Khairiah Khairiah
Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konflik Dalam Masyarakat: Manajemen Pendidikan Multikultural Dapat Membentuk Islam Wasathiyah Di Indonesia Khairiah Khairiah
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 20, No 1 (2021): JUNI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/attalim.v20i1.4277

Abstract

Abstract: Conflict In Society: Multicultural Education Management Able to Manifest Wasathiyah Islam In Indonesia.There has been a conflict in society triggered by the diversity in Indonesian society. Multicultural education management is considered as a solution to this problem. The purpose of this paper is to describe the management of multicultural education in shaping wasathiyah Islam, so as to avoid conflict in society. The design of this study used a qualitative descriptive method, namely data collection using a set of instruments; observations, and documentation. The results show that multicultural education management can shape wasathiyah Islam in Indonesian society through educational processes such as inculcating wasathiyah values, minimizing deauthorization of educational and wasathiyah figures so that conflicts and divisions can be minimized in a diverse society in Indonesia. So it is recommended if you want to minimize conflict in society, the form of wasathiyah Islam through the implementation of multicultural education programs in educational institutions in Indonesia.Abstrak: Konflik Dalam Masyarakat: Manajemen Pendidikan Multikultural Dapat Membentuk Islam Wasathiyah Di Indonesia.Telah terjadi konflik dalam masyarakat yang dipicu oleh keberagaman dalam masyarakat Indonesia. Manajemen pendidikan multikultural dianggap sebagai solusi dalam masalah ini, karena dapat membentuk Islam wasathiyah. Tujuan tulisan ini untuk mendiskripsikan manajemen pendidikan multicultural dalam membentuk Islam wathiyah, sehingga terhindar dari konflik dalam masyarakat. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data menggunakan seperangkat instrumen; yaitu observasi, dokumentasi dan berita online. Hasilnya menunjukkan bahwa manajemen pendidikan multikultural dapat membentuk Islam wasathiyah dalam masyarakat Indonesia melalui proses pendidikan seperti penanaman nilai-nilai wasathiyah, meminimalisir deotorisasi tokoh pendidikan dan wasathiyah, sehingga dapat diminalisir terjadinya konflik dan perpecahan dalam masyarakat keberagaman di Indonesia. Maka disarankan jika ingin meminimalisasi konflik dalam masyarakat, bentuk Islam wasathiyah melalui implementasi program pendidikan multikultural dalam lembaga pendidikan di Indonesia
Peran Kepemimpinan Dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Aliyah Di Provinsi Bengkulu Khairiah Khairiah
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 19, No 1 (2020): JUNI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/attalim.v19i1.3685

Abstract

Abstract: The Role of Leadership in Efforts to Improve Competency of Madrasah Aliyah Teachers in Bengkulu ProvinceTeacher competence has not increased even though there is a certification policy. Leadership is a solution as a mediator in providing justification, learning agent, facilitator, motivator, engineer and inspiration for teachers and students in the interests of teacher competence. The purpose of writing is to describe efforts to improve teacher competence using descriptive qualitative methods. The components that become benchmarks are teacher behavior and leadership in carrying out their main duties, functions and responsibilities as educators. The results of research on the Teacher Competency Improvement Training (PKG) show that teacher competence is not as expected, namely showing pre-test scores of 39, 48 and posttests 44, 49. Leadership has a strategic role in efforts to improve teacher competence, collaborating with institutions for understanding the quality of achievement teacher competence in an effort to achieve increased teacher competence.Abstrak: Peran Kepemimpinan Dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Aliyah Di Provinsi Bengkulu Kompetensi guru belum terjadi peningkatan meskipun telah ada kebijakan sertifikasi. Kepemimpinan menjadi solusi sebagai mediator dalam memberikan justifikasi, agen pembelajaran, fasilitator, motivator, perekayasa dan inspirator bagi guru dan peserta didik dalam kepentingan kompetensi guru. Tujuan penulisan untuk mendeskripsikan upaya peningkatan kompetensi guru dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Komponen yang menjadi tolok ukur adalah perilaku guru dan kepemimpinan dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya sebagai pendidik. Hasil penelitian pada Diklat Peningkatan Kompetensi Guru (PKG) menunjukkan bahwa kompetensi guru belum sesuai yang diharapkan yaitu menunjukkan nilai pre test 39, 48 dan post test 44, 49. Kepemimpinan memiliki peran strategis dalam upaya peningkatan kompetensi guru, menjalin kerjasama dengan lembaga pemahaman mutu pencapaian kompetensi guru dalam upaya pencapaian peningkatan kompetensi guru.
Penerapan Model Pembelajaran Mastery Learning (Belajar Tuntas) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Syarifuddin Syarifuddin; Zubaidah Zubaidah; Khairiah Khairiah
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 21, No 1 (2022): JUNI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/attalim.v21i1.6673

Abstract

Abstract: Application of Mastery Learning Model (Complete Learning) in Improving The Learning Achievement of Akhlak Creed. Students have had difficulty in improving morally advanced learning achievements because teachers are not able to develop learning models. The purpose of this paper is to map the achievements of students learning. Using descriptive qualitative methods. The findings show (1) the form of student achievement has not been optimal because teachers are less able to apply the mastery learning model; (2) the relationship of applying the mastery learning model. The more effective the application of the learning model, the higher the achievements achieved by students; (3) the application of mastery learning (complete learning) model affects the improvement of student achievement in learning morals. Then it can be concluded that the application of the mastery learning model (complete learning) can improve the achievements of students learning moral beliefs. With this can be recommended to the institution. Abstract: Penerapan Model Pembelajaran Mastery Learning (Belajar Tuntas) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak. Siswa telah mengalami kesulitan dalam meningkatkan prestasi belajar akidah akhlak dikarenakan guru guru tidak mampu mengembangkan model pembelajaran. Tujuan tulisan ini adalah untuk memetakan prestasi siswa belajar. Menggunakan metode kualitatif diskripstif. Temuan menunjukkan (1) bentuk prestasi siswa belum optimal disebabkan guru kurang mampu menerapkan model pembelajaran mastery learning; (2) hubungan penerapan model pembelajaran mastery learning. Semakin efektif penerapan model pembelajaran, maka semakin tinggi prestasi yang dicapai siswa; (3) penerapan model pembelajaran mastery learning (belajar tuntas) mempengaruhi peningkatan prestasi siswa belajar akidah akhlak. Kemudian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran mastery learning (belajar tuntas) dapat meningkatkan prestasi siswa belajar akidah akhlak. Dengan ini dapat disarankan kepada lembaga pendidikan untuk menerapkan model pembelajaran mstery learning untuk meningkatkan prestasi siswa.