Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemodelan Beban Pada Struktur Dermaga Multipurpose dengan SAP2000 Budiono Joko Nugroho; Hartono Hartono
Jurnal Teknik Sipil Unaya Vol 8, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/jtsu.v8i1.2632

Abstract

A wharf is a building in a port that is made to moor or close ships that will unload or load goods and unload ferries. This research focuses on modeling the multipurpose wharf structure. The structure of the Deck on Pile wharf is designed to be strong against loads that work either or from areas that include wind, waves, currents, earthquakes and loads due to activities at the pier including ship collision loads (berthing), mooring, loads and vehicles. In this study, trying to analyze on field conditions including information on hydrooceanography, topography, bathymetry, ship design information and pier design. The design of the wharf structure includes the size of the structure, analysis of the strength of structure using the SAP2000 software.
ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA PENGGUNAAN TEKNOLOGI RISHA DAN METODE KONVENSIONAL PADA PROYEK PERUMAHAN M Afif Salim; Agus Bambang Siswanto; Hartono Hartono; Bahrur Rozaq
HEXAGON Vol 6, No 2 (2021): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v6i2.6106

Abstract

Rumah adalah sebuah struktural dimana fungsinya sebagai tempat manusia tinggal dan melangsungkan hidupnya serta kegiatan sosial antar manusia, maka dari itu rumah tersebut harus dibuat senyaman mungkin untuk ditempati. Seiring bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan rumah. Tetapi masih banyak sebagian orang yang belum dapat memenuhi kebutuhan kepemilikan sebuah rumah karena faktor ekonomi, faktor bencana alam juga menyebabkan banyak orang yang kehilangan tempat tinggal. Maka dari itu, Kementrian PUPR menciptakan inovasi baru berupa RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). Untuk itu perlu diperhitungkan perbandingan biaya, waktu pelaksanaan, kendala pelaksanaan, dan mutu beton yang dihasilkan antara menggunakan metode konvensional dan teknologi RISHA.Perhitungan ini berfokus pada struktur bangunan saja antara lain: sloof, kolom, balok. Untuk perhitungan waktu pekerjaan melalui data wawancara kepada pelaksanaan dilapangan terkait produktifitas pekerjaan struktur pada metode konvensional. Sedangkan untuk biaya Teknologi RISHA menggunakan harga dari PT Pracetak Bangun Indonesia. Total biaya untuk struktur pada proyek pembangunan rumah tipe 36 BSB Village menggunakan metode konvensional sebesar Rp 29,853,072.43 danĀ  menggunakan teknologi RISHA sebesar Rp 21,843,000.00.Dari harga total penggunaan metode konvensional dan teknologi RISHA menunjukan bahwa total biaya metode konvensional lebih mahal daripada teknologi RISHA dengan selisih sebesar Rp 8,010,072.00.- yang berarti bahwa struktur dengan metode konvensional lebih mahal 27 % dibandingkan struktur RISHA. Hasil analisis durasi pegerjaan struktur dengan metode konvensional adalah 30 hari atau 5 minggu dan untuk analisis durasi pengerjaan struktur dengan teknologi pracetak RISHA adalah 5 hari atau 1 minggu. Sehingga akan mempengaruhi waktu pelaksanaan antara metode konvensional dan teknologi RISHA selama 2 minggu.