This Author published in this journals
All Journal Indobiosains
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KOMPOSISI DAN STRUKTUR KOMUNITAS GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI DAERAH ARAU BINTANG KOTA BENGKULU Putri Nur Febriani Nasution; Dewi Rosanti; Inka Dahlianah
Indobiosains 2021: Volume 3 No 1 Februari 2021
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/indobiosains.v3i1.4482

Abstract

Penelitian tentang komposisi dan struktur  komunitas gulma di perkebunan kelapa sawit di daerah Arau Bintang Kota Bengkulu telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2020 bertujuan untuk menganalisis komposisi dan struktur komunitas gulma pada perkebunan kelapa sawit di daerah Arau Bintang Kota Bengkulu. Penelitian mengunakan metode survey, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan metode kuadrat dengan menentukan 5 plot berukuran 2 m x 2 m dalam areal petak contoh utama berukuran 100 m x 100 m. Parameter yang diamati yaitu kerapatan mutlak, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dan indeks nilai penting. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap spesies gulma yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang ditemukan sebanyak 2 Divisio, 4 Class, 7 Ordo, 9 Familia, 15 Genus, 17 Spesies dan 887 individu yang terdiri dari, yaitu Borreria latifolia, Melastoma malabathricu, Stenochlaena palustris, Ageratum conyzoides, Mikania micrantha, Cyperus kyllingia, Cyperus rotundus, Cyperus compresus, Digitaria ciliaris, Rhynchospora corymbosa, Pueraria phaseoloides, Clidemia hirta, Axonopus compresus, Cynodon dactylon, Paspalum conjugatum, Sporobolus diander, Nephrolepis bisserata. Kerapatan Relatif (KR) yang tertinggi dimiliki Ageratum conyzoides (bandotan)  dengan nilai 24,80%, Kerapatan yang  terendah terlihat pada spesies Sporobolus dengan nilai kerapatan 0,4 individu/m2 dan kerapatan realtif 0,9%. Frekuensi relatif tertinggi dimiliki 9 spesies yaitu Ageratum conyzoides, Axonopus compresus, Pueraria phaseoloides, Cynodon dactylon, Borreria latifolia, Mikania micrantha, Rhynchospora corymbosa, Clidemia hirta dan Sporobolus diande, masing-masing dengan nilai tertinggi 100%, Sedangkan nilai frekuensi yang terendah yaitu Stenochlaena palustris dengan nilai frekuensi 0,4 dan frekuensi relatif 2,73%.   Indeks nilai penting (INP) yang tertinggi adalah Ageratum conyzoides yaitu 31,64%, sehingga dapat dikatakan bahwa Ageratum conyzoides mendominasi di lahan perkebunan, Spesies yang memiliki nilai INP terendah adalah  Stenochlaena palustris dengan nilai INP 4,42%.  .