Arpan Islami Bilal
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS CAMPUR KODE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 5 PRAYA TIMUR KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Arpan Islami Bilal
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 1, No 1: April 2018
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v1i1.32

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian tentang peristiwa campur kode bahasa yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Rancangan penelitian ditujukkan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penentuan subjek penelitian dilakukan dengan menetapkan populasi (seluruh siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah) dan sampel (siswa kelas VII.B yang berjumlah 34 orang) sebagai  informan. Metode pengumpulan data yakni metode obsevasi, kemudian dilanjutkan dengan metode dokumentasi, dan wawancara. Metode untuk menganalisis data adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil simpulan: (1) campur kode yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dalam bentuk pergantian unsur-unsur  berupa kata, kelompok kata, kata ulang, dan pergantian unsur yang berwujud klausa (2) faktor penyebab terjadinya campur kode secara ekstralinguistik disebabkan (a) kebiasaan guru dan siswa menggunakan bahasa daerah sehingga kebiasaan tersebut terbawa-bawa dalam kegiatan pembelajaran, (b) siswa lebih paham apabila guru menggunakan bahasa campuran/daerah ketika menjelaskan materi pembelajaran, (c) pergantian unsur bahasa tertentu ditujukan untuk pengormatan dan penghalusan. Adapun faktor penyebab terjadinya campur kode secara intralinguistik dikarenakan beberapa kosakata tidak ditemukan padanannya dalam bahasa Indonesia.