Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISA DAYADUKUNG TANAH GAMBUT NAGASARIBU-HUMBANG HASUNDUTAN DDENGAN CAMPURAN KAPUR MELALUI PENGUJIAN KUAT GESER LANGSUNG DAN KUAT TEKAN BEBAS Semangat Marudut Tua Debataraja
Jurnal Darma Agung Vol 27 No 1 (2019): APRIL 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.62 KB) | DOI: 10.46930/ojsuda.v27i1.144

Abstract

Peat is categorized into soft soil that is difficult to be processed especially for road subgrade, causing it is always avoided by the related parties in construction project. Solution for this problem is stabilization or technical improvement of land. One of the ways to improve soil bearing capacity that has problem is adding or mixing lime and cement and others. In this research, testing of physical properties of soil was done (properties index) on stabilized soil, that soil is from Nagasaribu village – Humbang Hasundutan Regency. That soil was stabilized by mixing / adding lime in which the quantity varied between 5% , 10% and 15% to know the carrying capacity by the result of soil properties index testing, soil shear strength, and tile strength free soil. On laboratory reseach’s result conducted, it was found that soil is categorized into organic peat containing organic clay with water content is as many as 84.73%, soil specific gravity is as many as 1.661, filter analysis passes to the filter number 200 is as many as 90.27% meanwhile soil liquid limit is as many as 69.66%, plastis limit is as many as 15.08%, plastis limit is as many as 54.59%. Based on USCS qualification, the soil is categorized into peat because it has high plastis and organic, meanwhile based on AASHTO the soil is categorized intoA-7-6. Soil bearing capacity is as many as 0.04 t/m2 and after being added by the mixture of lime in highest variation (15%) so that the soil bearing capacity increases tobe 0.1 t/m2
STUDI PENYEBAB TERJADINYA LONGSOR PADA JALAN PROVINSI LINTAS SIPAHUTAR-PANGARIBUAN DESA SIABAL-ABAL II Semangat Marudut Tua Debataraja; Jubel Pardede
Jurnal Darma Agung Vol 28 No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1005.204 KB) | DOI: 10.46930/ojsuda.v28i1.457

Abstract

The problem of the level of influence of soil carrying capacity is one of the things needed to be considered in a planning and work of a civil construction. This is because the soil serves as a medium that withstands the load or action of the construction built on it. Stabilization using sand materials is one way to meet the necessary power requirements. Weather and temperature changes in the field are factors making the ground unstable. Type of stabilized soil is silt originating from jl.Pancasila Batangkuis Regency Deliserdang. This research was conducted using mixed sand with mixed variations of 25%, 40%, 55% and 65%. Then, DST testing and Index properties were done for each sample. Based on the results of this test the soil obtained classification According to AASHTO criteria that is that this land including silt land or with a general assessment as the soil very well up to very well. This is because the plasticity (PI) of the soil sample is 8.69 <10% (max 10) and the plastic limit (PL) is 19.18% <30% and (LL) 27.87% <40% so it is included in group A-2 -4. According to the criteria of USCS (1982), based on the results of the test, soil classification obtained is a type of soil sand (LL) 8.69% <50% so it includes the ML cohort. The increase of soil bearing capacity based on test results by modeling with square foundation is as follows: Original soil qu = 6.46 t / m², Sand Supplement 25% = 6,665 t / m², Sand Supplement 40% = 9,888 t / m², Sand Supplement 55 % = 12,231 t / m², Sand Supplement 65% = 12,273 t / m² and for the foundation of path shape are: Original soil qu = 5,140 t / m², Sand Supplement 25% = 5,175 t / m², Sand Supplement 40% = 7,776 t / m², Sand Supplement 55% = 9,918 t / m², Sand Additional 65% = 14,870 t / m². The more variation of the added sand mixture results in decreasing moisture content which will make the soil carrying capacity increase.
PENGGUNAAN BATU BELERANG KRISTAL DAN ZEOLITH SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LONGSOR DI JALAN PROVINSI DOLOK SANGGUL-PAKKAT STA 262+050 Semangat Marudut Tua Debataraja; Ojak L Sihotang; Julwenta Rio Persada; Rahidun Simangunsong
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i3.2331

Abstract

Stabilisasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sifat dan karakteristik tanah. Penelitian ini dilakukan stabilisasi pada tanah longsor diJalan Dolok Sanggul-Pakkat Pada STA 262+050, Dengan Menggunakan Belerang Kristal 5 % Dengan kadar campuran Zeolit 4 %, 8 %, 12 %. Dengan pengujian yang dilakukan pada tanah asli yaitu kadar air 24,49 %, berat jenis 2.56, dan indeks plastisitas sebesar 14,38%, berdasarkan klasifikasi AASHTO sampel tanah termasuk kedalaman kelompok A–2–6 yaitu (kerikil dan pasir berlanau atau berlempung), Dengan pengujian kuat geser tanah dari uji direct shear test yang dilakukan pada tanah asli diperoleh ∅ 20⁰ 47' 53.2'' dan kohesi (C) sebesar 0,232 kg/cm2 dan kuat geser tanah asli sebesar 0,364 kg/cm2 0,441 kg/cm2, dan 0,467 kg/cm2.Campuran pada tanah asli + belerang 5% + zeolit 12% dengan pengeraman 45 hari diperoleh ∅ 44⁰ 44' 29,5'' dan kohesi (C) sebesar 0,359 kg/cm2 dan untuk kuat geser sebesar 0,469 kg/cm2, 0,631 kg/cm2 dan 0,769 kg/cm2.
Pelatihan dan Uji Sertifikasi Ahli Muda Teknik Jalan dan Jembatan di Dinas Bina Marga dan Konstruksi Medan Semangat Marudut Tua Debataraja
Journal Liaison Academia and Society Vol 1, No 2 (2021): September
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.16 KB) | DOI: 10.58939/j-las.v1i2.196

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu mensosialisasikan peran dan fungsi dari Pelatihan Uji Kompetensi Ahli Muda agar menjadi Ahli Teknik yang profesional di lapangan. Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pelatihan dan Test Uji Kompetensi dimana pelaksanaan kedua metode tersebut dilakukan dengan cara : Ceramah/Pemberian Informasi, Focused Group Discussion (FGD), Simulasi dan Latihan. Hasil kegiatan pelatihan antara lain : Kegiatan yang dilakukan telah mampu membuka wawasan baru terhadap fungsi dan peran pelatihan tersebut, Pelatihan telah mampu memberikan ilmu yang bermanfaat dan memberikan kesempatan individu memperbaiki karakter (positif) sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh seorang Teknik Sipil.Kata kunci: Pelatihan, Uji Kompetensi
ANALISA TERJADINYA LONGSOR DIJALAN LINTAS MEDAN – BRASTAGI KM. 36 – 37 DESA LAU KABAN KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG DAN PEMODELAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS Semangat Marudut Tua Debataraja; Sakti Agustinus Silaen; Janner Napitupulu
Jurnal Sains dan Teknologi ISTP Vol. 16 No. 2 (2022): Januari
Publisher : LPPM ISTP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1165.303 KB) | DOI: 10.59637/jsti.v16i2.114

Abstract

Salah satu bencana alam yang sulit diprediksi adalah tanah longsor . Longsor pada kasus berikut merupakan longsor yang telah terjadi berkali-kali dan mengakibatkan kerugian yang sangat besar, pada kasus longsor ini kami meneliti bahwa lereng memiliki ketinggian 20 meter dengan panjang vertikal 15 meter. Setelah sampel dibawa dan diuji di Laboratorium PU Binamarga Provinsi Sumatera Utara menggunakan alat Direct Shear Test maka didapat sudut geser dalam tanah 230 dengan LL (liquid limit) dan PL (plastis limit) sebagai berikut : 25,56% dan 13,85% dengan jenis tanah lempung berlanau (AASTHOO dan USCS) berdasarkan uji analisa saringan. Setelah dilakukan perhitungan stabilitas lereng menggunakan metode Fllenius maka didapat bahwa SF = 0,691, metode Bishop didapat SF = 0,695 dan menggunakna pemodelan Plaxis didapat Sf = 0,704 dan termasuk ke dalam lereng Labil, Longsor Biasa/Sering Terjadi
ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI JEMBATAN SEI SEKUNDUR KECIL-I BERDASARKAN DATA N-SPT Semangat Marudut Tua Debataraja; Anju M. Nababan
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 9 No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondasi tiang bore (Bore Pile) adalah jenis pondasi dalam yang berbentuk tabung berfungsi meneruskan beban struktur bangunan diatasnya dari permukaan tanah sampai lapisan tanah keras dibawahnya. Abutment (Kepala Jembatan) adalah bagian bangunan pada ujung-ujung jembatan, selain sebagai pendukung bagi bangunan atas juga berfungsi sebagai penahan tanah. Perhitungan kapasitas pondasi dihitung dengan menggunakan data SPT (Standard Penetration Test) sampai dengan nilai perlawanan konus (qc) 200 kg/cm2 pada kedalaman 20 meter disesuaikan dengan kondisi tanah setempat. Daya dukung ijin tiang tunggal pondasi bore pile menggunakan data SPT diperoleh sebesar 432,53 Ton pada titik BH-1 dan 440,05 Ton pada titik BH-2. Berdasarkan pengolahan data dan perhitungan kapasitas daya dukung pondasi dan stabilitas abutment didapat desain pondasi borepile dalam satu titik dengan konfigurasi 10 pile, diameter 80 cm kedalaman 12 meter. Daya dukung kelompok tiang berjumlah 10 bore pile diperoleh daya dukung sebesar 3119,86 ton pada titik BH 1 dan 3174,1 ton pada titik BH 2, sedangkan beban vertikal yang dipikul oleh pondasi sebesar 10518,61 kN, jadi pondasi bore pile aman memikul beban vertikal. Abutmen aman terhadap guling dengan angka keamanan (SF) sebesar 7,98 dan abutmen aman terhadap geser dengan angka keamanan (SF) sebesar 3,08.
PENGARUH PENAMBAHAN PLASTIK BEKAS TIPE POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) TERHADAP DAYA LEKAT CAMPURAN LASTON LAPIS AC-WC Semangat Marudut Tua Debataraja; Natalius Sihite
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 12 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/tekniksipil.v12i1.635

Abstract

The problem in this research is the increasing amount of plastic waste that is difficult to decompose creates an idea for me to use as one of the additives or mixtures in making asphalt mixtures. The types of plastic waste that are mostly found are drink bottles and plastic bags. This type of plastic can only be recycled only once with the name PET (Polyethylene Terephthalate). The addition of plastic to the asphalt mixture aims to optimize the characteristics of the AC-WC smooth asphalt mixture and reduce the amount of waste. Plastic mixing is carried out by means of a dry method whose plastic content is 5%, 10% 15% and 30% of the weight of optimum asphalt content. From the Marshall test conducted with the addition of PET plastic waste, the Stability value at 5% was 2005,967 kg, compared to the absence of additional plastic waste with a record number of 1961,534 kg. Density value with the addition of plastic at 5% level was 2.355% decreased compared to the elimination of the addition of this plastic mixture with a value of 2.359%. The value of Flow with the addition of plastic at a 5% level of 3,200% has increased compared to without the addition of plastic with a value of 3,100%. The value of VIM with the addition of plastic at a level of 5% is 4.453% compared without the addition of this element from the plastic waste that is difficult to decompose with a value of 4.297%. VFA value with the addition of plastics at 5% level was 73.493% decreased compared to no plastic additions amounting to 74.216%. The VMA value with the addition of plastic at 5% level was 16,801%, an increase compared to without the addition of plastic with a magnitude of 16,665%. MQ value with the addition of plastic at 5% content of 626,865 kg / mm has decreased compared to without the addition of plastic 632,753 kg / mm.
ANALISA KUAT GESER TANAH DI LOKASI JALAN LONGSOR IDANOGAWO NIAS DAN PEMODELAN DENGAN PROGRAM KOMPUTER Semangat Marudut Tua Debataraja
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 10 No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/tekniksipil.v10i1.232

Abstract

Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Bila tanah mengalami pembebanan maka kohesi tanah akan tergantung pada jenis dan kepadatannya, tetapi tidak tergantung Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Bila tanah mengalami pembebanan maka kohesi tanah akan tergantung pada jenis dan kepadatannya, tetapi tidak tergantung dari tegangan vertikal yang bekerja pada bidang geser. Dari hasil uji lab yang dilakukan di dapat nilai tegangan normal dan tegangan geser yang terjadi pada sampel tanah saat di uji sehingga didapat titik failure (Titik Runtuh) yang kemudian plaxis dan dibandingkan dalam bentuk grafik atau kurva. Dengan terlebih dahulu melakukan pengelompokan tanah menurut AASHTO dan USCS yang dimana hasil klasifikasi tanah yang didapat pada klasifikasi AASHTO yang termasuk jenis A-7-5 (tanah belempung) dan USCS termasuk kedalam jenis Butiran halus dengan nilai LL 43,45,PI 17,11 dan analisa saringan lolos no. 200 63% dengan jenis CL (Lempung anoganik dengan plastisitas rendah sampai sedang,lempung berkerikil, lempung berpasir,lempung berlanau,lempung “kurus” layclays).Maka hasil uji lab tersebut akan dimodelkan kedalam program plaxis versi 8.1. untuk mengetahui selisih dari hasil pengujian lab dan hasil program yang dilakukan, apakah hasilnya berbeda jauh atau tidak. Dimana didapat selisih atau perbedaan dari hasil uji lab program plaxis yang hasil selisih tersebut merupakan nilai pendekatan hasil lab dan program. Pada pengujian Lab dengan alat Direct Sheart Test (DST) yang telah dilakukan didapat nilai tegangan maksimal dan tegangan geser seperti berikut: Pada saat beban 5 kg,σ =0,151 kg/cm2 τ =0,294 kg/cm2 Pada saat beban 10 kg,σ =0,301 kg/cm2 τ=0,315 kg/cm2. Pada saat beban 15 kg, σ =0,452 kg/cm2τ =0,365 kg/cm2. Pada program Plaxis diperoleh hasil dari nilai Tegangan Maksimum 5 kg, σ=0,00165 KN /m2 10 kg,σ =0,00318 KN /m2; 15 kg,σ =0,00472 KN /m2 Sehingga diperoleh selisih angka dari tegangan hasil uji lab dan Plaxis setelah di konversikan, yaitu: Tegangan Maksimum : - Pada saat 5kg – tegangan = 0,00165 kN/m2 - 0,00151 kN/m2= 0,00014 kN/m2 - Pada saat 10kg – tegangan = 0,00318 kN/m2-0,00301 kN/m2= 0,00017 kN/m2 - Pada saat 15kg – tegangan = 0,00472 kN/m2- 0,00452kN/m2= 0,00020 kN/m2 Tegangan Geser - Pada saat 5kg – tegangan = 0,002510kN/m2- 0,00294 kN/m2 = 0,00043 kN/m2 - Pada saat 10kg – tegangan =0,003180kN/m2-0,00315 kN/m2= 0,00003 kN/m2 - Pada saat 15kg – tegangan =0,003925kN/m2- 0,00365 kN/m2= 0,00028 kN/m2 Dapat disimpulkan bahwa hasil uji lab jika di modelkan kedalam program Plaxis hasilnya tidak jauh berbeda antara nilai Tegangan Normal dan Tegangan Geser maksimum.