Kebijakan dividen pada sebuah perusahaan masih menjadi topik yang menarik untuk didiskusikan karena hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai faktor apa yang melatarbelakanginya. Seperti dengan apa yang terjadi pada perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia, bahwa sebagian ada yang membayarkan dividen, namun sebagian lain ada yang tidak membayarkan dividen. Dengan demikian penelitian ini berusaha untuk mendalami faktor-faktor penentu mengapa perusahaan tersebut membayar atau tidak membayar dividen. Hipotesis awal penelitian ini menggunakan sudut padang teori daur hidup perusahaan untuk membuktikan mengapa perusahaan memilih kebijakan dividen. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka digunakan metode pendekatan asosiatif yang meneliti pengaruh variabel bebas berupa daur hidup perusahaan terhadap variabel terikat berupa kebijakan dividen. Analisis data yang digunakan yaitu SEM-PLS dengan bantuan alat WarpPLS. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dipengaruhi oleh faktor-faktor daur hidup perusahaan berupa RE/TE, profitabilitas, umur perusahaan, ukuran perusahaan, dan kesempatan tumbuh. Temuan ini mampu menjawab bahwa kebijakan dividen di Indonesia cenderung menganut pada teori daur hidup perusahaan.