Yunarsih Yunarsih
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBEDAAN MOTIVASI IBU DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLAN SEBELUM DAN SESUDAH PROMOSI KESEHATAN MEDIA VIDEO DI DESA REMBANGKEPUH KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI Yunarsih Yunarsih; Sumi Dwi Antono; Retna Lea Santika
coba Vol 7 No 1 (2018): Nopember 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.529 KB) | DOI: 10.32831/jik.v7i1.182

Abstract

The implant contraceptive method is one of the contraceptive methods that are less attractive to the public, especially couples of childbearing age, although the effectiveness of implant contraception is very high. The area in Kediri District which have the lowest implant acceptor is in he village of Rembangkepuh the working area of the Wonorejo Health Center. Lack of motivation for couples of childbearing age to participate in family planning is caused by several things, one of them is because socialization is still not implemented optimally. The purpose of this study was to determine differences in maternal motivation in the selection of implant contraception before and after the health promotion of video media. This study uses a one-group pretest-posttest design and used simple random sampling technique with 30 subjects. The results showed that the mother's motivation in choosing the implant contraception before being given the highest video media health promotion was in the highly unmotivated category as many as 19 respondents (63%), while the mother's motivation in choosing implant contraception after being given health media promotion was in the highly motivated category of 15 respondents ( 50%). Statistical tests were performed using Wilcoxon Match Paired Test statistic obtained Z count> Z table that is 4,294> 1,645 so it can be concluded that there are differences in maternal motivation in the selection of implant contraception before and after vidio health promotion.. Keywords: Health Promotion, Implants, Motivation
HUBUNGAN PRE EKLAMSIA (PE) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT PARE KABUPATEN KEDIRI Yunarsih Yunarsih
coba Vol 8 No 1 (2019): Nopember 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.701 KB) | DOI: 10.32831/jik.v8i1.178

Abstract

Abstrack : Neonaturum Asfiksia is a condition where infants can not breathe spontaneously and regularly immediately after birth. Asphyxia in newborns one of the causes is hypertension in pregnancy. Asphyxia in newborns one of the causes is Pre Eklamcia (PE). Asphyxia can occur due to utero-plasenter perfusion disorders due to vasospasm and damage to spiralist arteries while in the womb. In Kediri district, asphyxia is at the top of the causes of neonatal mortality as much as 37.5%. Asphyxia in newborns one of the causes is PE. The purpose of this research is to know the relationship of PE with the occurrence of asphyxia of newborn baby in Pare Hospital Kediri Regency. This research uses cross sectional research design. The population in this study is a baby diagnosed with an asphyxia of 385. Using Tekhnik simple random sampling sampled a number of 62. The results of the study at Pare hospital showed that most mothers give birth by diagnosis of pre eklamcia experiencing mild hypertension 46 (74.2%) And most babies born from hypertensive mothers experience mild asphyxia 45 (72.6%). From data analysis using the Spearman Rank test, get the P-value 0.000 < 0.05. The conclusion of the study is that there is PE in pregnancy with asphyxia events in Pare Hospital in Kediri Regency. Keywords: Pre Eklamcia, Asphyxia Abstrak : Asfiksia Neonaturum merupakan suatu kondisi dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Asfiksia yang disebabkan Pre Eklamsia terjadi karena gangguan perfusi utero-plasenter akibat vasospasme dan kerusakan arteri spiralis pada saat dalam kandungan. Hal ini mengakibatkan hypovolemia, vasospasme, penurunan perfusi utoroplasenta dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta Di kabupaten Kediri asfiksia berada diperingkat teratas penyebab kematian neonatus yaitu sebanyak 37,5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Pre Eklamsia dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir di RS Pare Kabupaten Kediri. Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang didiagnosa asfiksia sebanyak 385. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan tekhnik simple random sampling diambil sampel sejumlah 62 dari jumlah populasi. Hasil penelitian di RS Pare menunjukan bahwa sebagian besar ibu melahirkan dengan diagnosa PE mengalami hipertensi ringan 46 (74,2 %) dan Sebagian besar bayi lahir dari ibu hipertensi mengalami asfiksia ringan 45 (72.6 %). Dari analisis data menggunakan uji Spearman Rank di dapatkan hasil p-value 0.000 < 0,05. Kesimpulan dari penelitian adalah terdapat hubungan PE dengan kejadian asfiksia di Rumah Sakit Aura Syifa Kabupaten Kediri. Kata Kunci : Pre Eklamsia, Asfiksia.
PERUBAHAN KADAR β ENDORPHIN PADA PASIEN PRIMIGRAVIDA INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN PENERAPAN “COMFORT FOOD: SLOW-STROKE BACK MASSAGE” BERBASIS TEORI KENYAMANAN KOLCABA DI RSUD KABUPATEN KEDIRI Dwi Rahayu; Yunarsih Yunarsih
The Indonesian Journal of Health Science Vol 7, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/the.v7i1.381

Abstract

Pain in the first stage of labor occurs due to ischemia in uterine corpus and dilatation of the cervix (Sarwono, 2002). These sensations of pain is individual, because many factors affect, among others, the environment and cultural background (hamnah, 2003). For primiparous labor pain is a very unpleasant feeling and misery is more, because primiparous no experience and how to cope the pain (Cohen, 1991). Slow-Stroke Back Massage is an alternative therapy to reduce pain because it is easy to do. The purpose of this study is Proving β endorphin levels through Slow-Stroke Back Massage with Comfort Theory approach in patients primigravidas Inpartu Kala I Active Phase. The study design was cross sectional with quasy Experiment Design of Post Test Only with Control Group Design. Collecting data by checking β endorphins. Data Analysis  used statistical test Mann Whitney and obtained significant value of 0.000 means there is a difference between the control group and the treatment group. Average production of endorphins control group amounted to 7.46, and amounted to 19.54 endorphin treatment groups. Slow stroke back massage easily done by anyone and effective in terms of the economy and easy method to reduce pain intensity, it needs to be socialized.
PENINGKATAN KETRAMPILAN PENGENALAN TRAUMA CAPITIS DENGAN TEKNIK SIMULASI Dwi Rahayu; Fajar Rinawati; Yunarsih Yunarsih
coba Vol 11 No 1 (2022): November 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v11i1.484

Abstract

Pendahuluan: Trauma kepala merupakan keadaan diakibatkan karena benturan pada kepala. Trauma kepala terjadi karena jatuh atau karena kecelakaan lalu lintas dan dapat juga karena hal lainnya. Trauma kepala dapat menyebabkan cedera pada otak. Oleh karena itu seorang tenaga kesehatan harus mengetahui diagnosis pada kejadian trauma kepala, menganalisanya supaya dapat ditentukan tingkat trauma kepala yang dialami, sehingga dapat digunakan untuk menentukan cara penatalaksanaan dan menentukan prognosa cedera kepala terutama yang berkaitan dengan masalah gangguan neurologi. Pengukuran tingkat keparahan trauma pada kepala menjadi hal yang sangat penting guna menetapkan perawatan yang paling efektif, sehingga dapat dievaluasi lebih mudah. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan ketrampilan pengenalan trauma kepala menggunakan teknik simulasi. Metodologi: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental design dengan menggunakan rancangan one group pretest-postest. Responden penelitan ini sebesar 39 responden. Teknik sampling adalah purposive sampling, menggunakan lembar kuesioner melalui google form. Teknik simulasi dilakukan secara langsung (luring). Analisa data menggunakan uji wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan p-value: 0,000 dimana ( p value < 0,05 ) yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara ketrampilan pengenalan cedera kepala sebelum dan sesudah dilakukan simulasi. Metode simulasi efektif digunakan untuk melatih ketrampilan responden dalam ketrampilan pengenalan trauma capitis yang terjadi pada pasien. Diskusi: Peningkatan ketrampilan dalam pengenalan trauma kepala diperlukan untuk menentukan derajat keparahan trauma kepala yang terjadi sehingga diharapkan dengan pengenalan dini, penatalaksanaan pasien akan lebih cepat dan sesuai target. Sehingga prognosa pasien semakin baik. Kata Kunci: Cedera Kepala, Ketrampilan, Pengenalan, Simulasi
EFEKTIVITITAS TEKNIK BEHAVIORAL SKILLS TRAINING (BST) DALAM PENINGKATAN KETRAMPILAN PENGENALAN TRAUMA CAPITIS Dwi Rahayu; Fajar Rinawati; Yunarsih Yunarsih
coba Vol 11 No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v11i2.547

Abstract

Pendahuluan: Trauma capitis merupakan salah satu penyebab kematian pasien yang berusia di bawah 45 tahun akibat adanya benturan pada kepala, dan angkanya mencapai hampir 50%. Petugas kesehatan harus mampu mengetahui tanda yang terjadi dan harus mampu melakukan pengenalan terjadinya trauma capitis. Pengkajian awal derajat keparahan pada trauma capitis merupakan sesuatu hal yang sangat penting dimana bertujuan untuk menentukan jenis tindakan yang paling tepat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas teknik Behavioral Skills Training dalam Peningkatan Ketrampilan Pengenalan Trauma Capitis. Metodologi: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental design dengan rancangan one group pretest and posttest design. Penelitian ini melibatkan 39 responden. Sampling menggunakan purposive sampling, instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dari google form. Pelaksanaan Behavioral Skills Training (BST) dilakukan langsung ke responden. Data dianalisa dengan wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan p-value: 0,000 yang berarti ada perbedaan antara ketrampilan pengenalan cedera kepala sebelum dan sesudah dilakukan teknik Behavioral Skills Training. Metode Behavioral Skills Training sangat efektif dalam melatih ketrampilan responden untuk pengenalan derajat keparahan pada trauma capitis yang terjadi. Diskusi: Ketrampilan dalam pengenalan derajat keparahan trauma capitis diperlukan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat untuk dilakukan dengan harapan bisa dengan meningkatkan keberhasilan dari tindakan sehingga prognosa pada pasien trauma capitis akan semakin baik. Kata Kunci: Behavioral, Pengenalan, Skills, Training, Trauma Capitis