Rizal Kamsurya
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Media Nusantara Citra

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Bagaimana Kualitas Data pada Survey Web ? Rizal Kamsurya; Yetti Supriyati; Ahmad Muchlisin Natas Pasaribu
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jime.v7i1.1739

Abstract

Peningkatan jaringan internet di setiap daerah, disertai meningkatnya pengguna smartphone/tablet membuat peneliti mulai meninggalkan pengumpulan data secara tradisional seperti tatap muka dan beralih memanfaatkan teknologi untuk pengumpulan data, khususnya dalam penelitian survey. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas data yang diperoleh dalam survey web melalui berbagai teknik pengumpulan serta jenis istrumen yang digunakan. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif melaui studi literatur untuk menganalisis kualitas data yang diperoleh melalui survery web (online). Artikel yang dianalisis berasal dari berbagai sumber yaitu google scholar, eric library, dan scopus. Analisis data dilakukan secara kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas data yang diperoleh dalam berbagai survey web dengan berbagai teknik pengumpulan data memiliki berbagai permasalahan sehingga menimbulkan terjadinya kesalahan pengukuran yang sistematis dan bias. Faktor yang mempengaruhi kualitas data yang diperoleh dalam web survey yaitu penentuan sampel, pola gerakan responden dalam memberikan tanggapan, format pertanyaan yang digunakan dalam instrumen, alat yang digunakan dalam memberikan tanggapan HP/PC, serta tampilan dan pengingat yang digunakan dalam instrumen
DESAIN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK MENGGUNAKAN KONTEKS PERMAINAN TRADISIONAL DENGKLAQ UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN NUMERASI SISWA SEKOLAH DASAR Rizal Kamsurya; Masnia Masnia
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jime.v7i4.2368

Abstract

Numerasi merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang dan tidak terbatas pada melakukan perhitungan, melainkan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari, baik abstrak maupun nyata (Kemdikbud, 2020). Hasil observasi pada pembelajaran geometri di SD Negeri 1 Gondrong Kota Tangerang menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan belum berorientasi pada peningkatan keterampilan numerasi siswa. Guru hanya menjelaskan materi berdasarkan buku teks tanpa mendesain pembelajaran sesuai konsep dan kebutuhan siswa. Akibatnya, siswa hanya memiliki pemahaman sesuai dengan penjelasan guru dan tidak mengetahui cara mengaplikasikan konsep.Solusi menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan mendesain pembelajaran menggunakan konteks dunia nyata yang mampu merangsang siswa dalam melakukan pemecahan masalah. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah realistik atau konteks dunia nyata sebagai titik awal pembelajaran (Okuyucu & Bilgin, 2019). Penggunan konteks dunia nyata dalam pembelajaran membuat konsep yang dipelajari menjadi lebih bermakna bagi siswa (Nuraida & Putri, 2019), sehingga dapat meningkatkan pemahaman melalui konstruksi hasil pengetahuan, dan dapat mengaplikasikan dalam pemecahan masalah. Integrasi permainan dengklak dalam PMR diharapkan dapat membantu siswa menemukan konsep melalui konstruksi pengetahuan yang dimiliki kemudian mengaplikasikannya dalam penyelesaian masalah, sehingga meningkatkan keterampilan numerasi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pembelajaran melalui Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dengan Pendekatan Matematika Realistik menggunakan konteks permainan tradisional Dengklaq untuk meningkatkan keterampilan numerasi siswa Sekolah Dasar.Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah Design Research untuk mengembangan Teori Instruksional Lokal, yang memuat desain pembelajaran menggunakan PMR dengan konteks permainan tradisional dengklaq. Fokus materi yang akan digunakan dalam desain pembelajaran yaitu geometri pada siswa SD. Karakteristik esensial dari design research yaitu berbentuk siklus (cyclic). Tahapan awal dalam pengembangan Teori Instruksional Lokal yaitu menganalisis pengetahuan yang dibutuhkan siswa (K) sebagai dasar teori dalam perancangan atau desain pembelajaran yang sesuai kebutuhan (D). Perancangan penelitian terdiri dari desain urutan pembelajaran dan Hypothetical Learning Trajectory (HLT) tentang konsep. Selanjutnya, desain yang telah dikembangkan dilakukan ujicoba dalam bentuk eksperimen pembelajaran untuk mengetahui proses berpikir siswa serta upaya yang perlu dilakukan (E). Data yang diperoleh dilakukan analisis retrospektif (R) untuk merefleksikan data hasil percobaan. Subjek penelitian pada siklus 1 melibatkan 6 orang siswa yang dipilih menggunakan purposive sampling. Pada tahap ini, HLT yang telah dikembangkan dujicoba pada siswa sehingga diketahui ketercapaiannya. Hasil revisi HLT, selanjutnya diaplikasikan pada tahap II dengan jumlah subjek sebanyak 32 siswa kelas 4 SD Negeri 1 Gondrong. Instrumen yang digunakan yaitu wawancara, catatan lapangan dan tes keterampilan numerasi. Instrumen tersebut digunakan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dengan menggunakan PMR dan mengukur keterampilan numerasi siswa
Influence of Auditory Intellectually Repetition (AIR) and Self Efficacy Learning Models on HOTS Problem-Based Problem Solving Ability Rizal Kamsurya; Veni Saputri
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jime.v6i2.1396

Abstract

This research aims to determine the differences in problem-solving skills in students taught using auditory intellectual repetition (AIR) learning models and conventionally reviewed from the self-efficacy level. The type of research used is a quasi-experimental design. The research population is high school students in the South Jakarta area. Determination of samples using random cluster sampling and stratified random sampling. The instruments used are problem-solving tests and non-test instruments that are questionnaires. Analyze data using two-lane Variance Analysis. Data analysis shows that; (1) there are significant differences in problem-solving skills in students using air learning models and conventional learning, (2) there are differences in problem-solving skills in students with high, medium, and low self-efficacy, (3) there is a significant interaction between AIR learning and self-efficacy to problem-solving ability, (4) there are significant differences in problem-solving skills between groups of students in AIR learning and conventional learning that have high self-efficacy, (5) there are significant differences in problem-solving skills between groups of students in AIR learning and conventional learning who have moderate self-efficacy, and (6) there are significant differences in problem-solving skills between groups of students in AIR learning and conventional learning who have low self-efficacy.
Mathematical Representation Ability and Mathematics Self Efficacy in CORE Learning Models with Open-Ended Approach Veni Saputri; Rizal Kamsurya
ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/anargya.v3i2.5353

Abstract

Mathematical representation ability is a cognitive ability that must be possessed by students. However, the reality on the field is in contrast to that. Students' mathematical representation ability are still relatively low, so special measures are needed to improve them. Therefore, the application of connecting-organizing-reflecting-extending (CORE) learning models with an open-ended approach is chosen as a particular action to improve mathematical representation ability. The purpose of this study is to compare the improvement and attainment of mathematical representation ability and selfefficacy mathematics between conventional, core, and core class students with an open-ended approach. This research is quasi-experiment research using a modified pretest-postest design. The population of this study is all grade X students in Pondok Melati Senior High School, Bekasi. The sample of this study was students of Grade X of Sandikta High School and Nasional I High School who were taken in a cluster random sampling. The data collection techniques used are test and nontest techniques. Data analysis is conducted using the One Way Anova test. Based on data analysis, it is shown that: (1) there are significant differences in the improvement and attainment of mathematical representation ability between conventional, core, and core class students with an open-ended approach; and (2) there are significant differences in self-efficacy mathematics attainment between conventional, core, and core students with an open-ended approach.