Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 19 SURAKARTA Azis Abdullah
Jurnal Al-Manar Vol 4, No 1 (2015): Juni
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.51 KB) | DOI: 10.36668/jal.v4i1.63

Abstract

Ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar PAI, dengan koefisien korelasi, rxy : 0,8360. Interpretasi koefisien korelasi, maka 0,8360 termasuk dalam katagori tinggi. Berdasarkan koefisien korelasi, rxy : 0,8360; maka diperoleh koefisien diterminasi (KD) sebesar 69,888 %, artinya pencapaian prestasi belajar PAI ditentukan oleh motivasi belajar sebesar 69,886 %, dan masih ada 30,114 % oleh faktor lainnya.
AL-QURAN: STUDI PENDEKATAN SCIENTIFIC Azis Abdullah
Jurnal Al-Manar Vol 7, No 1 (2018): Juni
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.68 KB) | DOI: 10.36668/jal.v7i1.81

Abstract

Al-Qur’an sebagai sumber ilmu telah dapat menjawab keraguan dan respon manusia, yang perlu penataan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk manusia dan kemanusiaan. Oleh karena itu sebagai modal dasar Allah swt ciptakan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi ini. Rumusan alur pendekatan saintifik melalui penelitian ayat-ayat kaunniyah, sehingga dapat dijadikan alasan bagi orang lain dalam kebenaran Al-Qur’an dalam berbagai macam ilmu pengetahuan. Akal manusia berguma untuk berfikir dengan kreatif, berkreasi dan berkarya serta dapat menghantarkan manusia beradab. Al-Qur’an memberi solusi cara-cara memperoleh ilmu pengetahuan, yaitu dengan metode ilmiah, realistik, jauh dari perdebatan teoritis dan hepotesis yang menyebabkan perbedaan pemikiran dan pemahaman, Al Qur’an sebagai pedoman hidup manusia akan menghantarkan meraih kebaikan di dunia dan akherat.
PERBANDINGAN KECERDASAN MAJEMUK (Perspektif Al-Qurân dan Barat) Azis Abdullah
Jurnal Al-Manar Vol 7, No 2 (2018): Desember
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.257 KB) | DOI: 10.36668/jal.v7i2.88

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang posisimanusia cerdas dan perbandingan bentuk kecerdasanmajemuk dalam perspektif Al-Qurân dan barat. Hasilpenelitian menunjukkan posisi manusia cerdas terungkapdalam konsep manusia pilihan dalam kata mukhlason(bersih/pilihan), al-Mushthofaina (orang-orang pilihan), dan al-Khiyarah (pilihan). Posisi manusia terbaik dalam kata al-husnâ(terbaik) dan husnu (yang terbaik). Manusia cerdas dalamposisi manusia utama, tertuang dalam kata yatafadldlola(lebih utama/tinggi), fadlun fadlun/tafdilan(keutamaan/kelebihan), khair (lebih baik utama), aulâ atau faaulâ (lebih utama) dan al-mutslâ (utama/baik). Hasil yangkedua perbandingan kecerdasan majemuk yang ditemukandalam konsep Al-Qurân dan Gardner, yaitu: kecerdasanbahasa dimaknai dengan kecerdasan linguistic, kecerdasanberpikir dimaknai sama dengan kecerdasan logic-mathematic.Kecerdasan hati disamakan dengan kecerdasan intrapersonal.Kecerdasan hidup disamakan dengan kecerdasaneksistensional. Kecerdasan sosial disamakan dengankecerdasan interpersonal. Kecerdasan tubuh disamakandengan kecerdasan kinestetik. Kemudian kecerdasan melukisdisamakan dengan kecerdasan visual-spasial. Kecerdasan senidisamakan dengan kecerdasan irama-musik dan kecerdasaneksplorasi alam disamakan dengan kecerdasan naturalis.Kemudian temuan penelitian lain bahwa kecerdasanberwiraswasta, kecerdasan spiritual, kecerdasankepemimpinan, kecerdasan akhlak dan kecerdasan kinerjatidak ditemukan dalam konsep Gardner.
MOTIVASI MEMBANGUN LEMBAGA PENDIDIKAN Azis Abdullah
Jurnal Al-Manar Vol 5, No 1 (2016): Juni
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.375 KB) | DOI: 10.36668/jal.v5i1.49

Abstract

Peningkatan mutu lembaga pendidikan, baik mutu, efisiensi, relevansi atau pemerataan tidak harus dimulai dari titik nol (perubahan sistem), karena proses pendidikan sudah berjalan sejak lama dan memiliki variabel yang kompleks. Sekolah kreatif selalu menyuguhkan berbagai macam lorong untuk peserta didik agar menemukan jalan keluar. Faktor yang pokok adalah pengaruh motivasi yang menjadi pendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan. Pada titik ini motivasi menjadi daya penggerak dan penentu perilaku. Sedangkan komponen-komponen yang harus ada dalam lembaga pendidikan meliputi komponen siswa, guru, kurikulum, sarana prasarana dan pengelola.
METODOLOGI PENELITIAN, CORAK DAN PENDEKATAN TAFSIR AL QUR’AN Azis Abdullah
Jurnal Al-Manar Vol 6, No 1 (2017): Juni
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.847 KB) | DOI: 10.36668/jal.v6i1.19

Abstract

Al Qur’an merupakan cahaya Tuhan yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, agar mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya. Penafsiran Al Qur’an sudah dilakukan sejak pertama kali di al Qur’an diwahyukan. Mufassir utama dan pertama adalah Allah swt, kemudian dalam perkembangan tafsir Al-Qur’an dari dulu hingga sekarang secara garis besarnya penafsiran meliputi ijmali (global), tahlili (analisis), muqarin (perbandingan dan maudhu’i (tematik). Metode tafsir sebagai kerangka atau kaidah menafsirkan Al Qur’an, dan seni atau teknik dalam penerapannya. Penafsiran Al Qur’an sebagai kunci membuka warisan pengetahuan, tanpa tafsir Al Qur’an tidak akan sampai ke pintu perbendaharan Oleh karena itu, tafsir sangat penting bagi kehidupan keberagaman umat Islam, karena ia berfungsi efektif dalam kerangka memahami dan menggali khazanah dan kekayaan kandngan al-Qur’an serta juga membantu manusia menangkap rahasia-rahasia Allah dan alam semesta, yang tampak atau tersembunyi. Juga dapat membebaskan dari belenggu perbudakan baik oleh manusia atau harta. Di samping kepentingan pengungkapan kandungan al-Qur’an, tafsir wajib dikuasai seseorang yang berminat menjadi ulama, karena tafsir dan ulumul Quran merupakan ilmu-ilmu yang menjadi ciri keulamaan.
LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis Abdullah
Jurnal Al-Manar Vol 9, No 1 (2020): Juni
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36668/jal.v9i1.131

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep lingkaran kecerdasan Qurâni. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bercorak kepustakaan, dengan pendekatan psikoantropologis yaitu studi tentang manusia dari sisi kejiwaan. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi yaitu menelaah data-data yang terkait. Teknik analisis data menggunakan metode tafsir maudhu’i dan tahapan metode maudhu’i yaitu menentukan topik kajian, menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan topik, menjelaskan maksud ayat-ayat berdasarkan berbagai tafsir dan menyimpulkan maksud topik kajiannya. Hasil penelitian menunjukkan konsep lingkaran kecerdasan yang Qurâni bersumber dari Lubb yaitu lingkaran hati terdalam, yang berarti inti, fuad adalah lingkaran lebih dalam yang bermakna pancaran serta perbatasan qalb dan dunia, serta qalb adalah lingkaran luar yang mewadahi ma’rifah dan perjalanan manusia. Sedangkan Lingkaran kecerdasan Qurâni terdiri, pertama kata رشد yang mengandung makna kesempurnaan manusia dalam akal dan jiwa, kemampuan bersikap dan bertindak dengan tepat dan benar. Kedua Kata مرة yang berarti kecerdasan manusia yang dikembangkan menjadi keteguhan dan kekuatan untuk melaksanakan kekhalifahan di bumi. Ketiga kata عقل berarti kemampuan mempertimbangkan dan memilih jalan yang benar dan salah, untuk keselamatan hidup manusia. Keempat kata فقھ berarti kemampuan memahami dan mendalami sesuatu dengan benar, baik secara lahir maupun batin. Kelima kata بصر mengandung makna kemampuan melihat secara lahir dan batin terhadap fenomena di dunia dan akherat.
PSIKOLOGI KOMUNIKASI NABI MUHAMMAD DENGAN PARA SAHABAT Azis Abdullah
Jurnal Al-Manar Vol 5, No 2 (2016): Desember
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.824 KB) | DOI: 10.36668/jal.v5i2.39

Abstract

Komunikasi Nabi Muhammad SAW melalui bahasa verbal dan non verbal, yang selalu sesuaikan dengan bahasa umatnya, baik komunikasi dengan para istri, para sahabat dalam berbagai kalangan, para remaja dan bahkan anak-anak. Komunikasi yang dilakukan bersifat persuasif dengan menggunakan data fakta psikolgis maupun sosiologis sasaran dakwahnya, sehingga ajaran Islam menjadi salih likulli zaman wa makan tidak hanya menjadi cerita dan kenangan saja. Pesan-pesan komunikasi yang dirancang dengan baik, dapat menimbulkan efek kepada komunikan dakwah. Proses komunikasi Nabi Muhammad SAW selalu diimbangi dengan tauladan akhlak yang mulia, sehingga lawan bicara akan terkesan positif dan menunjukkan kenampilan yang kharismatik dan mempesona semua orang.