Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MEMBANGUN SINERGI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN TENAGA KERJA DI DESA MOJOSARIREJO, KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK Abdul Hafidz; Muhamad Faruk; Achmad Rizanul
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.35 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v1i2.2017.89-97

Abstract

The business of “Violet” brand broom has 6 years has operated by Mr. Suhar. It started from the training result of palm fiber material that conducted by Unesa’s student KKN year 2009, Mr. Suhar was one of training participant during the implementation of Unesa KKN program. Mr. Suhar starting his broom business and tried to marketing on his own community it turn out his production result worth to sell. The development of Mr Suhar business directly affected to surrounded environment especially to housewives that a side job that help family economy. There were 20 family head that joined in Mr Suhar’s broom business, with contracted status. The kind of business production that owned by Mr Suhar are as follow: palm broom, splintered broom, doormat from cloth waste material, floor mop tool, all production involved many peoples. While for shipping sometime by Mr Suhar alone by using pick up car. While the problem which experienced by Mr Suhar was the problem of efficient technology especially for sponge pressing machine which the part of mop production process (water absorbing type). During this time conducted manually that is cutting one by one that consumed so much time. A method of execution in devotion this is to involve 2 partner , partner 1 small and medium enterprises violet located in the village mojosarirejo , and partner 2 ar ridho located in rss griya kencana , kabupaten gresik .Partner 1 as main production and partner 2 as a partner work help when reservations in the major party.With the help of sponge cutting machine and business management training on early stage it turn out make productivity increased, it proved with the amount of order income which usually IDR 55.000.000/ month increased to IDR 61.000.000 / month. So does in ar ridho increase in terms of turnover usually rp .25 million a month to rp 32.5 million per month.AbstrakUsaha produksi sapu merk “Violet” sudah 6 tahun digeluti oleh Pak Suhar. Awalnya adalah dari hasil pelatihan usaha pembuatan satu dari bahan baku ijuk yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Unesa tahun 2009, Pak Suhar salah satu peserta dalam pelatihan disaat pelaksanaan program KKN Unesa. Pak Suhar memulai usaha membuat sapu sendiri dan dicoba dijual di lingkungannya sendiri ternyata hasil produksinya layak untuk dijual. Perkembangan usaha Pak Suhar secara tidak langsung berdampak pada masyarakat disekitarnya terutama bagi kaum ibu-ibu merupakan pekerjaan tambahan yang dapat membantu perekonomian keluarga. Ada sekitar 20 Kepala Keluarga yang bergabung dalam usaha pengerjaan sapu di usaha Pak Suhar, dengan status pekerja borongan. Jenis produksi usaha milik Pak Suhar antara lain: sapu ijuk, sapu lidi, keset dari bahan limbah kain percah, alat pel lantai, semua pengerjaan melibatkan banyak orang. Sedangkan untuk pengirimannya kadang dilakukan oleh Pak Suhar sendiri dengan menggunakan mobil pick up. Sedangkan yang menjadi kendala pada Pak Suhar adalah permasalahan alat teknologi tepat guna khususnya untuk mesin pengepres spon bagian dari proses produksi alat pel (jenis penyerap air). Selama ini dilakukan dengan cara manual yaitu menggunting satu per satu dengan makan waktu cukup lama. Metode pelaksanaan dalam pengabdian ini adalah melibatkan 2 Mitra, Mitra 1 Usaha Kecil Menengah Violet yang berlokasi di desa Mojosarirejo, dan Mitra 2 Ar Ridho yang berlokasi di RSS Griya Kencana, Kab Gresik. Mitra 1 sebagai produksi utama dan Mitra 2 sebagai Mitra kerja yang membantu ketika pemesanan dalam partai Besar. Dengan adanya bantuan mesin pemotong spon dan pelatihan manajemen usaha pada tahap awal ternyata produktivitas meningkat, hal itu dibuktikan dengan jumlah omzet pemesanan yng dari per bulan Rp. 55 juta meningkat menjadi Rp 61 juta per bulan. Begitu juga di Ar ridho Meningkat dalam hal omzet yang biasanya Rp. 25 juta perbulan menjadi Rp 32,5 juta per bulan