Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Versus Ekspositori dan Gaya Kognitif terhadap Hasil Belajar Konsep Fisika Siswa Kelas X SMA Prayekti --
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 20 No. 4 (2014)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v20i4.164

Abstract

This research aims to examining: 1) The learning outcomes differences on theunderstanding and application of physics concept between groups of students who learned through STAD cooperative learning and expository learning; 2) The learning outcome differences on physics concept understanding and application among students with different cognitive styles; 3) The learning outcome influences of physics comprehension; 4) The interaction effect between learning and cognitive style on learning outcomes of physics. This research used a quasiexperimental research with factorial of non-equivalent control group design, which is implemented in four classes, determined by lottery, such as XMIA A class, XMIA B class, XMIA C class, XMIA D class at SMAN 58 Jakarta Timur with 144 students altogether. Two classes were as the experimental classes and two other class were as the control classes. Learning outcomes data were collected through pretes and pos tes and analyzed by using statistical MANCOVA test helped by SPSS 15. The result showed that: 1) STAD learning strategy demonstrate learning outcomes of comprehension and application of physics concept is better than expository learning strategies; 2) students who have field independent cognitive styles demonstrate learning outcomes of comprehension physics concepts is better than students who have a field dependent cognitive style; 3) there is an interaction between learning strategies and cognitive style on learning outcomes of comprehension physics concepts; and 4) there is no interaction between learning strategies and cognitive style on learning outcomes of physics concepts application. STAD learning strategy demonstrate learning outcomes of comprehension and application of physics concept is better than expository learning strategies.ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) perbedaan hasil belajar pemahaman dan aplikasi konsep fisika antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran ekspositori; 2) perbedaan hasil belajar pemahaman dan aplikasi konsep fisika antara siswa yang memiliki gaya kognitif berbeda;3) pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran tipe STAD versus ekspositori dan gaya kognitif terhadap hasil belajar pemahaman fisika;dan 4) pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya kognitif terhadap hasil belajarfisika.Metode yang digunakan quasi eksperimen dengan rancangan faktorial nonequivalent control group design, yang dilaksanakan pada empat kelas, ditentukan melalui undian yaitu kelas A dan B sebagai kelas control sedangkan kelas C dan D sebagai kelas eksperimen di SMA Negeri 58 Jakarta Timur berjumlah 144 orang. Data hasil belajar dikumpulkan dengan pretes dan postes, dianalisis dengan menggunakan uji statistik MANCOVA berbantuan program SPSS 15. Hasil penelitian: 1) strategi pembelajaran tipe STAD menunjukkan hasil belajar pemahaman dan aplikasi konsep fisika yang lebih baik daripada strategi pembelajaran ekspositori; 2) siswa yang memilikigaya kognitif field independent menunjukkan hasil belajar pemahaman dan aplikasi konsep fisika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent; 3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya kognitif terhadap hasil belajar pemahaman konsep fisika; dan 4) tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya kognitif terhadap hasil belajar aplikasi konsep fisika. Strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukkan hasil belajar pemahaman konsep fisika yang lebih baik daripada strategi pembelajaran ekspositori, dan Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar pemahaman konsep fisika pada kedua kelompok gaya kognitif.
Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Stad Versus Ekspositori terhadap Hasil Belajar Pemahaman dan Aplikasi Konsep IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Prayekti --; Rasyimah --
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 19 No. 4 (2013)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v19i4.303

Abstract

This research aims to examine: 1) differences in the average scores of learning outcomes of comprehension the concept between group of students who study with STAD cooperative teaching learning and expository teaching learning in Science, 2) difference in the average scores of learning outcomes of Science concept application between group of students who learning with STAD cooperative learning strategy and students who learning with expository in Science, 3) interaction influence between learning application that used STAD cooperative learning strategy vs expository learning, on grade IV Elementary School students learning outcomes of Science concept. This is a quasi-experimental research using a noequivalent controlgroup design factorial, conducted on two parallel classes of grade IV at Elementary School East Jakarta, with total number of students 80 students and as the research subject is 76 students. Two classes were drawed as experiment class and three classes as control class. Learning outcomes data collected by pre-test and post-test in research classes to verify the differences of learning outcomes. For data analysis was using MANCOVA with SPSS 15 program.The result showed that: 1) by using STAD learning strategy showed learning outcomes of comprehension and Science concept application is better than expository learning strategy; 2) STAD learning strategy showed learning outcomes of Science concept application is better than expository learning strategy; 3) Univariately, the interaction between learning strategy didn‘t give any significant influences on learning outcomes of Science concept application. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) perbedaan rerata skor hasil belajar pemahaman konsep antara kelompok siswa yang belajar dengan pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) dan pembelajaran ekspositori pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam; 2) perbedaan rerata skor hasil belajar aplikasi konsep IPA antara kelompok siswa yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif STAD dengan siswa yang diberikan perlakuan pembelajaran ekspositori dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam; 3) pengaruh interaksi antara penerapan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran kooperatif STAD vs pembelajaran ekspositori, terhadap hasil belajar aplikasi konsep IPA siswa kelas IV SD. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan rancangan faktorial nonequivalent control group design, yang dilaksanakan pada dua kelas paralel di kelas SD Negeri di Jakarta Timur, dengan jumlah siswa 80 orang dan yang diambil sebagai subjek penelitian 76 orang. Kelas IVa sebagai kelas eksperimen, dan kelas IVb sebagai kelas kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan melalui kegiatan pretes dan postes pada kelas yang diteliti. Data pretes diambil sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, untuk menguji perbedaan hasil belajar. Analisis data menggunakan uji statistic Multivariate Analysis of Covariance dengan program SPSS 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) dengan menggunakan strategi pembelajaran STAD ternyata hasil belajar pemahaman dan aplikasi konsep IPA lebih baik daripada strategi pembelajaran ekspositori, 2) strategi pembelajaran STAD menunjukkan hasil belajar aplikasi konsep IPA yang lebih baik daripada strategi pembelajaran ekspositori, dan 3) secara univariat, interaksi antara strategi pembelajaran tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar aplikasi konsep IPA.
PENGARUH PEMBERIAN TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DII PGSD FKIP-UT PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA 1 Prayekti --
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 68 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i68.422

Abstract

Artikel ini membahas hasil penelitian Pengaruh Pemberian Tutorial Terhadap hasil Belajar Mahasiswa D-11 PGSD FKIP-UT pada Mata Kuliah Konsep Dasar IPAI di Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2005 di Jakarta. Pemberian bantuan belajar (tutorial) bagi mahasiswa UT adalah sangat penting dan selalu diharapkan oleh mahasiswa. Dengan mengikuti tutorial mahasiswa dapat berdiskusi dan bertanya, tentang materi yang sulit dipelajari secara mandiri. Dalam kegiatan tutorial mahasiswa dapat saling memberikan pendapat tentang konsep-konsep IPA kepada teman dan bertanya kepada tutor. Pada awal kegiatan tutorial mahasiswa masih sulit menempatkan dirinya sebagai siswa/mahasiswa karena latar belakang mereka umumnya adalah guru yang biasa memimpin pembelajaran di kelasnya. Hal tersebut dapat segera diatasi oleh tutor sehingga dalam diskusi dan kerja kelompok mahasiswa sangat kompak dan saling membantu apabila ada teman satu kelompok mengalami kesulitan memahami materi IPA. Pada tes pertama nilai rata-rata mahasiswa mencapai 64,50, dan nilai rata-rata pada akhir tutorial 71,30. Pelaksanaan praktikum IPA mahasiswa dilakukan secara mandiri dan kelompok. Dengan bimbingan tutor dalam melaksanakan praktikum membuat mahasiswa bersemangat melakukan percobaan IPA dan aktif membahas hasil-hasil yang diperoleh pada percobaan IPA.
PROBLEM BASED INSTRUCTION SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Prayekti --
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 16 No. 1 (2010)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v16i1.431

Abstract

This research was conducted to prove the PBI model can improve learning outcomes, activities and responses of students in learning. The model is applied to two classes XI of High school in South Jakarta. The first is class-XI of IPA1 and the other is class-XI of IPA2. IPA1 given treatment by applying PBI learning model, while for class-XI IPA2 performed as conventional classical learning. After the application of learning models obtained PBI’s first treatment of Class-XI of IPA1 average value for the lowest pretes is 3.25 while the average value is the highest 6.75. Meanwhile, for class-XI of IPA2, value of the lowest average is 3.25 and the highest is 6.25. Posttes for first-class average score is 6.45 and the lowest the highest is 8.75, whereas for class XI posttes value IPA2 lowest average is 6.75 and the highest value of 9.00. In the second treatment available, IPA1 class-XI, the average value of the lowest student score is 5.00 and the highest average is 7.35, while for class-XI IPA2 average value is 6.45 the lowest and the highest is 8.5. In the third treatment results obtained pretes average grade XI of IPA1 lowest and the highest 3.25 for 4.25. and the average value posttes students obtained the lowest IPA1 is 7.25 and the highest 9.75. For class-XI IPA2 average score of students in the lowest pretes is 3.00 and the highest is 4.5. While the value posttes lowest average is 7.00 and the highest is 9.00. At first teachers were not used but the implementation of the third treatment teachers have mastered the learning model PBI well. Teachers have been able to design a model of the PBI with a good learning, teachers have been able to motivate students actively involved in problem-solving activities, define and organize learning tasks and determine the steps to solve the problem. Teachers motivate students to do reflection, and have been able to evaluate the process of investigations conducted so that students can understand their weaknesses and shortcomings of the reflection done. ABSTRAK  Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan model Problem Based Instructional (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan respon siswa dalam pembelajaran. Model diterapkan pada 2 kelas XI paralel SMA Swasta di Jakarta Selatan. kelas XI IPA1 dan kelas XI IPA2 Siswa kelas XI IPA1 diberikan treatment dengan menerapkan model pembelajaran PBI sedangkan untuk kelas XI IPA2 dilakukan pembelajaran klasikal seperti biasa. Hasil penerapan model pembelajaran PBI treatment pertama diperoleh hasil Kelas XI IPA1 nilai rata-rata terendah untuk pretes 3,25 sedangkan nilai ratarata tertinggi 6,75. Sementara itu untuk kelas XI IPA2 nilai rata-rata terendah 3,25 dan tertinggi 6,25. Postes untuk kelas pertama nilai rata-rata terendah 6,45 dan tertinggi 8,75, sedangkan postes untuk kelas XI IPA2 nilai rata-rata terendah 6,75 dan nilai tertinggi sebesar 9,00. Pada treatment kedua kelas XI IPA1, nilai rata-rata siswa terendah 5,00 dan nilai rata-rata tertinggi 7,35, sedangkan kelas XI IPA2 nilai rata-rata terendah 6,45 dan tertinggi 8,5. Pada treatment ketiga hasil pretes diperoleh nilai rata rata siswa kelas XI IPA1 terendah 3,25 dan tertinggi 4,25. Nilai rata-rata postes terendah yang diperoleh siswa 1 adalah 7,25 dan tertinggi 9,75. Untuk kelas XI IPA22 nilai rata-rata siswa pada pretes terendah 3,00 dan tertinggi 4,5 sedangkan nilai postes rata-rata terendah 7,00 dan tertinggi 9,00. Pada akhirnya, guru dapat merancang model pembelajaran PBI dengan baik dan dapat memotivasi siswa terlibat aktif pada kegiatan pemecahan masalah, mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar serta menentukan langkah-langkah memecahkan masalah.