuah beban dan mereka hanya menyontek, peserta didikmenjalankan tata tertib hanya karena takut mendapatkan hukuman, dan banyak pula guruyang memperjualbelikan buku sebagai lahan bisnis di Sekolah.