Mahyuni Marito Harahap
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EKSTRAKSI BIJI OROK-OROK (CROTALARIA JUNCEA) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIODIESEL MENGGUNAKAN PELARUT N-HEKSAN Mahyuni Marito Harahap; Azhari Azhari; Meriatna Meriatna; Suryati Suryati; Syamsul Bahri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 3 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i3.5635

Abstract

AbstrakTanaman orok-orok (crotalaria juncea) adalah tanaman leguminosa yang termasuk kedalam keluarga perdu dan semak. Biji orok-orok dapat digunakan sebagai obat insomnia dan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel karena mengandung 12,6 % minyak dengan 46,8 % asam linoleate. 4,6 % asam linolenat, 28,3 % asam oleat dan 20,3 % asam jenuh. Untuk mendapatkan minyak dari biji orok-orok yang akan digunakan sebagai bahan baku biodiesel dapat dilakukan dengan metode ekstraksi padat-cair menggunakan pelarut N-Heksan. Pada penelitian ini bahan baku yang digunakan adalah biji orok-orok dan N-Heksan. Biji orok-orok dihaluskan menggunakan blender, kemudian dimasukkan dalam labu leher tiga untuk proses ekstraksi menggunakan pelarut N-Heksan. Ekstraksi dilakukan dengan memvariasikan suhu ekstraksi dan volume pelarut dengan waktu ekstraksi 5 jam dan bahan baku sebanyak 100 gr. Setelah selesai ekstraksi larutan disaring menggunakan kertas saring. Selanjutnya dilakukan pemisahan antara minyak dan pelarut dengan proses destilasi. Pengujian yang dilakukan adalah uji densitas, yield, kadar FFA, viscositas, densitas dan uji komposisi dengan alat GC-MS. Densitas terendah dihasilkan pada suhu 500C, berat sampel 100 gr, waktu ekstraksi 5 jam dan volume pelarut sebanyak 400 ml sebesar 1 g/ml. Yield tertinggi dihasilkan pada suhu 600C, berat sampel 100 gr, volume pelarut 700 ml dan waktu ekstraksi 5 jam sebesar 35,52 %. Kadar FFA terendah dihasilkan pada suhu 500C, berat sampel 100 gr, volume pelarut 500 ml dan waktu 5 jam sebesar 1,39 %. Viscositas hasil terbaik yang didapatkan adalah pada volume 700 ml dengan waktu ekstraksi 5 jam menggunakan pelarut N-Heksan pada suhu 600c sebesar 1 cp. Dari hasil uji GC-MS diketahui bahwa minyak biji orok-orok mengandung methyl ester of undecanoic acid, 2-methylpentanoic acid, myristic acid methyl ester, methyl linolelaidate, 2-cyclopentylacetohydrazide dan 2-methylpentanoic acid.