Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT TANI DI DESA KATUMBANGAN LEMO KECAMATAN CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR Ilham Suganda; Hasanuddin Kandatong; Ishak Manggabarani
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 2, No 1 (2020): Peqguruang, Volume 2, No.1, Mei 2020
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.332 KB) | DOI: 10.35329/jp.v2i1.700

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilaksanakan di Desa Katumbangan Lemo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar. Lokasi tersebut di jadikan objek penelitian karena Desa Katumbangan Lemo merupakan salah satu daerah tertinggal di Kecamatan Campalagian. Pelaksanaan penelitian Berlangsung selama dua bulan yakni bulan Mei sampai dengan Juni 2019. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ( umur, pendidikan, luas lahan, dan Tanggungan keluarga ) dan ekonmi (produksi usaha tani dan pendapatan rumah tangga) yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di desa katumbangan lemo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar. Survei awal di lakukan pada masyarakat tani yang ada di Desa Katumbangan lemo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar. Penentuan sampel penelitian menggunkan simpel random sampling method. Objek penelitian di bagi ke dalam beberapa tingkatan kemiskinan menurut bank dunia ( World Bank ) yaitu paling miskin, miskin sekali, miskin dan tidak miskin. Hasil analisi data dari 40 responden yang di teliti terdapat 23 responden yang termasuk kriteria paling miskin dengan persentase 57,5%, 10 responden yang termasuk kriteria miskin sekali dengan persentase 25%, 4 responden yang termasuk kriteria miskin dengan persentase 12,5%, dan 3 responden yang termasuk kriteria tidak miskin dengan persentase 5%. Untuk hasil analisis regresi linear berganda yang berpengaruh nyata terhadap tingkat kemiskinan yaitu variabel pendidikan, Luas Lahan dan Produksi.
Pengaruh Media Pupuk Kandang Kambing dan Dosis Phospat Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman kakao (Theobroma cacao L) Di Desa Lebani Kecamatan Tapalang Barat Kabupaten Mamuju Muhammad Idris K; Hasanuddin Kandatong; Masdar Fatman; Mardjani Aliyah
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 3, No 1 (2021): Peqguruang, Volume 3, No.1, Mei 2021
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.827 KB) | DOI: 10.35329/jp.v3i1.2604

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pupuk kandang kambing dan dosis phospat terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao(Theobroma cacao L).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dalam bentuk faktorial. Penelitian ini terdiri atas 2 faktor yaitu: Faktor pertama adalah media tanaman, terdiri dari. Mo = tanah ( tanpa perlakuan) M1 = tanah + pupuk kandang kambing (1:1) Faktor kedua yaitu dengan pemberian dosis phospat yang berbeda terdiri atas : P1 = 0,25 Gram/ 1 Liter air P2 = 0,5 Gram/ 1 Liter air P3=0,75 Gram/ 1 Liter air.Hasil penelitian menunjukan bahwa  Interaksi antara media pupuk kandang kambing dan dosis phospat tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kakao. Pemberian media tanam pupuk kandang kambing tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao. Pemberian dosis phospat 0,75 g/liter air berpengaruh nyata terhadap jumlah daun bibit kakao
PENGOLAHAN PASCA PANEN KOPI "PENYEDUHAN (BARISTA)" DI KAMPONG KOPI BAWAKARAENG Rini Er Lina; Harli A Karim; Hasanuddin Kandatong
SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2022): Sipissangngi Volume 2, Nomor 3, September 2022
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/sipissangngi.v2i3.3440

Abstract

Pengabdian ini termasuk dalam kategori magang industri, program magang industri merupakan bagian dari program kerja Merdeka Belajar Kampus Merdeka  (MBKM) yang di rancang oleh kemendikbud Nadiem Makariem yang bertujuan untuk memberikan kebebasan mahasiswa dalam mengembangkan minat serta memenuhi kebutuhan SDM yang kemudian bisa menciptakan inovasi- inovasi baru dalam kopi. meningkatnya peminat kopi dari berbagai kalangan dan hampir semua kalangan menjadikan kopi sebagai minuman wajib kinsumsi setiap harinya, namun di tengah peningkatan yang terjadi sumberdaya manusia (Barista) kurang, sehingga profesi barista saat ini sangat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan SDM. Keterampilan barista bisa di peroleh melalui, pelatihan, sekolah barista, dan kursus barista. Selain itu keterampilan barista bisa didapatkan melalui kegiatan magang. Magang merupakan salah satu kegiatan skema dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan ini menggunakan metode Observasi, Wawancara, Praktek, Pelatihan.
Strategi Pemasaran Usahatani Jamur Tiram Di Dusun Basseang Kec. Anreapi Kabupaten Polewali Mandar Nurhaya Kusmiah; Mustajab Mustajab; Hasanuddin Kandatong
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 23 No 1 (2023): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v23i1.3104

Abstract

Oyster mushroom is a food plant with a hood that’s almost same as oyster shell, which currently great demand by consumers. This study aims to determine internal external factors of Oyster Mushroom Marketing Strategy in Basseang . The method used in this study is SWOT analysis to identify marketing strategic can be applied to farming with analyze of EFAS and IFAS tables and using SWOT diagrams to determine the position of farming. Based on the research the data showing that the strength factor can cover the existing weaknesses where the strength factor obtained a total value of 1.9 greater than the weakness factor with a total value of 1.23 this can indicate that strength can support the development of Oyster Mushrooms in Basseang. External factors have an opportunity factor with a total value of 1.56 greater than the threat factor with a total value of 1.44 this indicates that oyster mushrooms in the Basseang have a very large potential opportunity . Meanwhile, based on the SWOT diagram, the position of the oyster mushroom farming is in Quadrant I, namely aggressive criteria, where the business position is very safe, with this position the farm needs to increase production and increase promotion.