Asrijanty --
Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Rasch sebagai Kerangka Acuan Penyusunan Alat Ukur Asrijanty --
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 20 No. 1 (2014)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v20i1.130

Abstract

This article is a review of the function of the Rasch model as a frame of reference in constructing instruments in social sciences, particularly for education and psychology. The argument of this article is that efforts to obtain an instrument which provides valid information can be done by utilizing the Rasch model in data analysis. The aims of this article are to examine: 1) the characteristics of the Rasch model as a measurement model; 2)the utilization of the Rasch model in test development. The examination of the Rasch model encompasses its characteristics and its paradigm in comparison with other measurement models, namely twoparameters logistic (2 PL model) model and three parameters logistic models (3 PL model;) and criticism of the Rasch model. The examinaton utilization of the Rasch model in test development includes its implication and application of the Rasch model in test development. This study shows that: 1) the characteristics and the paradigm of the Rasch model differ from the 2 PL model and 3 PL model ; 2)in line with its characteristics and its paradigm, the function of the Rasch model in test development is to guide and to diagnose problems in instrument. ABSTRAKArtikel ini merupakan kajian fungsi model Rasch sebagai kerangka acuan penyusunan alat ukur dalam ilmu sosial, khususnya dalan bidang pendidikan dan psikologi. Kajian ini didasari argumen bahwa usaha untuk memperoleh alat ukur yang memberi informasi yang valid dapat dilakukan dengan memanfaatkan model Rasch dalam analisis data. Tujuan kajian ini dimaksudkan untuk mengkaji: 1) karakteristik model Rasch sebagai model pengukuran; 2) penggunaan model Rasch dalam pengembangan tes. Kajian dilakukan dengan membahas karakteristik dan paradigma model Rasch disertai dengan perbandingan dengan model pengukuran lain, khususnya model logistik dua parameter (2PL) dan model logistik tiga parameter (3 PL), termasuk kritik yang sering diajukan terhadap model Rasch. Kajian penggunaan model Rasch dalam pengembangan tes dilakukan dengan membahas implikasi dan aplikasi model Rasch dalam analisis data untuk pengembangan instrumen. Hasil kajian menunjukkan bahwa: 1) model Rasch mempunyai karakteristik dan paradigma yang berbeda dari model 2 PL dan model 3 PL; 2) sesuai dengan karakteristik dan paradigma model Rasch, fungsi model Rasch dalam analisis data pengembangan instrumen, yaitu untuk memberi arah dan mendeteksi atau mendiagnosa adanya masalah pada instrumen.
Validitas Prediktif Bakat Skolastik dan Prestasi Belajar sebagai Kriteria Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Asrijanty --
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 20 No. 4 (2014)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v20i4.163

Abstract

The purpose of this study was to examine the predictive validity of scholastic aptitude and academic achievement in predicting higher education academic performance. The subject of this study was 157 undergraduate students in a university consisting of 104 Economics students and 53 Engineering students. The independent variables (predictors) are the scores in three subtests of Indonesian Scholastic Aptitude Test (TBS), namely verbal, quantitative, and Reasoning which represent scholastic aptitude; and three grades of National Exam (UN) in 2005, namely Indonesian, and English, Economics for science science students; Indonesian, English, and Math for science students. The dependent variable (criterion) was the cumulative grade point average in the first four semesters, called IPK. Data were analysed using correlational and regression analyses. The result shows differential predictive validity of scholastic aptitude test scores and UN grades in Economics and Engineering. In Economics, the three TBS subtests scores were significant predictors, while the three UN grades were not significant predictors. In Engineering, scores in two TBS subtests, namely Verbal and Quantitative, and two UN grades, namely English and Math, were significant predictors. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengkaji validitas prediktif bakat skolastik (potensi akademik) dan prestasi belajar dalam memprediksi keberhasilan akademik di perguruan tinggi. Subjek penelitian adalah 157 mahasiswa tingkat sarjana jurusan Teknik (104 orang) dan jurusan Ekonomi (53 orang) suatu perguruan tinggi. Variabel independen (prediktor) adalah nilai tiga subtes Tes Bakat Skolastik (TBS): verbal, kuantitatif, dan penalaran, yang merepresentasikan bakat skolastik; dan tiga nilai Ujian Nasional (UN) tahun 2005, yang merepresentasikan prestasi belajar, meliputi nilai Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi untuk jurusan IPS; dan nilai Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika untuk jurusan IPA. Variabel dependen (kriteria) adalah indeks prestasi kumulatif pada empat semester pertama (IPK). Data dianalisism dengan menggunakan analisis korelasional dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan validitas prediktif nilai subtes TBS dan nilai UN antara jurusan Ekonomi dan Teknik. Pada jurusan Ekonomi, ketiga nilai subtes TBS merupakan prediktor yang signifikan, sementara ketiga nilai UN secara statistik bukan merupakan prediktor yang signifikan. Pada jurusan Teknik, nilai pada dua subtes TBS, yaitu Verbal dan Kuantitatif dan dua nilai UN, yaitu Bahasa Inggris dan Matematika merupakan prediktor yang signifikan.