Farid Muhammad
Universitas Negeri Gorontalo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyiapan Desa Siap Wisata Internasional Melalui Pelatihan Bahasa Inggris Bagi SDM Lokal Di Sekitar Kota Tua Gorontalo (Kelurahan Tenda, Pohe, Dan Talumolo) Magdalena Baga; Farid Muhammad; Muzdalifah Mahmud
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 2, No 1 (2022): March
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.2.1.77-102.2022

Abstract

Kota Gorontalo adalah salah satu daerah tua di Provinsi Gorontalo. Nama daerah ini sejak abad ke-17 telah disebut-sebut dalam catatan kolonial Belanda. Hal ini menunjukkan bahwa daerah ini adalah daerah penting di masa lalu. Posisinya strategis karena berada dekat dengan laut dan memiliki teluk yang sesuai untuk kapal berlabuh. Pentingnya daerah ini ditandai dengan adanya peninggalan masa lalu sebagai warisan sejarah, yakni Keresiden dan Kota Raja. Hal itu juga menunjukkan kota ini penting sebagai pusat pemerintahan kolonial dan juga pemerintahan lokal di masa lalu, serta bagaimana hubungan masyarakat Gorontalo dengan bangsa asing. Keberadaan kota tua ini menunjukkan kepurbakalaan kota Gorontalo, dan ini memberikan potensi wisata pada daerah ini, khususnya pada kelurahan-kelurahan yang berada di sekitar kota bersejarah ini, yakni kelurahan Tenda, Pohe, dan Tanjung Keramat. Karena Kota Tua ini menjadi tempat kunjungan awal turis mancanegara maka perlu mengedukasi masyarakat setempat tentang pentingnya kota yang memiliki makna sejarah tersebut, dan melatih sumber daya manusia (SDM) di daerah itu untuk siap berhadapan dengan turis mancanegara dan menyadari arti sejarah di daerah mereka. Pelatihan bahasa Inggris untuk SDM di daerah sekitar Kota Tua menjadi sebuah pilihan penting, karena pelatihan ini mempersiapkan masyarakat terutama generasi muda untuk dapat berkomunikasi dengan bangsa lain dan dapat mempromosikan daerah mereka pada bangsa lain melalui media internet. Pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris melalui KKN mahasiswa ini menjadi lebih mudah terlaksana karena dua puluh delapan mahasiswa disebarkan di tiga kelurahan untuk dapat menerapkan program pengabdian di desa.
MEMBANGKITKAN DESA WISATA SEJARAH MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI LOKASI BENTENG ORANGE, KWANDANG Magdalena Baga; Farid Muhammad; Muzdalifah Mahmud
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v6i1.1761

Abstract

Pencanangan pemerintah Provinsi Gorontalo mengenai Geopark mendorong para akademisi untuk menelaah potensi Gorontalo dari segi warisan budaya, karena salah satu pilar dari Geopark adalah cultural diversity (keberagaman budaya). Gorontalo memiliki potensi keberagaman budaya, akan tetapi tempat-tempat yang memiliki warisan kebudayaan tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat maupun pemerintah setempat. Padahal, daerah itu memiliki nilai kesejarahan yang dapat menunjukkan bagaimana kebudayaan di Gorontalo berkembang, juga bagaimana masyarakat Gorontalo berhubungan dengan bangsa lain. Kwandang adalah salah satu daerah tertua di Gorontalo. Nama daerah ini sejak abad ke-17 telah disebut-sebut dalam catatan kolonial Belanda berkaitan dengan keberadaan benteng Orange. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menjadikan desa Jembatan Merah di mana terdapat Benteng Orange sebagai desa siap wisata Internasional melalui pelatihan Bahasa Inggris pada masyarakatnya. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan melalui pendampingan pembelajaran bahasa asing, juga membangkitkan kesadaran terhadap potensi wisata sejarah bagi desa. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan hampir dua bulan di desa Jembatan Merah oleh mahasiswa yang sedang berkegiatan KKN. Kegiatan berlangsung di sekolah dan posko mahasiswa.