Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

SELF REGULATED LEARNING MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DIPADU DENGAN BLENDED LEARNING DALAM MATAKULIAH KIMIA ANALISIS INSTRUMENTASI Ade Trisnawati
Jurnal Pijar Mipa Vol. 13 No. 1 (2018): MARET
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.841 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v13i1.409

Abstract

Self regulated learning (regulasi diri dalam belajar) merupakan faktor penting dalam pembelajaran online. Kemampuan regulasi diri dalam belajar dibutuhkan mahasiswa agar mampu mengatur dan mengarahkan dirinya sendiri, mampu menyesuaikan dan mengendalikan diri dalam menghadapi tugas-tugas pembelajaran untuk meningkatkan prestasi dalam belajar. Penelitian pra-eksperimental ini bertujuan untuk mendeskripsikan self regulated learning mahasiswa pada pembelajaran kooperatif STAD dipadu dengan blended learning pada matakuliah kimia analisis instrumentasi khususnya pada materi spektroskopi. Sampel penelitian adalah mahasiswa program Pendidikan Kimia Universitas Negeri Malang semester 5 yang berjumlah 34 mahasiswa. Data penelitian didapatkan dari angket self regulated learning mahasiswa dan catatan observer selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki self regulated learning tinggi lebih banyak (52,94%) daripada mahasiswa yang memiliki self regulated learning rendah (47,06 %). Aspek manajemen waktu pada kedua kelompok memiliki skor rata-rata yang tinggi dan indikator pencarian bantuan (help seeking) pada kedua kelompok memiliki skor rata-rata paling rendah.
Pengaruh Kecerahan Warna Lipstik terhadap Banyaknya Kandungan Logam Berat Timbal, Kromium, dan Kadmium yang Dianalisis Menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) Ayuni Adinda; Ade Trisnawati; Novia Fahmi Ayu W; Mayang Restiawati
CHEESA: Chemical Engineering Research Articles Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.643 KB) | DOI: 10.25273/cheesa.v1i1.1917

Abstract

Lipstik biasa dimanfaatkan untuk memberikan warna pada bibir, namun kosmetik ini ternyata  menyimpan potensi buruk bagi kesehatan manusia. Beberapa lipstik diduga mengandung logam berat yang berbahaya bagi tubuh manusia seperti timbal (Pb), kromium (Cr), dan kadmium (Cd). Semakin gelap warna lipstik, maka kandungan timbalnya disinyalir semakin tinggi. Efek yang ditimbulkan tidak serta merta tampak pada pemakai lipstik karena kandungan logam beratnya, namun jika bahan-bahan tersebut terakumulasi dalam tubuh maka pada suatu saat akan menimbulkan efek yang besar karena bersifat toksik dan karsinogen. Pada umumnya kandungan logam berat yang nilainya kecil dalam suatu bahan sukar ditentukan keberadaannya dengan pereaksi-pereaksi kimia, tetapi dapat diketahui jumlah dan keberadaannya dengan spektrofotometri serapan atom. Logam berat yang akan dianalisis adalah logam timbal (Pb), kromium (Cr), dan kadmium (Cd). Data diperoleh dengan cara mencatat hasil uji menggunakan alat spektrofotometer serapan atom kemudian dianalisis dengan menggunakan uji-T.
Perbandingan Efektivitas Larvasida Ekstrak Kulit dan Daging Buah Sawo (Manilkara zapota) terhadap Kematian Nyamuk Aedes aegypti Ade Trisnawati; Ardiani Samti Nur Azizah
CHEESA: Chemical Engineering Research Articles Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.594 KB) | DOI: 10.25273/cheesa.v2i2.5495

Abstract

Demam berdarah merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang penyebarannya dilakukan oleh nyamuk Aedes aegypti. Upaya pemberantasan nyamuk Aedes aegypti khususnya pada fase larva dapat dilakukan dengan menggunakan larvasida yang berasal dari bahan alam. Salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai larvasida adalah buah sawo. Kulit dan daging buah sawo muda diketahui memiliki kandungan senyawa bioaktif yaitu tanin, flavonoid, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas larvasida pada ekstrak kulit dengan ekstrak daging buah sawo muda terhadap kematian larva Aedes aegypti. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 0 ppm (kontrol negatif), 2500 pp, 5000 ppm, 7500 ppm, 10000 ppm, 12500 ppm, 15000 ppm dan 20000 ppm. Sampel yang digunakan yaitu larva Aedes aegypti instar III sebanyak 10 larva dan diamati selama 24 jam dengan tiga kali pengulangan. Uji yang digunakan yaitu uji regresi dan uji perbedaan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa pengaruh pemberian ekstrak kulit buah sawo (54,7 %) lebih rendah dari ekstrak daging buah sawo (64,3 %) dalam membunuh larva uji. Hasil uji perbedaan pada konsentrasi selain 7500 ppm didapatkan nilai p < 0,05 hal ini menandakan terdapat perbedaan rata-rata kematian pada kelompokekstrak kulit dan daging buah sawo.
PELATIHAN IDENTIFIKASI BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN DI DESA BARENG, BABADAN, PONOROGO Ade Trisnawati; Mohammad Arfi Setiawan
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.278 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v8i1.16024

Abstract

Zat aditif makanan hingga kini diketahui banyak macamnya dan beberapa diantaranya memiliki efek berbahaya bagi kesehatan manusia. Boraks dan formalin merupakan contoh zat aditif berbahaya yang peredarannya kini sudah dilarang. Namun, tidak menutup kemungkinan zat tersebut masih digunakan oleh sebagian masyarakat guna untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya agar masyarakat dapat mencegah paparan zat aditif berbahaya ini pada makanan. Deteksi adanya kandungan boraks dan formalin dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga dengan metode sederhana berbantuan bahan alami yang terdapat di lingkungan sekitar. Kegiatan ini berupa penyuluhan mengenai bahaya boraks dan formalin yang dimaksudkan untuk menghimbau masyarakat agar tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut. Kemudian dilakukan pelatihan pembuatan kit pendeteksi kandungan boraks dan formalin dengan bahan-bahan alami seperti kunyit dan getah papaya sehingga dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Kimia Universitas PGRI Madiun dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi sehingga mampu meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK di desa Bareng Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo mengenai bahaya boraks dan formalin bagi kesehatan. Ibu-ibu PKK mengetahui cara deteksi adanya boraks dan formalin dalam makanan dengan menggunakan alat deteksi sederhana yang telah dibuat.
PENGARUH JENIS DAN KOMPOSISI BINDER TERHADAP KUALITAS BIOBRIKET LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM Nadia Fikri Anti; Fungki Ade Yusup; Nasrul Rofiah Hidayati; Ade Trisnawati
Jurnal Zarah Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Zarah
Publisher : Jurnal Zarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/zarah.v10i1.4325

Abstract

Berkurangnya ketersediaan bahan bakar minyak yang disertai dengan angka kenaikan konsumsi di lndonesia diperlukan adanya pembaharuan energi alternatif yang ramah lingkungan, salah satunya limbah biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan komposisi binder terhadap kualitas biobriket limbah baglog jamur tiram untuk memenuhi standar yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Metode penelitian ini menggunakan uji eksperimen dengan parameter nilai kalor serta pengolahan data menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis statistik. Jenis binder yang digunakan adalah tapioka dan molase dengan komposisi masing-masing binder sebesar 15%, 25%, 35%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kadar air paling rendah terdapat pada biobriket yang menggunakan jenis binder dari tepung tapioka dengan komposisi 15% yaitu sebesar 4,220%, (2) Biobriket dengan nilai.kalor tertinggi adalah biobriket yang menggunakan jenis binder dari tapioka dengan komposisi 15% yaitu sebesar 3.183 kal/g, (3) ada pengaruh signifikan antara jenis dan komposisi binder terhadap nilai kalor biobriket limbah baglog jamur tiram. Hasil pengujian parameter kadar air pada biobriket ini telah memenuhi standar mutu briket, sedangkan parameter nilai kalor belum memenuhi standar mutu briket.
Perwujudan Kolam Ikan Terpal sebagai Salah Satu Bentuk Usaha BUMDES, Desa Kwadungan Lor, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi Churnia Sari; Ade Trisnawati; Septiana Nurmala Dewi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5488

Abstract

Desa Kwadungan Lor adalah salah satu desa di Kabupaten Ngawi yang telah menerima bantuan Hibah Pengabdian Masyarakat berupa Pompa Air, yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pengairan di sawah dan penyediaan air bersih di masjid. Namun, desa ini masih belum maksimal dalam melakukan pengelolaan keberlanjutan bantuan yang sudah diterima. Untuk memaksimalkan kebermanfaatan dari Pompa Air yang sudah ada, maka dibuat kolam ikan terpal yang nantinya bisa digunakan sebagai salah satu bentuk usaha BUMDES Desa Kwadungan Lor. Ada tiga tahapan metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, yaitu tahap persiapan, tahap inti pelaksanaan dan tahap akhir. Seluruh tahapan tersebut dilaksanakan selama selama 3 bulan dari bulan Juli-September 2021. Salah satu kegiatan yang sangan penting dalam tahap persiapan adalah menentukan lahan yang digunakan untuk pembuatan kolam ikan terpal, dan telah disepakati bahwa lahan yang digunakan adalah tanah yang telah diwaqafkan oleh warga, yang jaraknya kurang lebih adalah 5 meter dari pompa air. Selama tahap pelaksanaan, sebanyak 2000 benih ikan lele disebar ke kolam. Dalam waktu 2 bulan ikan lele sudah bisa dipanen. Hasil dari 2000 benih tersebut diperoleh kurang lebih 5% lele yang mati, sehingga hanya sekitar 1900 yang bisa terjual. Dari usaha ini Desa Kwadungan Lor memperoleh keuntungan Rp.2.000.000 ketika panen. Dari pengabdian ini dapat disimpulkan Kolam bahwa usaha kolam terpal yang relative sederhana, dapat memberikan keuntungan yang cukup besar, dengan adanya usaha kolam ikan terpal ini BUMDES dan Koperasi Desa Kwadungan Lor dapat diotimalkan, serta menjadi sarana percontohan budidaya ikan pada kolam terpal di desa lain. Kwadungan Lor Village is one of the villages in Ngawi Regency that has received Community Service Grants in the form of Water Pumps, which are used to fulfil irrigation needs in rice fields and provide clean water in mosques. However, this village is still not optimal in managing the sustainability of the assistance that has been received. To maximize the usefulness of the existing water pump, a tarpaulin fish pond was made, which can later be used as a form of business for BUMDES in Kwadungan Lor Village. There are three stages of implementing this service activity: the preparation stage, the core implementation stage, and the final stage. All these stages are carried out for three months, from July-September 2021. One of the most important activities in the preparation stage is to determine the land used for manufacturing tarpaulin fish ponds, and it has been agreed that the land used is land that has been gifted by residents, which is approximately 5 meters from the water pump. During the implementation phase, as many as 2000 catfish seeds were distributed to the pond. Within two months, catfish can be harvested. The results of the 2000 seeds obtained were approximately 5% of the dead catfish, so only about 1900 could be sold. From this effort, Kwadungan Lor Village gets a profit of Rp. 2,000,000 when harvesting. From this service, it can be concluded that the tarpaulin pond business, which is relatively simple, can provide considerable profits; with this tarpaulin fish pond business BUMDES and the Kwadungan Lor Village Cooperative can be optimized, as well as being a pilot facility for fish cultivation in tarpaulin ponds in other villages.
PENENTUAN KADAR VITAMIN C PADA BUAH NAGA (Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose) DAN BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS SEBAGAI BAHAN AJAR KIMIA ANALISIS Ade Trisnawati; Meilisa Rusdiana Surya Efendi; Jesika Septia Ningsih
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 5, No 2 (2022): (November) Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/dl.v5i2.9061

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar vitamin C pada buah naga dan buah nanas dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-VIS untuk bahan ajar pada matakuliah kimia analisis. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods) antara metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan untuk menganalisis kebutuhan bahan ajar mahasiswa. Metode kuantitatif dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif hasil penelitian di laboratorium sebagai isi materi bahan ajar. Bahan ajar yang dipilih pada penelitian ini yaitu poster yang mencakup penjelasan latar belakang, dasar teori (prinsip dasar dan alat instrumentasi yang digunakan), prosedur kerja berupa diagram alir proses penentuan kadar vitamin C dan hasil penentuan kadar vitamin C. Poster selanjutnya dilakukan validasi tampilan, validasi materi dan uji kelompok kecil. Hasil analisis data dalam penelitian ini adalah: (1) Kadar vitamin C pada buah naga yaitu 1,98 ppm atau 0,00198 mg/g, sedangkan pada buah nanas yaitu 2,78 ppm (0,00278 mg/g), (2) Hasil validasi menunjukkan bahwa poster yang dikembangkan pada penelitian ini sangat layak dengan persentase validitas yang sangat tinggi. Persentase validasi tampilan, validasi materi dan uji kelompok kecil berturut-turut sebesar 100 %, 93,25 %, dan 92 %
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER DAN UJI INHIBISI XANTIN OKSIDASE EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) Meilisa Rusdiana Surya Efendi; Ade Trisnawati
CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/cheds.v6i2.6272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa golongan metabolit sekunder dan menguji kemampuan daun kersen dalam menghambat xantin oksidase. Daun kersen diekstraksi dengan cara dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70% kemudian diuji secara kualitatif kandungan senyawa metabolit sekundernya. Pengujian penghambatan xantin oksidase dilakukan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 290 nm dengan kondisi pH 7,5, konsentrasi substrat xantin 0,15 mM. dan suhu inkubasi 30oC. Uji penghambatan pada Alopurinol memiliki nilai IC50 sebesar 0,50 µg/mL sedangkan ekstrak daun kersen memiliki nilai IC50 sebesar 1,17 µg/mL. Identifikasi secara kualitatif kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol daun kersen mengandung flavonoid, saponin, tanin, steroid dan alkaloid.
The Determination of Tannin Content and Larvicidal Activity Test Of Ripe Sapodilla Fruit Peel (Manilkara zapota) Ade Trisnawati; Sri Wahyuningsih; Febriyandhi Yahya
International Journal of Multidisciplinary Sciences and Arts Vol. 1 No. 2 (2022): International Journal of Multidisciplinary Sciences and Arts, Article December
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.103 KB) | DOI: 10.47709/ijmdsa.v1i2.2062

Abstract

This study aimed to determine the results of total tannin content determination of sapodilla peel extract (Manilkara zapota) and the effectiveness of sapodilla peel extract (Manilkara zapota) as a Aedes aegypti mosquito larvicide. The method used was a quantitative descriptive with a purposive sampling method. The sample was ripe sapodilla (Manilkara zapota) peel. The determination of tannin content in sample extracts was analyzed using UV-Vis spectrophotometry. The extraction of tannins from sapodilla peel (Manilkara zapota) was carried out by maceration method using 70 % ethanol. Based on the research results it was found that the total content of sapodilla peel extract was 3,058 mg GAE/g extract. The results of the larvicide test showed that the sapodilla peel extract could be used as an Aedes aegypti larvicide with the most effective concentration in killing 50% of the larvae at a concentration of 20,000 ppm.
Pelatihan Ecobrick Sebagai Solusi Kreatif Pengolahan Sampah Plastik Di Lingkungan Kampus Universitas PGRI Madiun Ade Trisnawati; Sri Wahyuningsih; Nanda Riza Pratama; Shafwan Nur Wahid
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 3 (2022): September : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v1i2.482

Abstract

Plastik merupakan suatu barang yang sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari dimana memiliki kegunaan dan kekurangan yang apabila terus digunakan akan menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kelestarian lingkungan. Permasalahan yang biasa terjadi pada lingkungan kampus yaitu kurangnya keasadaran mahasiswa akan bahaya penggunaan sampah plastik dan belum adanya sosialisasi kepada mahasiswa tentang bagaimana cara pengolahan sampah plastik. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pembuatan ecobrick dengan memanfaatkan sampah plastik dan botol minuman. Sasaran pengabdian masyarakat yaitu perwakilan mahasiswa dari lima program studi Fakultas Teknik Universitas PGRI Madiun dengan jumlah 22 orang. Tahap pengabdian masyarakat yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Instrumen pengukuran yang digunakan yaitu angket pengetahuan sebelum dan sesudah pengabdian, serta angket kepuasan mahasiswa. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecobrick di lingkungan Universitas PGRI Madiun telah mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa dari skor persentase 27% menjadi 86,9%. Mahasiswa juga merasa telah puas atas terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat ini.