Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Concentration of Polyunsaturated Fatty Acid in Palm Oil by Urea Complexation Dwi Ardiana Setyawardhani; margono margono; Ardi Pratama; Fermanditya Petratama
Equilibrium Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 1 (2018): Volume 2 No 1 January 2018
Publisher : Program studi Teknik Kimia UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/equilibrium.v2i1.40430

Abstract

Linoleic acid is a Poly-Unsaturated Fatty Acid (PUFA) that corresponds to Omega 6 Fatty Acid. This is the major component of vegetable oil and very important for health. As an essential fatty acid, linoleic acid has to be obtained from foods. Consumption of omega fatty acid in the form of concentrate has more benefit than the whole oil. Fulfilling this requirement, effective method to separate PUFAs from vegetable oils is needed. One of the favorable methods is urea complexation. Palm oil was used as the fatty acids resource due to its potential feedstock in Indonesia. This aim of this research is to study the effect of urea, ethanol and free fatty acid (FFA) ratios during complexation of palm oil. This research was developed in three steps, 1) free fatty acid preparation from palm oil (saponification process), 2) crystallization of the fatty acids mixture and 3) filtration for separating the unsaturated fatty acid. Concentrated linoleic acid is obtained in the liquid phase, while the saturated fatty acid is obtained in the solid. This research resulted that the concentration of PUFA was increasing as the ratio of urea, FFA and ethanol increases.
Pengaruh Variasi dan Komposisi Pelarut terhadap Pengambilan Asam Lemak Omega dari Minyak Biji Anggur dengan Kompleksasi Urea Dwi Ardiana Setyawardhani; Dinda Sekar Laras; Kurnia Jayanti Prasetya
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.028 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.516

Abstract

Asam lemak omega berperan penting dalam perkembangan otak dan sistem syaraf bagi anak-anak dan pencegahan penyakit degeneratif bagi orang dewasa. Kompleksasi urea merupakan metode yang dinilai paling efektif dan efisien untuk memperoleh konsentrat asam lemak omega. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi dan komposisi pelarut terhadap peningkatan kadar asam lemak omega pada konsentrat asam lemak minyak biji anggur dengan metode kompleksasi urea. Penelitian ini mempelajari 3 variasi pelarut yaitu metanol, etanol dan air serta campurannya dalam komposisi 0-100% w/w. Kompleksasi urea memiliki beberapa tahapan yaitu (1) hidrolisis minyak menjadi asam lemak bebas, (2) kristalisasi/kompleksasi urea, (3) pemungutan asam lemak omega dan (4) analisa. Proses diawali dengan saponifikasi dan pemurnian asam lemak minyak biji anggur, kemudian ditambahkan urea dan pelarut dengan variasi dan komposisi yang berbeda untuk mendapatkan senyawa kompleks urea. Analisa gas kromatografi dilakukan untuk mengetahui komposisi asam lemak pada fasa kristal (urea complexd fraction/UCF) maupun konsentrat (non-urea complexed fraction/NUCF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam lemak jenuh yang terjerap dalam senyawa kompleks urea dengan pelarut etanol mencapai nilai yang maksimal, sehingga yang tertinggal dalam konsentrat menjadi minimal. Etanol merupakan pelarut yang terbaik untuk kompleksasi urea dibandingkan metanol dan air. Kadar asam lemak omega dalam konsentrat dapat dikonsentrasikan hingga 90,334%.
Pemanfaatan Minyak Biji Kesambi (Schleichera Oleosa) sebagai Alternatif Pengganti Minyak Goreng Sawit Yunita Merlin Tamara; Wahyu Nur Hidayat; Nur Asma Azizah; Dwi Ardiana Setyawardhani
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.084 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.398

Abstract

Minyak goreng sebagai salah satu bahan pangan pokok menjadi perhatian pemerintah karena merupakan bagian penting bagi konsumsi dari 242 juta jiwa penduduk Indonesia. Seiring dengan meningkatnya penggunaan minyak goreng, maka diikuti pula dengan upaya diversifikasi bahan baku yang belum termanfaatkan. Salah satu sumber penghasil minyak nabati yaitu biji Kesambi (Schleichera oleosa). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses ekstraksi minyak Kesambi dari bijinya, dengan mempelajari pengaruh jenis pelarut terhadap perolehan minyak biji Kesambi dari segi kualitas dan kuantitas, perbandingan dengan minyak sawit, dan mempelajari kemungkinan minyak biji kesambi dapat digunakan sebagai alternatif pengganti minyak goreng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi dengan pelarut heksana dan petroleum eter memberikan rendemen tertinggi (32-64%). Sementara itu ekstraksi dengan pelarut etanol memberikan kualitas minyak yang terbaik ditinju dari sifat-sifat fisiknya. Minyak kesambi memiliki kadar air sebesar 0,1 %, bilangan peroksida 2,5 meq O2/kg, bilangan asam 4,04 mg KOH/g, bilangan penyabunan 32,8 mg KOH/g, memiliki warna kuning dan berbau normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas minyak biji kesambi jika dibandingkan dengan minyak sawit cenderung lebih baik, merujuk pada SNI 3741:2003 dan minyak biji kesambi secara kesluruhan berpotensi menjadi bahan alternatif minyak goreng.