Kehadiran perguruan tinggi di daearah perbatasan Malaysia dan Indonesia yakni Sambas yang tidak terpikirkan sebelumnya akan berdirinya perguruan tinggi Swasta yang pada awalnya hanya berafliasi di STAIN Pontianak (saat ini sudah menjadi IAIN Pontianak) dan seiring perubahan waktu, maka Sambas telah mempunyai perguruan tinggi tersendiri yang saat ini dikenal dengan Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas. Ketika adanya perguruan tinggi di Sambas, maka peluang dan tantangan pasti tetap ada. Namun, tantangan bukanlah menjadi masalah bagi IAIS Sambas untuk berkembang sehingga dari tantangan antara perguruan tinggi yang ada di wilayah Kalimantan Barat maupun luar Kalimantan Barat menjadikannya sebagai peluang yakni dibukanya Fakultas dan Prodi yang tidak kalah saing juga dengan perguruan tinggi keagamaan yang ada di Indonesia. Tetapi disisi lain juga, dari tantangan tersebut IAIS Sambas masih menonjolkan ciri khas simbolnya sebagai perguruan tinggi yang ada di perbatasan, yakni adanya perbedaan kurikulum dari segi mata kuliah yang menunjukkan ciri khas tersebut.