Ratu Arum Kusumawardhani
Universitas Indraprasta PGRI

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RUANG BERJALAN: SEJARAH PERENCANAAN PEDESTRIAN DI JAKARTA Ratu Arum Kusumawardhani; Karya Widyawati
Lakar: Jurnal Arsitektur 2020: Edisi Khusus Agustus
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.293 KB) | DOI: 10.30998/lja.v0i0.7005

Abstract

Ketika manusia bertinggal di suatu kota, ia harus mendapatkan akses yang mudah untuk berpindah ke segala penjuru. Kota selalu berkembang begitu pula sistem jaringan yang ada di dalamnya,  tetapi kebutuhan manusia untuk berpindah dengan menggunakan kaki akan selalu ada. Jalur pedestrian menjadi sistem jaringan untuk perpindahan tersebut dan keberadaannya juga turut berkembang mengikuti kebutuhan dan pertumbuhan kota. Tulisan ini mengulas bagaimana perkembangan perencanaan jalur pedestrian di Jakarta dari masa ke masa melalui pendekatan aspek kesejarahan.  Paradigma apa saja yang melatari perencanaan jalur pedestrian di tiap periode dan prioritas yang diambil oleh pemegang keputusan pada tiap masa. Perkembangan seperti apa yang terjadi yang membawa Jakarta semakin dekat ke arah kota yang ramah bagi para pejalan kaki dan menjadikan jalur pedestrian di Jakarta menjadi ruang aspirasi masyarakatnya.  Metode interpretasi digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data berita daring sebagai sumber utama.   Proses yang terjadi di Kota Jakarta ini penting untuk diketahui mengingat posisinya sebagai ibu kota negara dan setiap perencanaan serta kebijakan yang terjadi akan selalu menjadi barometer perencanaan dan kebijakan bagi kota kota lain di Indonesia.
Perancangan Pondok Pesantren Modern Ummul Quro di Kabupaten Bogor Sundana Sundana; Ratu Arum Kusumawardhani; Ryan Hidayat
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1207.644 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7437

Abstract

Pondok Pesantren Modern Ummul Quro merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah berdiri sejak tahun 1993. Ummul Quro menyelenggarakan program pendidikan untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (setingkat SLTP) dan Mandrasah Alliyah (setingkat SLTA) baik putra maupun putri, yang saat ini jumlah peserta didik mencapai 4000 santri dan santriwati. Seiring kepercayaan masyarakat dalam memilih pesantren sebagai sarana pendidikan bagi putra dan putri nya menyebabkan pertumbuhan jumlah santri yang santri yang sangat signifikan sehingga kapasitas sudah tidak mencukupi. Hal ini melatarbelakangi perancangan pondok pesantren modern ummul quro di kabupaten bogor dengan cara mendirikan pondok pesantren khusus putri di lokasi baru. Pembangunan pondok pesantren putri untuk tingkat Tsanawiyah (SLTP) dan Alliyah (SMA) dilokasi yang baru merupakan salah satu upaya Pesantren Ummul Quro Al-Islami dalam rangka meningkatkan peran pondok pesantren sehingga agar dapat lebih banyak melahirkan santri-santri sebagai generasi penerus Bangsa yang cerdas, mandiri,  berakhlak mulia dengan berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
RE-DESIGN GEREJA KATOLIK PAROKI KALVARI LUBANG BUAYA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NARATIF Anastasia Angelica Rudianto; Ratu Arum Kusumawardhani; Indah Yulia Sari
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v5i2.14290

Abstract

Gereja Katolik Paroki Kalvari merupakan sebuah Gereja Katolik di Lubang Buaya yang berdiri sejak 1 Juli 1995 dan merupakan pemekaran dari Gereja Santo Robertus Bellarminus Cililitan. Selama berdiri lebih dari 25 tahun, gereja sudah mengalami beberapa perubahan fisik, namun perubahan-perubahan itu masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengguna karena pengembangan desainnya tidak direncanakan sejak awal. Hal ini tentunya berpengaruh pada berkurangnya rasa nyaman serta suasana ruang yang sakral dan kondusif saat beribadah. Selain itu, peningkatan jumlah umat Katolik setiap tahunnya juga diiringi dengan kebutuhan akan gedung gereja sebagai sarana beribadah yang layak, sehingga perlu dilakukan pengembangan desain agar gereja dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Arsitektur naratif dengan kisah sengsara Yesus Kristus dipilih untuk menciptakan desain dengan suasana baru yang lebih sakral dan kondusif serta dapat memenuhi kebutuhan warga gereja. Penerapan naratif diterapkan pada elemen-elemen peribadatan yang ada dalam tapak, mulai dari sirkulasi, pengolahan tata ruang dan bentuk, pemilihan material, hingga pencahayaan. Harapannya adalah pendekatan naratif mampu membawa umat merasakan kilas balik dua belas jam terakhir kehidupan Yesus di dunia, sehingga dapat menciptakan suasana ruang yang sakral dan kondusif saat beribadah.