Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI DESA SUKOREJO KEC. GURAH KAB. KEDIRI Susi Erna Wati; Qothrunnada Naqiyah Sunarwan; Dhian Ika Prihananto
coba Vol 10 No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v10i2.403

Abstract

Pendahuluan: Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat – zat gizi dan oksigen pada janin. Perawatan tali pusat yang benar hendaknya diperhatikan teknik septik dan aseptik. Umumnya dimasyarakat menggunakan metode basah, yaitu menggunakan alkohol. Padahal perawatan tali pusat yang baik menggunakan metode kering, yaitu menggunakan kasa steril dan kering.Metodologi: Metode sampling penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 138 respoden yaitu semua ibu di RW 5 Desa Sukorejo Kec. Gurah Kab.Kediri, sampel dalam penelitian ini sejumlah 103 responden dengan menggunakan teknik “Purposive Sampling”. Variabel penelitian adalah penetahuan ibu tentang perawatan tali pusat. Pengumpulan data menggunakan alat ukur kuesioner kemudian ditabulasikan dan di beri skor sesuai dengan kunci jawaban. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan tehnik diskriptif kualitatif. Hasil:. Hasil penelitian diperoleh 44 (42,7%) responden adalah berpengetahuan kurang, 32 (31,1%) responden berpengetahuan cukup, dan 27 (26,2%) responden berpengetahuan baik tentang perawatan tali pusat. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang tentang perawatan tali pusat. Diskusi:Perawatan tali pusat sangat penting, tujuannya untuk mencegah infeksi tali pusat, mempercepat proses pengeringan tali pusat, dan mempercepat proses puputnya tali pusat. Untuk itu perlu mendapat informasi dari petugas kesehatan guna sosialisasi tentang perawatan tali pusat untuk menambah informasi dalam melakukan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir.
HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DENGAN KEJADIAN SKIZOFRENIA DIBAWAH USIA 25 TAHUN dhian ika prihananto
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.147 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.12177

Abstract

Skizofrenia merupakan suatu sindrom klinis berbagai keadaan psikologis yang sangat mengganggu, melibatkan proses pikir, emosi, presepsi, dan tingkah laku dengan insidensi pada pria lebih besar dari pada wanita. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan berdasarkan pendapatan per bulan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi dengan kejadian skizofrenia dibawah usia 25 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian mix method, desain studi case- control. Populasi studi yaitu penderita dan keluarga dengan skizofrenia dibawah usia 25 tahun di kecamatan Kepil kabupaten Wonosobo. Sampel terdiri dari 55 kasus dan 55 kontrol yang diambil secara consecutive sampling. Instrument penelitian adalah kuesioner wawancara. Analisis data secara univariat, bivariat (chi-square). Hasil penelitian yaitu responden yang tingkat ekonomi rendah pada kelompok kasus sebanyak 27 responden (49,1%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 11 responden (20%). Hasil uji bivariat (chi-square) diperoleh nilai p=0,003 OR=3,857 95%CI=1,655-8,990. Simpulannya terdapat hubungan tingkat ekonomi dengan kejadian skizofrenia dibawah usia 25 tahun. Responden yang tingkat ekonomi rendah mempunyai resiko 3,9 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang tingkat ekonomi tinggi.
Gerakan 6 Pilar Menuju Masyarakat Bebas Alzheimer Di Posyandu Lansia Sasana Ratna Kusuma Kelurahan Mojoroto Kota Kediri Endah Tri Wijayanti; Muhammad Mudzakir; Norma Risnasari; Dhian Ika Prihananto
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 1 No 1 (2017): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1339.071 KB) | DOI: 10.29407/ja.v1i1.11728

Abstract

Demensia sangat rentang terjadi pada semua orang dengan usia di atas 65 tahun. Insiden demensia hanya mampu dicegah melalui tindakan preventif dan promotif yang melibatkan peran serta keluarga, perawat, serta puskesmas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui pendekatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan dalam 2 kali tatap muka yaitu tanggal 24 September 2017 dan tahap kedua pada tanggal 11 Oktober 2017.Sebelum penyuluhan dilakukan skrining kesehatan kepada peserta lansia. Kegiatan tersebut diikuti oleh 15 orang pada tahap pertama dan 24 orang pada tahap kedua. Lansia sebagian besar mengalami pre hipertensi sebesar 53,3% pada pelaksanaan pertama dan 46% pada pelaksanaan kedua. Demensia dapat dicegah dengan program 6 pilar menuju otak sehat yaitu aktifitas fisik rutin, diet sehat, stimulasi mental, kualitas tidur, manajemen stress, keaktifan sosial. Program 6 pilar tersebut penting untuk dikenalkan kepada masyarakat sebelum memasuki usia 65 tahun supaya mereka tidak masuk ke kondisi demensia. Pentingnya pengenalan 6 pilar menuju otak sehat tersebut harus dilakukan sedini mungkin melalui penyuluhan kesehatan dan demo sederhana kepada masyarakat. Mengingat masyarakat di Indonesia masih kurang memperhatikan masalah pentingnya mencegah demensia.