Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Humanisme dalam Tradisi Kubur Batu Megalitik di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Mikka Wildha Nurrochsyam
KALPATARU Vol. 21 No. 1 (2012)
Publisher : Pusat Penelitian Arkeologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/kpt.v21i1.102

Abstract

Tradisi kubur batu di Sumba merupakan salah satu budaya kolosal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Bagi masyarakat Sumba, kesadaran tentang hidup sesudah mati telah melahirkan tradisi kubur batu yang unik dan spektakuler. Penelitian ini memperlihatkan dua aspek dinamika budaya dalam tradisi kubur batu megalitik, yaitu proses internalisasi dan akulturasi budaya. Selanjutnya, saya akan memperlihatkan adanya aspek humanisme sebagai dasar penting dalam dinamika budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara mendalam serta dukungan studi pustaka. Obyek penelitian adalah tradisi kubur batu megalitik di Sumba yang dilihat menurut sisi dinamika budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat pendukungnya. Penelitian ini bermanfaat sebagai orientasi untuk melihat adanya dinamika kebudayaan dalam masyarakat, dan melihat orientasi bagi perkembangan budaya yang bermartabat. Abstract. Humanism in the Megalithic Stone Burial in Sumba, East Nusa Tenggara. The tradition of stone burial in Sumba Island is one of the colossal and exotic cultures owned by the nation of Indonesia. For the people of Sumba, awareness on life after death has spawned a unique and spectacular tradition of megalithic stone burial. This study illustrates two important aspects of cultural dynamics in the tradition of megalithic stone burial, namely internalization and acculturation processes. I will also reveal a fundamental aspect of humanism as a very important role in the dynamics of culture. This study uses qualitative methods, which are depth interviews and observations, supported by library research. The object of this research is stone burial tradition seen from the dynamics of culture to enhance the dignity of its community. Result of this research is useful as an orientation to understand the cultural dynamics of a society, and to view the orientation for the development of more humane culture.
Penguatan Pendidikan Karakter: Implementasi Karakter Religius di Poso, Sulawesi Tengah Mikka Wildha Nurrochsyam
Jantra. Vol 15 No 1 (2020): Juni
Publisher : Balai Pelestarian Nilai budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52829/jantra.v15i1.135

Abstract

Masyarakat Poso yang beragam keyakinan memerlukan karakter religius seperti solidaritas,toleransi, dan kepedulian sosial dan nilai sosial lain yang harmoni. Salah satu upaya untuk membentuk masyarakat yang toleran adalah melalui pendidikan. Penguatan Pendidikan Karakter bagi peserta didik diperlukan untuk mentransformasikan nilai religius yang membuat harmoni dalam kehidupan sosial. Penelitian ini mempunyai tujuan: 1) Mengidentifikasi implementasi karakter utama religius dalam Penguatan Pendidikan Karakter di tingkat satuan pendidikan. 2) Melakukan analisis implementasi karakter utama religius dalam Penguatan Pendidikan Karakter di satuan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter religius di satuan pendidikan diimplementasikan melalui tiga bentuk: Pertama, melalui praktik keagamaan yang cenderung dominan seperti pelaksanaan ritual-ritual. Kedua, melalui kegiatan sosial keagamaan untuk menanamkan sikap toleransi, kepedulian sosial dan solidaritas. Ketiga, melalui literasi yang cenderung menekankan bacaan-bacaan hukum agama dari pada bacaan yang menimbulkan spirit agama dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Humanisme dalam Tradisi Kubur Batu Megalitik di Sumba, Nusa Tenggara Timur Mikka Wildha Nurrochsyam
KALPATARU Vol. 21 No. 1 (2012)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Humanism in the Megalithic Stone Burial in Sumba, East Nusa Tenggara. The tradition of stone burial in Sumba Island is one of the colossal and exotic cultures owned by the nation of Indonesia. For the people of Sumba, awareness on life after death has spawned a unique and spectacular tradition of megalithic stone burial. This study illustrates two important aspects of cultural dynamics in the tradition of megalithic stone burial, namely internalization and acculturation processes. I will also reveal a fundamental aspect of humanism as a very important role in the dynamics of culture. This study uses qualitative methods, which are depth interviews and observations, supported by library research. The object of this research is stone burial tradition seen from the dynamics of culture to enhance the dignity of its community. Result of this research is useful as an orientation to understand the cultural dynamics of a society, and to view the orientation for the development of more humane culture. Tradisi kubur batu di Sumba merupakan salah satu budaya kolosal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Bagi masyarakat Sumba, kesadaran tentang hidup sesudah mati telah melahirkan tradisi kubur batu yang unik dan spektakuler. Penelitian ini memperlihatkan dua aspek dinamika budaya dalam tradisi kubur batu megalitik, yaitu proses internalisasi dan akulturasi budaya. Selanjutnya, saya akan memperlihatkan adanya aspek humanisme sebagai dasar penting dalam dinamika budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara mendalam serta dukungan studi pustaka. Obyek penelitian adalah tradisi kubur batu megalitik di Sumba yang dilihat menurut sisi dinamika budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat pendukungnya. Penelitian ini bermanfaat sebagai orientasi untuk melihat adanya dinamika kebudayaan dalam masyarakat, dan melihat orientasi bagi perkembangan budaya yang bermartabat.