Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS ISI USUS DAN LAMBUNG UNTUK MENENTUKAN FOOD AND FEEDING HABIT IKAN BETOK (Anabas testudineus) Reffi Aryzegovina; Siti Aisyah; Ira Desmiati
Konservasi Hayati Vol 18, No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/kh.v18i1.20699

Abstract

Betok  (A. testudineus)  yang  dilihat  berdasarkan  makanan  utama yang  dimakan  oleh  ikan  tersebut . Penelitian analisis isi usus dan lambung dapat memberikan informasi dasar untuk menjaga kelestarian populasi ikan Betok  (A. testudineus). Penelitian analisis isi usus dan lambung ikan Betok  (A. testudineus) di  aliran  sungai Batang Masang Kenagarian Bawan Kecamatan IV, Kabupaten Agam dilakukan pada bulan April-Mei  tahun  2021. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  ikan Betok  (A. testudineus)  adalah jenis ikan omnivora karena dalam pencernaannya didominasi oleh jenis Bacillaryophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, Protozoa, Ciliata, Rotarita/Rotifera, dan Crustasea dengan 25 jenis sebanyak 5,858 ind/ml. Pakan alami fitoplankton yang mendominasi  adalah pada klass Bacillaryophyceae dan zooplankton yang mendominasi adalah pada klas Crustasea.  
Kajian Faktor Keberhasilan Balai Benih Ikan (Bbi) Sukomananti Pada Kegiatan Budidaya Ikan Di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat Siti Aisyah; BS Monica Arfiana; Dicky Rustam; Torang Siahaan
JURNAL PUNDI Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : AKBP-STIE "KBP" PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31575/jp.v6i1.403

Abstract

Increasing the yield of fish seed production is a very important factor in production activities to support the needs of fish farmers in West Pasaman Regency, Seeing the sufficient land area and the number of production ponds, the production of fish seeds should be able to exceed the target but in fact BBI Sukomananti has not been able to produce according to market demand. The purpose of the study was to analyze the factors that influence the success of the Sukamananti Fish Seed Center (BBI) in fish farming activities in Pasaman District, West Pasaman Regency. The method used is a survey method with a research sample of 51 fish cultivators in West Pasaman Regency. The variables used are increased income, fish resources, technology, institutions and policies, social community. Analysis of the data used is multiple linear regression analysis. The success factor of the Sukamananti Fish Seed Center (BBI) on fish cultivation activities in Pasaman District, West Pasaman Regency which has an effect is the fish resource variable, as can be seen from the t test results that t count is greater than t table (4.446 > 1.67793) and the significance level is 0.000 more smaller than 0.05. BBI Sukamananti is considered to have had an impact in quality but is still lacking in terms of quantity because it still does not meet the demands of cultivators in the Pasaman District, West Pasaman Regency, while from the technological, institutional and policy aspects as well as the social influence of the community, it does not have a successful impact on the development of fish farming in the District. Pasaman, West Pasaman Regency.
Analisis Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten Dan Kota Sumatera Barat Dengan Menggunakan Analisis Data Panel Dicky Rustam; Siti Aisyah
JURNAL PUNDI Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : AKBP-STIE "KBP" PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31575/jp.v6i1.405

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PDRB per kapita, pendidikan, kesehatan, kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analisis data panel, data panel merupakan gabungan antara data time series dengan data cross section, data time series untuk penelitian ini dari tahun 2018 – 2020, sedangkan data cross section terdiri dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat, sehingga jumlah data untuk penelitian ini adalah 3 x 19 = 57. Model analisis yang digunakan adalah model fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDRB per kapita, pendidikan, dan kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kemiskinan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Quality Of Artificial Feed Using Koro Bean (Canavalia Ensiformis) As A Substitute Of Soybean Flour For Sand Lobster Feed (Panulirus Homarus) Reffi Aryzegovina; Ira Desmiati; Siti Aisyah
Barakuda'45 Vol 4 No 2 (2022): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v4i2.269

Abstract

One type of legume that is very suitable to be used as a raw material for making lobster feed is the sworded koro nut (Canavalia ensiformis). Soybeans which are a source of vegetable protein can now be supported by sword beans. The purpose of this study was to examine the quality of artificial feed using Koro Sword Nuts (Canavalia ensiformis) as a substitute for soybean flour for Sand Lobster (Panulirus homarus) feed. The method used is the experimental method with RAL using 4 treatments and 3 replications. The treatments in this study were A (artificial feed without sword koro beans (control)), B (2.5% sword koro beans in 1 kg artificial feed), C (3% sword koro beans in 1 kg artificial feed), and D ( 3.5% sword koro beans in 1 kg of artificial feed). Research data were analyzed using non-parametric Kruskal Wallis statistical test and described. The test animal used was the Sand Lobster (Panulirus homarus) with a size of 8-10 cm with an average weight of 200-300 grams. The results of the physical test showed that the parameters of breaking speed, level of hardness, level of homogeneity and attractiveness were significantly different from the use of Peanut Koro Sword flour, while the parameters of sinking speed and deliciousness were not significantly different. The results of the proximate chemical test of feed using the best swordfish flour was in feed B, which contained 9.34% Moisture Content, 11.87% Ash Content, Crude Protein (N x 6.25) 29.98%, Crude Fat 6, 84 %, Carbohydrates 41.92% and Crude Fiber 5.00 %.
Determinant Analysis Of Fresh Demand For Exported Tuna At Bungus Ocean Fishing Port (PPS) Padang City Postpandemic Covid-19 Period Siti Aisyah; Reffi Aryzegovina; Dicky Rustam
Barakuda'45 Vol 4 No 2 (2022): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v4i2.287

Abstract

The Covid-19 pandemic is claimed to be the main cause of the decline in world trade including trade in fishery products, where the total export value of world fishery products fell by 7% compared to 2019, which was the beginning of the Covid-19 pandemic. Therefore, the determinants of demand for fresh tuna exports at PPS Bungus, Padang City, in the post-pandemic Covid-19 period need to be investigated. to maintain and increase the quantity of fresh tuna exports. Based on the description above, the purpose of this study is to analyze the determinants of domestic price factors, Japan's Gross Domestic Product (GDP), shrimp prices, and the exchange rate on demand for fresh export tuna exports at the Bungus Ocean Fishery Port (PPPS). Padang city Post-pandemic Covid-19 period. To find out how much influence the independent variables and dependent variables have in this study, the method used is multiple regression analysis. The independent variables are tuna prices (X1), Japan's GDP per capita (X2), shrimp prices (X3), exchange rates (X4), and the dependent variable is the export quantity of fresh tuna (Y). Based on the results of the study, it was concluded that the price of tuna, shrimp price and exchange rate had a positive effect on the quantity of fresh tuna exports while Japan's GDP per capita had no effect on the quantity of fresh tuna exports at the Samudera Bungus Fishery Port, Padang City
KAJIAN KUALITAS AIR TERHADAP KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN DI PERAIRAN BATANG NARAS KABUPATEN PADANG PARIAMAN ratih martia rahmani; Yulia Fitri; Harisjon Harisjon; Deni Sarianto; Siti Aisyah
Konservasi Hayati Vol 18 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/hayati.v18i2.22120

Abstract

Adanya berbagai aktifitas manusia di sekitar Batang Naras akan memberikan dampak negative terhadap ekosistem perairan tersebut, sehingga perairan tersebut akan mengalami perubahan-perubahan ekologis dimana kondisinya sudah berbeda dengan kondisi alami semula, diperkirakan memberikan pengaruh terhadap keanekaragaman makhluk hidup di dalamnya, khususnya ikan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk uji mutu kualitas air terhadap keanekaragaman jenis ikan di perairan Batang Naras Kabupaten Padang Pariaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fisika kimia air didapat suhu sungai 28,3 – 32,5 0C, tingkat kekeruhan 13,79-17,74 NTL,  pH  6 – 7,05 substrat mulai dari tanah liat berlumpur hingga pasir berbatu, DO 4,03 – 7,82 mg/l, COD berada pada rentang nilai 15,15 – 18.37 mg/l, BOD 3,35 – 5,75 mg/l, Nitrat 10,3 – 13,1 mg/l, kedalaman 1,5 – 2,7 m dengan tingkat kecerahan air rata-rata 10 – 100 cm. Hasil ini bisa kita sesuaikan dengan baku mutu kualitas perairan berdasarkan PP No.82 tahun 2021, untuk suhu yang sesuai dengan baku mutu adalah berkisar 26 – 33  0C, pH air yang baik untuk perairan tawar adalah 6 – 9, kadar DOnya 3 – 8 mg/l , kadar COD adalah 10 – 25 mg/l, BOD 0 – 3 mg/l, dan kadar Nitrat 10 – 20 mg/l . Berarti untuk kualitas air sungai Batang Naras masih dalam kondisi cukup baik. Jenis ikan yang ditemukan pada perairan Sungai Batang Naras Kabupaten Padang Pariaman terdapat 4 kelas, 8 ordo, 12 famili , 14 genus dan  17 spesies.  Indeks keanekaragaman ( H’ )yang tertinggi terdapat pada stasiun I (1.0433) diduga dikarenakan pada daerah tersebut pencemaran tidak tinggi makanya jenis ikan masih terdapat pada stasiun ini. Sedangkan Indeks keragaman ( E ) dan Indek Dominasi yang tertinggi terdapat pada Stasiun 3 diduga dikarenakan terdapat beberapa species yang mendominasi seperti ikan Gariang dan ikan Tilan.
Potensi Biofisik Kawasan Konservasi sebagai Dasar Pengembangan Ekowisata Daerah Kabupaten Pesisir Selatan (Studi Kasus: Lubuk Larangan Bendung Sakti Inderapura) Ira Desmiati; Siti Aisyah
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.Vol.7.No.1.260

Abstract

Currently Lubuk Larangan Bendung Sakti is expected to be gradually becoming an attractive tourist destination. There are several activities that can be done in ecotourism Lubuk Larangan Bendung Sakti which has the potential to become an ecotourism place. The purpose of this study is to examine how the development of ecotourism in Lubuk Larangan Bendung Sakti is assessed from A3 (Attractions, Accessibility, and Amenities) and biophysically the water quality of Lubuk Larangan Bendung Sakti waters in Pesisir Selatan Regency. The method used is descriptive quantitative with a score rating and followed by a water quality test using the STORET test. The results of the study indicate that the Biophysics viewed from the aspect of Attractions, Accessibility and Amenity in the Lubuk Larangan Bendung Sakti waters area belongs to the "Good" biophysical condition interval. The water quality condition based on the results of the STORET test shows that the status of the water quality in the "Lubuk Ban" waters area meets the water quality threshold (not polluted) with a score of 0. This shows the status of water quality in Lubuk Larangan Bendung Sakti is in the very good category and is classified in class A, which meets the quality standards. These biophysical conditions indicate that the area of Lubuk Larangan Bendung Sakti is feasible and has the opportunity to be used as an ecotourism area in a sustainable manner.
BIOPHYSICAL POTENTIAL OF CONSERVATION AREA AS A BASIS FOR THE DEVELOPMENT OF ECOTOURISM AREA (Case Study: Lubuk Larangan Bendung Sakti Inderapura) Ira Desmiati; Siti Aisyah
AQUASAINS Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v11i2.p1297 - 1310

Abstract

Saat ini Lubuk Larangan Bendung Sakti Inderapura diperkirakan sedang bertahap menjadi destinasi wisata yang menarik. Ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di perairan lubuk larangan bendung saktiyang mungkin menjadi tempat ekowisata. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan ekowisata lubuk larangan tersebut yang dinilai dari A3 (Atraksi, Aksesibilitas, dan amenitas) dan juga secara biofisik kualitas air perairan Lubuk Larangan Bendung Sakti di Kabupaten Pesisir Selatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pengharkatan skor dan dilanjutkan dengan kualitas udara menggunakan uji STORET.Hasil penelitian menunjukkan bawwa Biofisik ditinjau dari aspek Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas pada kawasan perairan lubuk larangan Bendung Sakti tergolong ke dalam interval kondisi biofisik “Baik”. Kondisi kualitas perairan berdasarkan hasil uji STORET menujukkan bahwa status kualitas udara di kawasan lubuk larangan ambang batas kualitas udara (tidak tercemar) dengan skor 0. Hal ini menunjukkan status kualitas udara di Lubuk Larangan Bendung Sakti dalam kategori baik sekali dan pada kelas A yaitu memenuhi baku mutu. Kondisi biofisik tersebut adalah bahwa kawasan lubuk larangan bendung sakti layak dan dijadikan sebagai kawasan ekowisata secara berkelanjutan Hal ini menunjukkan status kualitas udara di Lubuk Larangan Bendung Sakti dalam kategori baik sekali dan tergolong pada kelas A yaitu memenuhi baku mutu. Kondisi biofisik tersebut adalah bahwa kawasan lubuk larangan bendung sakti layak dan dijadikan sebagai kawasan ekowisata secara berkelanjutan Hal ini menunjukkan status kualitas udara di Lubuk Larangan Bendung Sakti dalam kategori baik sekali dan tergolong pada kelas A yaitu memenuhi baku mutu. Kondisi biofisik tersebut adalah bahwa kawasan lubuk larangan bendung sakti layak dan dijadikan sebagai kawasan ekowisata secara berkelanjutan