Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains Natural

Egg Density in Ovitrap and Effect of Temephos (ABATE) on Vulnerability of Aedes aegypti Mosquito Larvae in Rajabasa Raya Village Bandar Lampung City Annisa Aprilia; Emantis Rosa; Gina Dania Pratami
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 12 No. 4 (2022): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jsn.v12i4.387

Abstract

Bandar Lampung is a city in Lampung Province with high dengue hemorrhagic fever (DHF) cases. This disease is caused by infection with the Aedes aegypti mosquito. The high number of dengue cases is the reason for monitoring and controlling vector density. Ovitrap placement can be a way to describe the density of eggs in the area so that preventive measures can be more effective. In addition to laying ovitrap, chemical larvicides in the form of temephos (abate) are also used to control dengue vectors. Continuous use of temephos can cause vectors to experience resistance. This study aimed to know the density of mosquito eggs, ovitrap index, and the effect of temephos (abate) on the resistance status of Ae. aegypti larvae. The study was conducted by counting the number of eggs in the ovitrap laid for seven days indoors and outdoors. The larval susceptibility test was carried out using the third instar larvae resulting from the rearing of eggs obtained from the laying of ovitraps. The Third instar larvae were tested using temephos with a concentration of 0.02 mg/L for 1 hour with four replications and then observed and counted after 24 hours. The results of this study showed that the density of mosquito eggs in Rajabasa Raya Village was 0.05 eggs/mL, the ovitrap index was 68.9%, and the susceptibility test was categorized as vulnerable because the larvae died 100%.Keywords: Ae. aegypti; Vector; Ovitrap; Vulnerability; TemephosABSTRAKKepadatan Telur pada Ovitrap dan Pengaruh Temephos (Abate) Terhadap Kerentanan Larva Nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Rajabasa Raya Kota Bandar LampungBandar Lampung menjadi kota di Provinsi Lampung yang memiliki kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tinggi. Penyakit ini diakibatkan oleh adanya infeksi nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD yang tinggi menjadi alasan untuk dilakukannya pemantauan dan pengendalian kepadatan vektor. Peletakkan ovitrap dapat menjadi cara untuk menggambarkan kepadatan telur di wilayah tersebut sehingga tindakan pencegahan yang dilakukan dapat lebih efektif. Selain peletakkan ovitrap, larvasida kimia berupa temephos (abate) juga digunakan sebagai cara pengendalian vektor DBD.  Penggunaan temephos secara berkelanjutan dapat menyebabkan vector mengalami resistensi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kepadatan telur nyamuk, indeks ovitrap, dan pengaruh temephos (abate) terhadap status resistensi larva Ae.aegypti. Penelitian dilakukan dengan menghitung jumLah telur pada ovitrap yang diletakkan selama tujuh hari di dalam rumah dan juga di luar rumah. Uji kerentanan larva dilakukan dengan menggunakan larva instar III hasil pemeliharaan telur yang didapatkan dari peletakan ovitrap. Larva instar III diuji menggunakan temephos dengan konsentrasi 0,02mg/L selama 1 jam dengan empat kali ulangan lalu diamati dan dihitung setelah 24 jam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kepadatan telur nyamuk di Kelurahan Rajabasa Raya sebesar 0,05 butir/mL, indeks ovitrap 68,9%, dan uji kerentanan dikategorikan rentan karena larva mengalami kematian 100%.Kata kunci : Aedes aegypti, vektor, ovitrap, kerentanan, temephos
Potential of Pepper Leaf (Piper nigrum L.) Ethanol Extract As Ovicide for Aedes aegypti Syaalma Difatka Qurota'ayun; Emantis Rosa; Gina Dania Pratami; M Kanedi
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 12 No. 4 (2022): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jsn.v12i4.386

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) has an increasing number of infections almost every year in Indonesia. Efforts to prevent this disease are carried out by using insecticides to reduce the spread of the Aedes aegypti mosquito as a disease vector. However, the continuous use of synthetic insecticides for a relatively long time can cause various environmental problems and cause mosquitoes to become resistant. Therefore, it is preferable to use natural insecticides derived from plants with the same effectiveness as ovicides. The content of essential oils and secondary metabolites, such as alkaloids, flavonoids and saponins in pepper plants (Piper nigrum L.), is known to act as an insecticide. This study aims to determine the ovicidal mosquito Ae. aegypti by pepper leaf extract (P. nigrum L.). This study used a completely randomized design (CRD) with 6 variations of extract concentration (0% (control); 0.40%; 0.60%; 0.80%; 1.00%) and four replications for each treatment. Data analysis was carried out using one way ANOVA and post hoc LSD statistical tests. Significantly different results (p<0.05) were obtained, indicating a different effect between control and treatment with variations in extract concentration on mosquito eggs. The concentration of the extract with the most potential as an ovicidal mosquito Ae. aegypti is 1.20%.Keywords:  Ae. aegypti;  pepper leaf; ovicideABSTRAKPotensi Ekstrak Etanol Daun Lada (Piper nigrum L.) sebagai Ovisida Nyamuk Aedes aegyptiDemam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan jumlah infeksi hampir setiap tahun di Indonesia. Upaya pencegahan penyakit ini, dilakukan dengan menggunakan insektisida untuk mengurangi persebaran nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit. Namun penggunaan insektisida sintetik secara kontinu pada waktu yang relatif lama, dapat memunculkan berbagai permasalahan pada lingkungan dan menyebabkan nyamuk menjadi resisten. Oleh karena itu, lebih disarankan penggunaan insektisida alami yang berasal dari tumbuhan dengan efektivitas yang sama sebagai ovisida. Kandungan minyak atsiri dan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid dan saponin yang ada pada tanaman lada (Piper nigrum L.), diketahui dapat berperan sebagai insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ovisida nyamuk Ae. aegypti oleh ekstrak daun lada (P. nigrum L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 variasi konsentrasi ekstrak (0% (kontrol); 0,40%; 0,60%; 0,80%;, 1,00%) dan empat kali ulangan untuk setiap perlakuan. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik one way ANOVA dan post hoc LSD. Hasil beda nyata (p<0,05) yang didapatkan menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda antara control dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak terhadap telur nyamuk. Konsentrasi ekstrak yang paling berpotensi sebagai ovisida nyamuk Ae. aegypti yaitu 1,20%.Kata kunci: Ae. aegypti; daun lada; ovisida