M Faisal
Social Studies Education Department, FKIP Lambung Mangkurat University

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Values of Gotong Royong on BPK (Fire Brigade) Social Activities in Banjarmasin Syaharuddin Syaharuddin; Muhammad Rezky Noor Handy; Jumriani Jumriani; M Faisal; Indra Maulana
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 2, No 1 (2020): The Kalimantan Social Studies Journal, Oct 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v2i1.2465

Abstract

Bentuk kerjasama pada masyarakat dalam memecahkan masalah pada keseharian riuhnya perkotaan adalah bentuk kegiatan sosial. Indonesia dengan kegotongroyongan masyarakatnya saling bahu-membahu yang salah satunya dilakukan oleh Badan Pemadam Kebakaran (BPK), tidak hanya pada pemadaman kebakaran tetapi juga berbagai aksi-aksi kegiatan mereka dengan nilai gotong royong sebagai landasan aksinya. Tulisan ini membahas kegiatan sosial dari BPK dalam membantu masyarakat perkotaan diluar pemadaman api. Untuk mengetahui masalah ini, para interviewees dipilih untuk diwawancarai dengan pertanyaan terstruktur dan hasilnya dianalisis dengan pendekatan kualitatif hingga penarikan kesimpulan dari kegiatan sosial BPK. Penelitian ini mengidentifikasi dari kegiatan sosial BPK ini memunculkan nilai-nilai gotong royong dalam keseharian masyarakat Indonesia.
Urgency of The 21st Century Skills and Social Capital in Social Studies Mutiani Mutiani; M Faisal
The Innovation of Social Studies Journal Vol 1, No 1 (2019): The Innovation of Social Studies Journal, Sept 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/iis.v1i1.1256

Abstract

Abad ke-21 menghadapi masalah sosial yang kompleks. Oleh karena itu, kehidupan di abad ke-21 memerlukan berbagai keterampilan yang harus dikuasai. Konsepsi modal sosial dipahami sebagai kemampuan yang muncul dari kepercayaan umum di masyarakat. Kemampuan mengenai kemahiran dalam mengembangkan perbaikan masyarakat nilai-nilai normatif dan jejaring sosial. Sehingga diharapkan pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menguasai keterampilan untuk menjadi kehidupan pribadi yang sukses. Diperlukan keterampilan dan modal sosial sebagai bentuk manifestasi dari sikap manusia moral. Artikel ini bertujuan untuk melihat pentingnya mengintegrasikan dua konsep utama dari keterampilan abad ke-21 dan modal sosial sebagai sikap dan perilaku terintegrasi warga (melekat pada peserta didik) untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas di era globalisasi.
Social Interaction of Jukung Craftsmen in Pulau Sewangi, Alalak, Barito Kuala Bambang Subiyakto; Mutiani Mutiani; M Faisal; Muhammad Azhari Mutaqin
The Innovation of Social Studies Journal Vol 1, No 2 (2020): The Innovation of Social Studies Journal, March 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/iis.v1i2.2023

Abstract

Interaksi sosial merupakan hubungan timbal-balik yang terjalin saat kontak sosial berlangsung. Interaksi sosial dibedakan menjadi dua yakni asosiatif dan disosiatif. Di Pulau Sewangi wilayah desa yang identik dengan keberadaan perajin jukung hanya memunculkan interaksi sosial asosiatif. Hal ini dikarenakan masyarakat menjunjung tinggi nilai kerjasama. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan pola interaksi yang terjadi di Pulau Sewangi. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan pada penelitian. Terdapat tiga langkah utama pengumpulan data, yakni; wawancara terstruktur, observasi non-partisipatif, dan dokumentasi. Model interaktif Miles dan Hubermen dipilih untuk mendapatkan data jenuh dalam narasi deskriptif. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa aktivitas perajin hanya menjalani rutinitas pembuatan jukung. Adapun bentuk interaksi sosial asosiatif hanya pada aspek kerjasama. Kerjasama dilakukan saat pembuatan hingga saling membantu untuk menurunkan jukung ke sungai. Bentuk interaksi sosial yang demikian, patut dimaknai sehingga merekatkan hubungan sosial masyarakat.
Bonding Social Capital in Social Activities of Urang Banjar in the Martapura Riverbank Bambang Subiyakto; Nina Permata Sari; Mutiani Mutiani; M Faisal; Rusli Rusli
The Innovation of Social Studies Journal Vol 2, No 1 (2020): The Innovation of Social Studies Journal, Sept 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/iis.v2i1.2307

Abstract

Kekuatan modal sosial dijelaskan secara teoritis melalui tiga tipologi, yaitu; bonding social capital, bridging social capital, dan linking social capital. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan satu tipologi modal sosial yakni sistem perekat (bonding social capital). Perihal ini dimaksudkan agar memberikan analisis nilai apa yang menjadi pengikat-perekat pada Urang Banjar. Penelitian dilakukan di tiga kelurahan yang berbeda, antara lain: sungai jingah, sungai bilu, dan kuin. Pemilihan lokasi untuk memberikan representasi aktivitas sosial Urang Banjar di bantaran sungai. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan pada penelitian. Observasi, wawancara, dan dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian. Analisis data model Miles dan Huberman yakni: reduksi data, penyajian data secara naratif, dan penarikan kesimpulan menghasilkan data yang redundan. Adapun uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian mendeskripsikan bonding social capital diwujudkan dalam aktivitas sosial gotong royong. Adapun aktivitas gotong royong tersebut antara lain; mengawah, babarasih, batimbuk/manimbuk, dan bahandil. Bonding social capital dipengaruhi oleh rasa kepercayaan satu sama lain. Kepercayaan kemudian dijadikan sebagai pegangan dalam berinteraksi sosial untuk mewadahi asosiasi sosial internal keluarga.