Prabowo P. Putro
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hormonal responses of lactating dairy cows to treatment with a progesterone intravaginal device with or without estrodiol Prabowo P. Putro
Jurnal Sain Veteriner Vol 18, No 1 (2000)
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.278

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk evaluasi pengarub supIementasi progesteron lewat implan intravagina pada profil progesteron den estradiol plasma pada sapi perah laktasi. Sejumlah delapan sapi perah laktasi jenis Friesian, umur antara 3 dan 5 tahun, dalam fase lutes dari sildus estrus, digunakan dalam penelitian ini. Pada kelompok perlakuan A (n = 4), implan CIDR berisi 1,9 gram progesteron, diinsersikan ke dalam vagina sapi pada hari ke 8 penelitian dan diambil kembali setelah 9 hari kemudian. Pada kelompok perlakuan B (n = 4), implan CIDR dikombinasi dengan kapsul berisi 10 mg estradiol benzoate diinsersikan ke deism vagina seperti pada kelompok A. Sampel darah diambil tiap hari untuk asai Marmon progesterone and estradiol-1713. Konsentrasi progesteron plasma meningkat dengan pesat setelah insersi implan CIDR, mencapai maksimum pada hari ke 9 (masing-masing 6,28 + 0,26 ng/ml and 5,62 + 0,16 ng/ral, P < 0,05), dan kemudian menurun dengan tiba-tiba setelah pengambilan CIDR Dua had setelah insersi CIDR, progesteron plasma meningkat lebih cepat pada kelompok A dibanding pada kelompok B, dan berbeda nyata antara bari 11 clan 17 dari penelitian, namun lebih rendah antara hari 20 (estrus) dan 22 dari penelitian ini (P < 0,05). Kadar progesteron mencapai tingkat basal dalam waktu 3 hari setelah pengambilan CIDR (masing-masing 0,64 + 0,12 rtgind dim 0,29 + 0,16 ng/ml, P < 0,05), sewaktu hewan memperlihatkan gejala estrus. Penurunan konsentrasi progesteron plasma setelah pengambilan CIDR pada kedua kelompok perlakuan ternyata linier (R2 = 0,814 and 0,798, dengan rerata penumnannya masing masing adalah 1.36 ng/mVhari dan 1,29 ng/ml/hati). Setelah itu, konsentrasi progesteron meningkatsecara konstan setelah estrus yang terinduksi. Konsentrasi estradiol-1713 pada kedua kelompok perlakuanjuga menunjukkan pola yang relatif sania. Konsentrasinya menurun secara teratur pate fase lutea, meningkat secara pelan menjelang fase folikel, dan mencapai tingkat maksimurn pada saat estrus, =singmasing 3,08 + 0,12 dan 3,38 + 0,16 pg/ml (P < 0.05). Konsentrasi estradiol-1713 antara hari 6 dan 9, hari 20 (estrus) dan 21 dari penelitian pada kelompok A secara nyata lebih rendah daripada konsentrasi pada kelompok B (P < 0,05). insersi kapsul estradiol benzoate meningkatkan konsentrasi estradiol-17(3 plasma dengan jelas. Pada waktu yang bersamaan, peningkatan konsentrasi estradiol-17(3 plasma diikuti dengan penurunan kadar progesteron plasma. Dari penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa CIDR merupakan sediaan suplemen progesteron yang memungkinkan terjadinya sinkronisasi estrus pada sapi laktasi. Kombinasinya dengan kapsul estradiol benzoate menghasilkan penurunan progesteron plasma secara lebih nyata dan estrus terjadi lebih sinkron setelah pengambilan implan daripada penggunaan CIDR send iri.Kata kunci : sinkronisasi estrus – CIDR – progesteron - estradiol-1713- sapi perah.
Pengaruh Penggunaan Progesteron dan Estradiol Benzoat terhadap Waktu Timbulnya Estrus dan Profil Hormon Progesteron Sapi Perah Pasca Beranak Yunober Mberato; Slamet Soebagyo; Prabowo P. Putro
Buletin Peternakan Vol 25, No 2 (2001): Buletin Peternakan Vol. 25 (2) Mei 2001
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v25i2.1430

Abstract

Artikel dalam bentuk PDF