Telah dilakukan analisis asam lemak dalam minyak kelapa fermentasi dan minyak kelapa tradisional dengan GC-MS. Analisis asam lemak dalam minyak kelapa fermentasi diperoleh empat jenis asam lemak yaitu (1). Asam laurat (Metil dodekanoat) 39,13%, (2). Asam miristat (Metil tetradekanoat) 13,78%, (3). Asam palmitat (Metil heksadekanoat) 6,60%, dan (4). Asam oleat (Metil 9-oktadekanoat) 4,81%. Sedangkan dalam minyak kelapa tradisional diperoleh 5 jenis asam lemak yaitu (1). Asam laurat (Metil dodekanoat) 44,83%, (2). Asam miristat (Metil tetradekanoat) 22,82%, (3). Asam palmitat (Metil heksadekanoat) 12,82%, (4). Asam oleat (Metil 9-oktadekanoat) 11,16%, dan (5). Asam stearat (Metil oktadekanoat) 3,90%. Asam stearat tidak ada dalam minyak kelapa fermentasi karena telah habis dikonsumsi khamir. Dari segi jumlah dan jenis asam lemak, minyak kelapa tradisional lebih banyak namun dari segi fisik dalam hal jumlah minyak, waktu pemanasan dan tampilan, minyak kelapa fermentasi lebih baik. Proses pembuatan mempengaruhi komposisi asam lemak. Dalam penelitian selanjutnya perlu diberikan nutrisi tambahan buat khamir agar asam lemak tidak dikonsumsi. Perlu dilakukan penelitian untuk mencari kondisi optimal proses fermentasi khamir. Masyarakat boleh mengkonsumsi minyak kelapa fermentasi karena mengandung asam lemak yang penting bagi tubuh