Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN SKOR KONDISI TUBUH DAN BERAT BADAN INDUK SAPI BALI DENGAN BERAT LAHIR DAN BERAT BADAN PEDET UMUR SATU BULAN Herpi A. Tainmeta; Petrus Kune; Winfrit A. Lay
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 3 No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v3i1.782

Abstract

Twenty-four dams Bali cows (8-9 months of pregnancy) paired with each calf were used in this study., to investigate the correlation between body condition score and body weight of Bali cattle along with calf birth weight and calf body weight aged one month. Body condition score was determined by observation and palpation on the spinossus, and the scores were assigned based on the amount of fat reserves in the animals (1 = least fat/too thin; 2 = thin; 3 = medium; 4 = fat; 5 = most amount of fat). Cows samples were taken purposively with manual pregnancy test with palpation technic. Calves samples were taken accidentially ofther the cows giving birth. Data was analised by simple correlation of Karl’s Pearson.There was a negative correlation between body condition score of the dams and their calf birth weight aged one month (r = -0,085) observed in the present study. However, the dams with higher body weight had a positive correlation (r = 0,361) with calf birth weight after born as well as with calf birth weight aged one month (r = 0,320). The results highlight the important role that body condition score has no correlation with calf birth weight. ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara skor kondisi tubuh dan berat badan induk sapi Bali saat setelah beranak dengan berat lahir dan berat badan pedet umur satu bulan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 ekor induk dengan kisaran umur kebuntingan 8-9 bulan dan 24 ekor anak sapi dari induk – induk tersebut. Skor kondisi tubuh (SKT) ditentukan dengan observasi dan palpasi pada spinossus, (SKT 1 = sangat kurus; 2 = kurus; 3 = sedang; 4 = gemuk; 5 = sangat gemuk). Sampel induk diambil secara purposif dengan cara melakukan pemeriksaan kebuntingan (PKB) dengan tehnik palpasi. Sampel pedet diambil secara Accidential sampling yang terlahir dari induk – induk sampel. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi sederhana dari Karl’s Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) antara skor kondisi tubuh induk dengan berat lahir pedet berkorelas inegatif dengan keeratan sangat lemah (r = -0,085); 2) antara skor kondisi tubuh induk dengan berat badan pedet umur satu bulan berkorelasi positif dengankeeratan lemah (r = 0,361); 3) antara berat badan induk dengan berat lahir pedet berkorelasi positif dengan keeratan sedang (r = 0,575);dan 4) antara berat badan induk dengan berat badan pedet umur satu bulan berkorelasi positif dengan keeratan lemah (r = 0,320).
PENGARUH SUBSTITUSI PAKAN KOMPLIT DENGAN POLLARD TERHADAP PERTUMBUHAN TERNAK BABI BETINA PERANAKAN LANDRACE FASE PERTUMBUHAN Solfy Mariana Tefa; Winfrit A. Lay; Tagu Dodu
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 4 No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v4i2.823

Abstract

The study was carried out at UD. Mari Ternak in Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah for eight weeks devided into two periods, namely : two weeks (July 11st – July 23th 2016) for adaptation and 6 weeks (July 24th – September 3rd 2016) for data collection period. The study aimed at evaluating effect of substituting complete feed with pollard on growth of grower Landrace crossbred gilt. Twelve Landrace croosbred gilts with initial body weight 34 – 49.5 kgs (CV = 13.35%) were used in the study. Randomized Block Designs 4 treatments with 3 blocks was applied. The 4 treatment diets offered were: R0 : 100% CP 552; R1 : 95% CP 552 + 5% pollard; R2 : 90% CP 552 + 10% pollard and R3 : 85% CP 552 + 15% pollard. Statistical analysis showed that effect of substituting 10 – 15% CP552 with pollard is significant (P<0.05) on decreasing body height but not significant on (P>0.05) on body weight gain, body length, girth circle and feed intake of the gilts. The conclusion is that using pollard to substitute complete feed “CP 552” performed the similarly effect on growth but dcreased body height of Landrace crossbred gilt. ABSTRAK Penelitian ini telah dilaksanakan di UD. Mari ternak Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang selama 8 (delapan) minggu yang terdiri dari 2 (dua) minggu (11 Juli – 23 Juli 2016) masa penyesuaian dan 6 (enam) minggu (24 Juli – 3 September 2016) masa pelaksanaan/pengambilan data. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pollard sebagai pengganti pakan komplit terhadap pertumbuhan babi peranakan Landrace fase pertumbuhan. Materi yang digunakan adalah 12 (duabelas) ekor babi betina muda peranakan Landrace dengan kisaran berat badan awal 34-49,5 kg (koefisien keragaman 13,35%), pollard dan pakan komplit “CP 552”. Metode yang digunakan adalah percobaan (eksperimen) dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan masing-masing ; R0 : 100% CP 552; R1 : 95% CP 552 + 5% pollard; R2 : 90% CP 552 + 10% pollard; dan R3 : 85% CP 552 + 15% pollard. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa substitusi 5%–15% pollard terhadap CP 552 berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan berat badan, panjang badan, lingkar dada dan konsumsi ransum, namun pada level subtitusi 10% dan 15% nyata mengurangi pertambahan tinggi badan. Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa substitusi pakan komplit “CP 552” dengan pollard memberi pengaruh yang relatif sama terhadap pertumbuhan babi betina peranakan Landrace fase pertumbuhan kecuali pertambahan tinggi badan yang nyata semakin rendah.