Budiwirman Budiwirman
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Makna Mendidik pada Kriya Songket Silungkang Sumatera Barat Budiwirman Budiwirman
PANGGUNG Vol 22, No 4 (2012): Dimensi Sejarah, Transformasi, dan Diseminasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.564 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v22i4.68

Abstract

ABSTRACTOne of the handicraft products related to Silungkang ceremony in West Sumatra is woven songket. This study is aimed at documenting the indigenous culture of Minangkabau which is closely linked to the existence of weaving/songket Silungkang, and reviewing the various motives of songket in the same way as the language which is used as a tool of communication. This type of research is closely linked with the methods of ethnography, then it is processed through a qualitative description. The result of the research shows that songket attire is a symbol of the livelihood of indigenous people in the value of educating people and is used for all forms of ceremonial pomp (ceremonial). Therefore, the motives of songket have a strong position as a means of communication, for a variety of motives with their meanings are part of the indigenous institutions that must be obeyed.Keywords: Symbol, Songket, CultureABSTRAKSalah satu produk kerajinan yang terkait dengan upacara Silungkang di Sumatera Barat adalah tenunan songket. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan budaya asli Minangkabau yang terkait erat dengan keberadaan tenun/songket Silungkang, dan mengkaji berbagai motif songket dengan cara yang sama sebagaimana bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi. Jenis penelitian ini berhubungan erat dengan metode etnografi, maka penelitiannya diproses melalui deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakaian songket merupakan simbol dari kehidupan masyarakat adat dalam hal mendidik masyarakat dan digunakan untuk semua bentuk kemegahan upacara (seremonial). Oleh karena itu, motif songket memiliki posisi yang sangat kuat sebagai sarana komunikasi karena berbagai motif dengan maknanya masing-masing merupakan bagian dari adat istiadat yang harus dipatuhi.Kata kunci: simbol, songket, budaya
Ragam Hias Batik Berbasis Budaya Lokal Transformasi Motif Ukiran Minangkabau Pada Galeri Alam Takambang Shaheed Fikar; Agusti Efi; Budiwirman Budiwirman
Ranah Seni Vol 12 No 01 (2018): RANAH SENI
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ranahseni.v12i01.29

Abstract

Batik is one of cultural heritages of Indonesia which has been approved by UNESCO on September 30th 2009. Batik is not only art from Javanese, but it has also developed and become art of West Sumatra people. Batik in West Sumatra is known with batik from clay. Batik from Minang has uniqueness of motive, color, character and color identity and typical of complexion. Therefore, the research aimed to describe about batik art in Minang in Alam takabang gallery. This research was qualitative research using descriptive method. This research focused on:) what is form of Gadang House carving motive design in Alam takambang gallery, 2) analyzing designing process and 3) making batik in Alam Takambang Gallery. Data collecting was analyzed using qualitative analysis. The result of the research showed that motive form of batik fabric in Alam Takambang began from carving typical motive of Minangkabau. In design analysis, it was found transformation and process and it had unique change because motive in wood was made in batik fabric in new creative motive in realizing material culture from Minangkabau. Batik business in Alam Takambang Gallery used canting technique (Tulis Batik) and stamp technique in making Batik. Alam Takambang Gallery as one of businesses to introduce tradition of Batik with typical motive of West Sumatra.
DESAIN MASKOT GENI IKON BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN SUMATERA BARAT Juwita Wirta Sri Depi; Ahmad Akmal; Budiwirman Budiwirman
Ranah Seni Vol 12 No 01 (2018): RANAH SENI
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ranahseni.v12i01.32

Abstract

Mascot Geni is the visual icon which gives design for visual communication to make reading interested to go to the Library and Archival of Sumatera Barat. Design a Mascot Geni is illustrated with book anatomy, deta and shoe. Book as body of Maskot Geni has meaning as science, then deta in the head has meaning as thought symbol and culture of Minangkabau. Last, shoe has meaning that tell reading is the fun adventure which is from one book to another books. In the way to create Mascot Geni is made by doig research of observation methodology, technic of collected data which makes, thr writer went to the library and archival of Sumatera Barat. Then, interviewed were conducted with head of service division in the Library and Archival Sumatera Barat. Documentation ti get data from books that has relevant, journal and picture. After that, Mascot Geni can be used as media for Billboard, X Banner, Sticker, Calender, Flax Change, T-Shirt, Clock and Mug. Eight of the media can support to promote Mascot Geni which persuade society especially children and teenager to come to the Library and Archival of Sumatera Barat.
PELATIHAN KETERAMPILAN SCREEN PRINTING UNTUK PEMUDA/PEMUDI PASCA REHAB KORBAN PENYALAHGUNAAN NAFZA (NARKOBA) DI KEL. DADOK TUNGGUL HITAM PADANG San Ahdi; Budiwirman Budiwirman; Eko Purnomo
Ranah Seni Vol 11 No 02 (2018): RANAH SENI
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ranahseni.v11i02.37

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan program penerapan IPTEKS kepada pemuda/pemudi Pasca Rehab Korban Penyalahgunaan Nafza (Narkoba)di Kel. Dadok Tunggul Hitam Padang, agar dapat memahami konsep dasar, prinsip-prinsip cetak screen/sablon dan proses pengembangannya, membantu pemuda/pemudi mengembangkan desain, fungsional, argonomis, estetis, dan ekonomis. Kerangka pemecahan masalah yang ditawarkan adalah pemberian materi wawasan desain dan keterampilan pengembangan desain cetak screen/sablon. Metode yang digunakan meliputi metode ceramah, Tanya jawab diskusi, demostrasi, latihan terbimbing dan resitasi. Kalayak sasaran adalah pemuda/pemudi putus sekolah Pasca Rehab yang memiliki kemampuan dasar membuat desain dan dapat menggunakan perangkat cetak sablon, dengan jumlah 15oarang. Hasil akhir dari rangkaian pelaksanaan menunjukkan bahwa secara umum adanya peningkatan wawasan desain. Hal ini dinilai dari kualitas jawaban yang diberikan pemuda/pemudi sesudah mengikuti penyajian materi desain cetak screen/sablon. Selanjutnya, adanya peningkatan kemampuan merancang desain dengan menggunakan perangkat cetak screen/sablon dinilai dari kualitas hasil cetak yang lansung pada baju kaos untuk digunakan oleh pemuda/ pemudi yang khasuntuk Korban Penyalahgunaan Nafza (Narkoba) di Kel. Dadok Tunggul Hitamtersebut.
ASPEK FEMINIMISME DALAM KELUARGA NELAYAN PADA KARYA SENI GRAFIS CETAK TINGGI Nadiah Dwi Dwi Saputri; Budiwirman Budiwirman
Serupa The Journal of Art Education Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/stjae.v12i3.122434

Abstract

Penciptaan karya akhir ini bertujuan untuk memahami Aspek feminimisme Dalam Keluarga Nelayan yang diangkat berdasarkan pemahaman mengenai lingkungan sekitar Kehidupan Nelayan di Pulau Enggano, terletak di Provinsi Bengkulu Utara. Kemudian pemahaman tersebut dituangkan kedalam karya seni grafis, Teknik cetak tinggi, serta tidak terlepas dari unsur dan prinsip seni rupa. Sehingga dapat menghasilkan 10 karya dengan keindahan dan deskripsi berbeda-beda yang terkandung didalamnya .Ada beberapa tahapan yang dilaksanakan sesuai dengan metode  digunakan dalam penciptaan karya  yaitu: persiapan merupakan pengamatan terhadap lingkungan dan mempersiapkan alat serta bahan yang digunakan dalam pembuatan karya, Elaborasi merupakan tahap memantapkan pokok gagasan yang bersangkutan dengan judul, Sintetis merupakan tahap pembuatan sketsa, Relasi Konsep merupakan tahap proses berkarya dan Penyelesaian merupakan tahap akhir dalam bekarya.Deskripsi karya yang terdiri dari 10 karya yang mana setiap karya diberi judul berbeda-beda yaitu mengantarkan kepergian, menunggu kedatangan, berharap, perasaan gembira, khawatir, tidak sesuai harapan, mengeluh, kecemasan, membawa kabar duka dan wanita tangguh. Yang mana karya tersebut akan dipamerkan selama 2 hari, dan melaksanakan dokumentasi, serta pembuatan laporan.
The Batik Motif Design Development Through the Transformation of the Mahligai Temple, Muara Takus Temple in Kampar District Roni Sarwani; Budiwirman Budiwirman
LANGGAM: International Journal of Social Science Education, Art and Culture Vol 2 No 01 (2023): LANGGAM: International Journal of Social Science Education, Art and Culture (Mar
Publisher : Master Program of Social Science Education of Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/langgam.v2i01.78

Abstract

Roni Sarwani, 2022. Transformation of the Mahligai Stupa ofMuara Takus Temple as a Batik Motif Design in KamparRegency. Thesis proposal. Padang State University PostgraduateProgram.Based on the existing conditions, it is known that the root of theproblem in the field of Malay batik product design in the form ofBatik Motif Design Development through the Transformation ofthe Mahligai Stupa of Muara Takus Temple in Kampar Regency,is due to a lack of human resources who have the potential to becreative and innovative in creating batik motif designs bytransforming the Stupa Mahligai Muara Takus Temple inKampar Regency. So that this condition resulted in the quality ofcommunity resources to be low. To improve the quality ofcommunity resources in Kampar Regency, efforts have beenmade to develop regionally distinctive batik motif designs. Thegoal to be achieved in the development of this batik motif designis the preservation of Malay culture in the transformation ofcultural objects as a typical batik motif design for the KamparRegency area.The type of this research is Batik Motif Design DevelopmentResearch developed using four-D models. Data collection wascarried out by validating and testing the developed product. Thedesign will be designed, validated by experts, to determine thepracticality and effectiveness of the motif designs developed.Batik motif designs were produced through the transformation ofthe Mahligai Stupa of Muara Takus Temple in Kampar Regencyas a valid effort to preserve local culture. Based on the pre-testconducted in the batik motif design process, it is known that itsimplementation is in the very practical category. The responsefrom the local community is urgently needed in thetransformation of the batik motif design of the Mahligai Stupa ofMuara Takus Temple into a batik motif design in KamparRegency which is developed into positive results. Pre-observationresults showed good results. In addition, this research alsoproduced two training products in the form of 1) Batik MotifDesign Development Book, 2) batik products in the form of batikcloth.Keywords: Design of Batik Motifs, Transformation of theMahligai Stupa of Muara Takus Temple, Batik in KamparRegency