Junita Monika Pasaribu
Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh, LAPAN

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN TEKNIK INTERPOLASI DEM SRTM DENGAN METODE INVERSE DISTANCE WEIGHTED (IDW), NATURAL NEIGHBOR DAN SPLINE (COMPARISON OF DEM SRTM INTERPOLATION TECHNIQUES USING INVERSE DISTANCE WEIGHTED (IDW), NATURAL NEIGHBOR AND SPLINE METHOD) Junita Monika Pasaribu; Nanik Suryo Haryani
Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital Vol. 9 No. 2 Desember 2012
Publisher : Indonesian National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.581 KB)

Abstract

Model simulasi banjir membutuhkan input data berupa Digital Elevation Model (DEM) dengan resolusi spasial 10 meter yang lebih tinggi dibandingkan data DEM Shuttle Radar Topography Mission (SRTM) yang tersedia saat ini. Pembuatan DEM yang lebih detil dapat dilakukan dengan metode interpolasi titik ketinggian. Pada penelitian ini dilakukan penurunan DEM dengan spasial 10 meter dan kajian mengenai perbedaan hasil proses interpolasi dari DEM dengan menggunakan metode Inverse Distance Weighted (IDW), Natural Neighbor, dan Spline. Titik-titik ketinggian dari data DEM SRTM diekstrak dan dirubah menjadi data format point, yang selanjutnya digunakan sebagai input data pada proses interpolasi. Kualitas DEM hasil interpolasi dipengaruhi oleh nilai bobot yang digunakan dalam proses, sehingga dilakukan juga kajian mengenai pengaruh perbedaan bobot terhadap nilai ketinggian hasil interpolasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa DEM dengan resolusi spasial 10 m yang terbaik dihasilkan dengan menggunakan metode interpolasi Natural Neighbor dan tipe regularized spline. DEM yang dihasilkan mempunyai nilai error rendah, permukaan yang halus dan lebih mendekati kenampakan permukaan bumi yang diamati secara visual dari Google Earth. Faktor lain yang berpengaruh untuk meningkatkan kualitas DEM dalam proses interpolasi adalah titik-titik ketinggian sebagai input data harus terdistribusi secara merata di daerah kajian. Kata Kunci: DEM, Interpolasi, Inverse Distance Weighted, Natural Neighbor, Spline
DETEKSI DAERAH TERCEMAR LUMPUR ASAM MENGGUNAKAN DATA LANDSAT 7 ETM BERDASARKAN SUHU PERMUKAAN TANAH (DETECTING CONTAMINATED AREA BY ACID SLUDGE USING LANDSAT 7 ETM DATA BASED ON LAND SURFACE TEMPERATURE) Sayidah Sulma; Junita Monika Pasaribu; Nanik Suryo Haryani
Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital Vol 11 No.2 Desember 2014
Publisher : Indonesian National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1802.346 KB)

Abstract

potensi pencemaran limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Salah satu bentuk limbah B3 adalah lumpur asam (acid sludge) yang merupakan campuran hidrokarbon dan asam sulfat yang berasal dari proses pembuangan pabrik lilin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi daerah tercemar lumpur asam berdasarkan suhu permukaan tanah (Land Surface Temperature/LST) dari data Landsat 7 ETM multi temporal. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan data, penyusunan algoritma LST dari data Landsat 7 ETM berdasarkan hasil regresi dengan LST Terra-MODIS, perhitungan LST Landsat 7 ETM multitemporal dan pemantauan LST pada daerah tercemar.  Sebaran nilai LST MODIS dan Brightness Temperature(Tb) Landsat memiliki kemiripan pola sehingga MODIS dapat dijadikan acuan dalam penentuan LST dari Landsat. Untuk penentuan LST dari Landsat telah dibuat model pendugaan dari regresi linier antara LST MODIS dan Tb Landsat dengan koefisien determinasi sebesar 0.84. Berdasarkan analisis LST deret waktu pada daerah tercemar lumpur asam diketahui bahwa daerah tercemar memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah tidak tercemar.  Tidak terlihat adanya hubungan yang signifikan antara pola LST dengan proses pemulihan lahan yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemulihan lahan tercemar tidak terlalu berpengaruh terhadap suhu lumpur asam di wilayah tersebut. Kata Kunci: Limbah B3, Lumpur asam, Suhu permukaan tanah, Landsat-7 ETM
MODEL SIMULASI BANJIR MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH, STUDI KASUS KABUPATEN SAMPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRIDDED SURFACE SUBSURFACE HYDROLOGIC ANALYSIS (FOOD SIMULATION MODEL USING REMOTE SENSING DATA, CASE STUDY OF SAMPANG REGION USING GRIDDED SURFACE HYDROLOGIC ANALYSIS METHOD) Nanik Suryo Haryani; Junita Monika Pasaribu; Dini Oktavia Ambarwati
Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital Vol. 9 No. 2 Desember 2012
Publisher : Indonesian National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.877 KB)

Abstract

Permasalahan banjir yang terjadi setiap tahun di Kabupaten Sampang disebabkan jumlah aliran yang masuk ke Kota Sampang sangat besar, terjadinya sedimentasi yang sangat tinggi di sungai yang melintasi kota, serta kurang baiknya sistem drainase terutama di daerah permukiman perkotaan. Beberapa permasalahan tersebut akhirnya dapat memicu terjadinya banjir di Kota Sampang. Metode yang digunakan untuk model simulasi banjir adalah metode Gridded Surface Subsurface Hydrologic Analysis (GSSHA), dimana metode tersebut mampu untuk menghasilkan komponen hidrologi dengan baik. Data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: data Qmorph, Digital Elevation Model–Shuttle Radar Topography Mission (DEM-SRTM), SPOT-5 tahun 2010, peta tanah, data penampang sungai serta data lapangan. Penelitian model simulasi banjir ini menghasilkan volume banjir, debit puncak dan waktu yang digunakan untuk mencapai debit puncak banjir, yang digambarkan dalam hidrograf serta hasil perhitungan kedalaman banjir. Debit puncak yang dihasilkan oleh beberapa DAS, a.l.: DAS Klampis sebesar 5,40 m³/detik, DAS Jelgung sebesar 364788,90 m³/detik, DAS Kamoning sebesar 37,80 m³/detik, Sub DAS Kamoning sebesar 32,40 m³/detik, dan 3 DAS yang merupakan gabungan dari DAS tersebut sebesar 174059.10 m³/detik. Kata Kunci: Model simulasi banjir, GSSHA, Penginderaan jauh.