Dedi Lazwardi
Institut Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Kalirejo, Lampung, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pendampingan Ekonomi Melalui Pemanfaatan Limbah Industri Tempe/Tahu Sebagai Pakan Suplemen Pada Komunitas Peternak Sapi di Sekincau Lampung Barat Provinsi Lampung Subandi Subandi; Indarto Indarto; Dedi Lazwardi; M. Muhcsin Apfriyadi; Sela Kholidian
Wisanggeni : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.1 No. 2 Desember (2021) Wisanggeni : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1294.199 KB) | DOI: 10.25217/wisanggeni.v1i2.1971

Abstract

Untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha pada masyarakat terutama pada masyarakat ekonomi menengah ke bawah diperlukan pemberdayaan masyarakat dengan membentuk kelompok-kelompok kecil pada masyarakat yang mengutamakan potensi lokal sangat penting dan memerlukan perhatian khusus baik dari dunia industri maupun akademisi. Lampung Barat memiliki peternak sapi 6.875 dan 659 ada di Sekincau, peternak kerbau 404, peternak kambing goat 78.772 dan domba sheep 6.068., komunitas tersebut perlu ditingkatkan tentang pemahaman, pengetahuan dan keterampilannya tentang pembuatan pakan alternatif yang terbuat dari ampas tahu, air rebusan kedelai untuk dijadikan pelet sebagai makanan suplemen. Dengan metode ABCD, maka didapat hasil pengabdian bahwa 1) Komunitas peternak sapi mendapatkan pengetahuan tentang tata cara pembuatan pakan suplemen untuk meningkatkan bobot ternak karena biaya pakan lebih murah. 2) Memiliki pemahaman tentang perhitungan secara ekonomi tentang meningkatkan bobot ternak sapi, dengan menggunakan pakan. Pakan suplemen buatan berasal dari ampas tahu, 3)Meningkatkan keterampilan tentang upaya penanggulangan dengan menggunakan pakan suplemen mendapatkan kesadaran bersama pentingnya kemandirian warga komunitas, 4) Terbentuknya klaster kecil kelompok binaan untuk memudahkan komunikasi kepada dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan, 5) Kesadaran bersama tentang jiwa kewirausahaan dalam membangkitkan kesejahteraan komunitas.