Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembuatan Sabun Cuci Dari Minyak Jelantah Sebagai Upaya Mengurangi Limbah Rumah Tangga Kusuma Handayani; M Kanedi; Salman Farisi; Wawan A. Setiawan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v2i1.25

Abstract

Minyak goreng bekas yang sudah berwarna coklat kehitaman sebaiknya tidak digunakan lagi karena bersifat karsinogenik. Minyak goreng yang telah dipakai berulang kali biasa disebut dengan minyak jelantah. Biasanya minyak jelantah (mijel) akan dibuang oleh ibu-ibu secara sembarangan sehingga menyebabkan minyak tersebut menjadi limbah di lingkungan sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu mengenai bahaya penggunaan mijel secara berulang kali serta membantu memberikan solusi agar mijel dapat dimanfaatkan kembali dalam bentuk lain, salah satunya dibuat sabun cuci. Peserta kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK di Kelurahan Labuan Ratu Raya Bandar Lampung, sebanyak 13 orang. Kegiatan ini terdiri dari, diskusi, demonstrasi dan praktik langsung. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukan bahwa para peserta sangat antusias dan menyimak selama proses berlangsung, hal ini dilihat dari peningkatan nilai pretest dari 61,53 menjadi 81,92 dan aktifnya peserta saat melakukan praktik. Praktik dan demonstrasi dimaksudkan untuk memberikan ketrampilan kepada para peserta dalam menentukan formula yang tepat dalam pembuatan sabun cuci dari mijel. Setelah kegiatan ini berlangsung diharapkan ibu-ibu akan semakin sadar dengan bahaya penggunaan mijel dan bisa memanfaatkan mijel menjadi produk yang lebih bermanfaat.
Pengenalan dan Pelatihan Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan Bagi Guru Biologi SMA Se-Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung Endang Nurcahyani; Zulkifli Zulkifli; M Kanedi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v2i1.26

Abstract

Kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik mencakup merencanakan dan melakukan penyelidikan atau penelitian sederhana, berkomunikasi ilmiah, mengembangkan kreativitas dan pemecahan masalah, serta memiliki sikap ilmiah, maka seorang guru dituntut mampu mengoptimalkan pemanfaatan sarana laboratorium dalam pembelajaran. Salah satu penelitian sederhana untuk para guru bidang Biologi adalah dengan Pelatihan Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan, merupakan teknik memperbanyak tanaman secara in vitro dengan waktu relatif singkat, sebagai langkah dalam pemuliaan tanaman serta menghasilkan jenis tanaman yang kita inginkan. Tujuan dari pengabdian ini untuk mengenalkan dan melatih metode kultur jaringan tumbuhan kepada para Guru bidang Biologi tingkat SMA di kabupaten Tanggamus yang bertempat di SMAN 1 Wonosobo, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Pengenalan dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, skill, dan variasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam khususnya Biologi sehingga nantinya bisa ditularkan kepada para siswa-siswinya. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan, terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang kegiatan ini yaitu mengalami kenaikan rata-rata dari 39,8% sebelum kegiatan menjadi 88.0% setelah kegiatan. Pengetahuan para guru mengalami peningkatan secara signifikan sehingga tujuan awal dari kegiatan ini telah dicapai.
Pembentukan Warung Unit Minyak Jelantah Bagi Ibu-Ibu PKK Di Bandar Lampung Kusuma Handayani; M Kanedi; Wawan Abdullah Setiawan; Oktaviantimala Oktaviantimala
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v3i1.75

Abstract

Minyak jelantah (mijel) atau minyak goreng bekas pakai masih sering digunakan konsumen untuk penghematan. Namun penggunaan lebih dari 3x dapat menimbulkan masalah kesehatan. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu akan bahaya penggunaan mijel secara berulang dan memberikan solusi pemanfaatan mijel dalam bentuk lain. Selain itu juga untuk sosialisasi pembentukan warung minyak jelantah yang dapat menerima sumbangan minyak jelantah agar dimanfaatkan untuk pembuatan sabun cuci skala besar. Kegiatan ini terdiri dari ceramah, diskusi, demonstrasi dan praktik langsung. Praktik dan demonstrasi dimaksudkan untuk memberikan ketrampilan menentukan formula yang tepat dalam pembuatan sabun cuci dari mijel. Peserta yang hadir 25 orang, berasal dari PKK Kelurahan yang ada di Bandar Lampung. Evaluasi kegiatan ini menunjukan peningkatan pemahaman bagi peserta dengan rerata sebesar 34% dan terbentuk 3 warung minyak jelantah di Kedaton, Way halim dan Langkapura. Pembentukan warung ini diharapkan dapat membantu mengatasi limbah mijel dari rumah tangga.
Potential of Pepper Leaf (Piper nigrum L.) Ethanol Extract As Ovicide for Aedes aegypti Syaalma Difatka Qurota'ayun; Emantis Rosa; Gina Dania Pratami; M Kanedi
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 12 No. 4 (2022): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jsn.v12i4.386

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) has an increasing number of infections almost every year in Indonesia. Efforts to prevent this disease are carried out by using insecticides to reduce the spread of the Aedes aegypti mosquito as a disease vector. However, the continuous use of synthetic insecticides for a relatively long time can cause various environmental problems and cause mosquitoes to become resistant. Therefore, it is preferable to use natural insecticides derived from plants with the same effectiveness as ovicides. The content of essential oils and secondary metabolites, such as alkaloids, flavonoids and saponins in pepper plants (Piper nigrum L.), is known to act as an insecticide. This study aims to determine the ovicidal mosquito Ae. aegypti by pepper leaf extract (P. nigrum L.). This study used a completely randomized design (CRD) with 6 variations of extract concentration (0% (control); 0.40%; 0.60%; 0.80%; 1.00%) and four replications for each treatment. Data analysis was carried out using one way ANOVA and post hoc LSD statistical tests. Significantly different results (p<0.05) were obtained, indicating a different effect between control and treatment with variations in extract concentration on mosquito eggs. The concentration of the extract with the most potential as an ovicidal mosquito Ae. aegypti is 1.20%.Keywords:  Ae. aegypti;  pepper leaf; ovicideABSTRAKPotensi Ekstrak Etanol Daun Lada (Piper nigrum L.) sebagai Ovisida Nyamuk Aedes aegyptiDemam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan jumlah infeksi hampir setiap tahun di Indonesia. Upaya pencegahan penyakit ini, dilakukan dengan menggunakan insektisida untuk mengurangi persebaran nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit. Namun penggunaan insektisida sintetik secara kontinu pada waktu yang relatif lama, dapat memunculkan berbagai permasalahan pada lingkungan dan menyebabkan nyamuk menjadi resisten. Oleh karena itu, lebih disarankan penggunaan insektisida alami yang berasal dari tumbuhan dengan efektivitas yang sama sebagai ovisida. Kandungan minyak atsiri dan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid dan saponin yang ada pada tanaman lada (Piper nigrum L.), diketahui dapat berperan sebagai insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ovisida nyamuk Ae. aegypti oleh ekstrak daun lada (P. nigrum L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 variasi konsentrasi ekstrak (0% (kontrol); 0,40%; 0,60%; 0,80%;, 1,00%) dan empat kali ulangan untuk setiap perlakuan. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik one way ANOVA dan post hoc LSD. Hasil beda nyata (p<0,05) yang didapatkan menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda antara control dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak terhadap telur nyamuk. Konsentrasi ekstrak yang paling berpotensi sebagai ovisida nyamuk Ae. aegypti yaitu 1,20%.Kata kunci: Ae. aegypti; daun lada; ovisida
Diversity of Rodentia and Scandentia Species in the Batutegi Protected Forest, Tanggamus Lampung Romekardo Sitopu; Nuning Nurcahyani; Gina Dania Pratami; M Kanedi
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 9 No. 2 (2022): November Edition
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v9i2.199

Abstract

Mamalia kecil seperti Rodentia dan Scandentia adalah salah satu satwa liar yang sering dianggap sebagai hama perusak, sehingga kurang dijaga kelestariannya. Keberadaan Rodentia dan Scandentia dalam ekosistem sangat penting antara lain sebagai sarana penyebaran biji tumbuh-tumbuhan, dan sebagai kontrol terhadap serangga. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Batutegi Tanggamus Lampung mulai bulan Mei sampai Juni 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, perilaku, dan, faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan jenis Rodentia dan Scandentia di kawasan Hutan Lindung Batutegi Tanggamus Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik purposive sampling yaitu dengan mencari lokasi ditemukannya Rodentia dan Scandentia, data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar serta dihitung indeks keanekaragamannya dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dan indeks kemerataan. Berdasarkan hasil penelitian, nilai indeks keanekaragaman jenis di blok inti adalah H’= 2,772 termasuk dalam kategori sedang yang terdiri dari sebanyak 26 jenis yang ditemukan. Nilai indeks keanekaragaman jenis di blok pemanfaatan adalah H’= 1,596 yang terdiri dari 15 jenis yang ditemukan. Nilai indeks tersebut tergolong dalam kategori sedang, dimana nilai indeks tersebut tidak lebih dari H’= 3. Nilai indeks kemerataan pada blok inti adalah E= 0,851 tergolong dalam kategori tinggi dengan komunitas stabil, sedangkan pada blok pemanfaatan adalah E= 0,59 tergolong dalam kategori sedang dengan komunitas labil. Hal tersebut dipengaruhi oleh sumber pakan, habitat, dan faktor adanya aktivitas manusia. Aktivitas perilaku satwa yang ditemukan lebih banyak terdapat pada waktu pagi hari dari suku Sciuridae, Tupaiidae pada waktu sore hari, dan suku Muridae dan Hystricidae pada waktu malam hari (nokturnal).   Kata kunci: hutan lindung Batutegi, indeks keanekaragaman, indeks kemerataan, purposive sampling, Rodentia, Scandentia, Small mammals such as Rodentia and Scandentia are one of the wild animals that are often considered as destructive pests, so that their sustainability is not maintained. The existence of Rodentia and Scandentia in the ecosystem is very important, among others, as a means of dispersal of plant seeds, and as a control against insects. This research was conducted in the Batutegi Tanggamus Protected Forest area, Lampung from May to June 2021. This study aims to determine the diversity, behavior, andenvironmental factors that influence the presence of Rodentia and Scandentia species in the Batutegi Tanggamus Protected Forest area, Lampung. The method used in this study is a survey method with purposive sampling technique, namely by finding the location where Rodentia and Scandentia were found, the data obtained are displayed in tables and figures and the diversity index is calculated using the Shannon-Wiener diversity index and evenness index. Based on the results of the study, the value of the species diversity index in the core block was H'= 2.772 which was included in the medium category which consisted of as many as 26 species were found. The value of the species diversity index in the utilization block is H'= 1,596 which consists of 15 species found. The index value belongs to the medium category, where the index value is not more than H'= 3. The evenness index value in the core block is E= 0.851 belonging to the high category with a stable community. Meanwhile, in the utilization block, E= 0.59 belongs to the medium category with unstable community. This is influenced by food sources, habitats, and human activities. Animal behavior activities were found to be mostly found in the morning from the Sciuridae tribe, Tupaiidae in the afternoon, and the Muridae and Hystricidae tribes at night (nocturnal).   Keywords: Batutegi protected forest, diversity index, evenness index, purposive sampling, Rodentia, Scandentia.
Pelatihan Pembuatan Spesimen Awetan Tumbuhan Dan Hewan Sebagai Media Pembelajaran Dalam Mengungkap Keanekaragaman Hayati Yulianty; M Kanedi; Kusuma Handayani; Achmad Arifiyanto
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 7 : Agustus (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Learning media is one of the methods used in the learning process and is highly needed in facilitating material delivery. In presenting biology materials, such as biodiversity, attractive media is crucial in helping students understand without excessive memorization. Preserved specimen is an example of learning media in this situation. Wet and dry herbariums are one of the preserved specimens commonly used by teachers. Meanwhile, bioplastic creation using resin has not been a common practice. Some advantages of bioplastic creation include more beautiful and durable results while also can be created as keychains. The aim of this community service is to train teachers in SMA 15 Bandar Lampung in making animal and plant preserved specimens through various procedures. After the training, there was an increase in knowledge and skill in making preserved specimens. The average pre-test score was 56.25, while the average post-test was 90,63. The average score escalated by 34,38 points.