Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head Together terhadap Kemampuan Diskusi Peserta Didik Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Zuhriyyah Hidayati; Jevi Candra Dinata; Muhammad Subhan
IBTIDA Vol. 3 No. 1 (2022): IBTIDA' APRIL 2022
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/ibtida.v3i1.299

Abstract

The purpose of this study is to find out how the implementation of the NHT model affects the discussion ability of class VI students Miftahul Ulum Duriwetan in 2020/2021 in Sejarah Kebudayaan Islam subject. Numbered Head Together or numbering of thinking together is a type of cooperative learning that is fun and can motivate students to actively discuss when applied in the classroom. While the discussion is a group activity carried out by students in the classroom, to solve the problems faced by the group. The method used in this study is quasi-experiment, while the research approach used is a quantitative descriptive approach. This study used a sample of class VI MI Miftahul Ulum Duriwetan-Maduran-Lamongan students who numbered 15 students. The instruments in the study used discussion and questionnaire skills tests given to students to test the effect of implementing the NHT model. The results of this study show that with the application of the NHT model can affect the discussion ability of class VI MI Miftahul Ulum Duriwetan students. This can be proven by the average value before doing the treatment 63, while after the treatment 89. The results of the analysis use t-tests of samples pairedboosts rate and posts, namely the price of the value t-calculate = 18,565 > t-table = 2,145, while the results of the t-calculated questionnaire analysis = 9,095 > t-table = 2,145. The analysis was strengthened using IBM SPSS Statistics. Thus the researchers concluded that the application of the NHT learning model affected the discussion ability of class VI MI Miftahul Ulum Duriwetan-Maduran-Lamongan students.
PENGADAAN POSTER EDUKASI COVID-19 DAN PELATIHAN PEMBUATAN DISINFEKTAN DI PONDOK PESANTREN AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN Zuhriyyah Hidayati; Laili Nur Syafitri
TAAWUN Vol. 1 No. 01 (2021): TA'AWUN FEBRUARY 2021
Publisher : Pusat Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah Siman Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.283 KB) | DOI: 10.37850/taawun.v1i01.184

Abstract

One of the areas affected by the spread of Covid-19 is education, including Islamic boarding schools. After undergoing distance learning in the early days of the emergence and spread of Covid-19, several Islamic boarding schools enforced the reopening of learning in pesantren by implementing strict health protocols. One of them is Pondok Pesantren All-Fattah Siman Lamongan. Unfortunately, not all students understand and understand the health protocol well. Therefore, our team from STIT Al-Fattah, consisting of one lecturer and one student, conducted community service at the Al-Fattah Islamic Boarding School with the agenda of procuring Covid-19 educational posters and training in making disinfectants with the aim of making students and pesantren administrators understand health protocols. which must be implemented during Covid-19. The target of this implementation is all female students of the Al-Fattah Siman Lamongan Islamic Boarding School. As a result of the implementation of this activity, the students felt that they had a better understanding of basic health protocols in dealing with Covid-19.
Sosialiasi Parenting untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan Keluarga Milenial Zuhriyyah Hidayati; Irma Ariyanti
TAAWUN Vol. 2 No. 01 (2022): TA'AWUN FEBRUARY 2022
Publisher : Pusat Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah Siman Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/taawun.v2i01.262

Abstract

Partners in Community Service (PKM) activities are PKK in Bangeran Village, Dukun District, Gresik Regency. The main problem that became the background of this socialization was the lack of information, insight, and parenting knowledge possessed by PKK cadres in Bangeran Village even though the majority of cadres were millennials. The purpose of this activity is to socialize parenting models that are in line with today's challenges, namely parenting for millennial parents. The methods of socializing parenting activities this time were lectures, questions and answers, and discussions. The results of this activity are full support from village officials who enthusiastically facilitate the implementation of this activity in full, the enthusiasm of PKK cadres who actively participate in parenting activities to completion, and the willingness of participants to learn and share experiences related to parenting. It is hoped that there will be a follow-up activity in the form of a parenting series considering that this parenting activity is the first to be held in Bangeran Village, Dukun District, Gresik Regency. This activity in itself became new information for PKK cadres who were present in terms of parenting or parenting.
Memadu Sains dan Agama Zuhriyyah Hidayati
CENDEKIA Vol. 10 No. 02 (2018): Cendekia October 2018
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v10i02.73

Abstract

Sejarah Islam pernah mencatat bahwa umat Islam pernah mengalami masa kejayaan dalam bidang sains ini dan tidak ada permasalahan serius terkait dikotomi sains dan agama kala itu. Umat Islam masa itu bisa menjalankan penelitian tentang fenomena alam, tanpa harus “melepas baju” keimanannya. Bahkan motivasi utama mereka dalam penelitian dan observasi adalah untuk menyingkap ayat-ayat Allah dan kekuasaan-Nya yang Maha agung. Hal yang paling penting dari dari pembahasan integrasi sains dengan agama adalah menggali kembali nilai-nilai utama dan petunjuk-petunjuk utamanya tentang sains yang merupakan salah satu cabang keilmuan dalam Islam.
ADAKAH SAINS ISLAM? Zuhriyyah Hidayati
CENDEKIA Vol. 11 No. 1 (2019): Cendekia March 2019
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v11i1.91

Abstract

There is an assumption from some scientists, both non-Muslim scientists and Muslim scientists, that the discourse of Islamic science is utopian and unclear. Some scientists even consider that Islamic science does not exist. However, for some activists of Islamic science, Islamic science discourse is a must. Islamic science is a necessity for Muslims today. They continue to strive to discuss Islamic science as an alternative to the fashion science crisis.
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Sukiyanto; Zuhriyyah Hidayati; Niswatin Aliyah
Karangan: Jurnal Bidang Kependidikan, Pembelajaran, dan Pengembangan Vol. 2 No. 01 (2020): Februari 2020
Publisher : FKIP, Universitas Billfath Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.364 KB) | DOI: 10.55273/karangan.v2i01.92

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh latar belakang pendidikan orang tua, gaya belajar dan hasil belajar matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel 38 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kondisi latar belakang pendidikan orang tua berada pada kategori sedang, sebagian besar orang tua memilki dasar pendidikan yang memadai untuk bisa membimbing dan mengarahkan untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Sedangkan gaya belajar peserta didik mayoritas menggunakan gaya belajar auditory, siwa cenderung memanfaatkan indra pendengarannya untuk memahami apa yang dia pelajari misalnya dengan cara mendengar seperti ceramah, radio, berdialog, dan berdiskusi. Selain itu, bisa juga mendengarkan melalui nyanyian dan lagu; 2) latar belakang pendidikan orang tua memiliki t hitung sebesar 1,102 < 1,68 dengan signifikasi 0,278 > 0,05. Karena t hitung < t tabel dan sig. 0,278 > 0,05 secara parsial variabel latar belakang pendidikan orang tua tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MI BAITUL MUTTAQIN SIMO SUMURAGUNG BAURENO BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Zuhriyyah Hidayati
Limas PGMI Vol 1 No 1 (2020): Limas Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/limas_pgmi.v1i01.7334

Abstract

Pendidikan merupakan bagian yang integral dalam kehidupan manusia, dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian dari nilai-nilai yang ada berlangsung suatu proses pendidikan sesuai dengan tujuan utama pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan pengetahuan keterampilan dan sikap anak didik secara optimal. Oleh karena itu kompetensi sosial pada khususnya kompetensi guru dalam komunikasi dengan siswa harus ditingkatkan, semakain baik komunikasi guru dengan siswa maka semakin baik pula proses pembelajan berlangsung, selain itu hasil belajar siswa juga akan semakin meningkat. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah komunikasi interpersonal guru dan siswa berpengaruh secara parsial terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MI Baitul Muttaqin Simo Sumuragung Baureno Bojonegoro. Melalui uji analisis regresi yang hasilnya adalah Koefisien regresi X sebesar 0,386 menyatakan bahwa jika variabel komunikasi interpersonal guru dan siswa berubah satu satuan dan variabel lain konstan, maka komunikasi interpersonal akan bertambah 0,386 satuan. Setelah uji analisis regresi selanjutnya hasil Uji T parsial, Hasil Uji t parsial, Karena t hitung > t tabel yaitu 2,520 > 2,0301 maka H0 ditolak dan H1 diterima Berarti komunikasi interpersonal guru dan siswa (X), berpengaruh secara positif dengan taraf signifikan 5% terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih di MI Baitul Muttaqin Simo Sumuragung Baureno Bojonegoro.
Memadu Sains dan Agama Zuhriyyah Hidayati
CENDEKIA Vol. 10 No. 02 (2018): Cendekia October 2018
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.622 KB) | DOI: 10.37850/cendekia.v10i02.73

Abstract

Sejarah Islam pernah mencatat bahwa umat Islam pernah mengalami masa kejayaan dalam bidang sains ini dan tidak ada permasalahan serius terkait dikotomi sains dan agama kala itu. Umat Islam masa itu bisa menjalankan penelitian tentang fenomena alam, tanpa harus “melepas baju” keimanannya. Bahkan motivasi utama mereka dalam penelitian dan observasi adalah untuk menyingkap ayat-ayat Allah dan kekuasaan-Nya yang Maha agung. Hal yang paling penting dari dari pembahasan integrasi sains dengan agama adalah menggali kembali nilai-nilai utama dan petunjuk-petunjuk utamanya tentang sains yang merupakan salah satu cabang keilmuan dalam Islam.
ADAKAH SAINS ISLAM? Zuhriyyah Hidayati
CENDEKIA Vol. 11 No. 1 (2019): Cendekia March 2019
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1050.781 KB) | DOI: 10.37850/cendekia.v11i1.91

Abstract

There is an assumption from some scientists, both non-Muslim scientists and Muslim scientists, that the discourse of Islamic science is utopian and unclear. Some scientists even consider that Islamic science does not exist. However, for some activists of Islamic science, Islamic science discourse is a must. Islamic science is a necessity for Muslims today. They continue to strive to discuss Islamic science as an alternative to the fashion science crisis.