Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KARBONISASI TERHADAP KARAKTERISTIK TEMPURUNG KELAPA BERDASARKAN UJI PROKSIMAT DAN NILAI KALOR Alieftiyani Paramita Gobel; A Taufik Arief
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i1.5370

Abstract

Saat ini pemanfaatan biomassa seperti tempurung kelapa dijadikan biobriket sebagai energi alternatif. Sehingga mendorong peneliti untuk melakukan analisis terhadap karakteristik tempurung kelapa dan arang tempurung kelapa agar memenuhi persyaratan teknis yaitu SNI 01-6235-2000 dan PERMEN ESDM NO.47 Tahun 2006 untuk dijadikan bahan bakar padat biobriket. Metodologi penelitian dilakukan dengan tiga tahap yaitu proses preparasi, karbonisasi dan pengujian laboratorium. Proses preparasi dilakukan pada tempurung kelapa murni sedangkan proses karbonisasi dilakukan pembakaran tempurung kelapa dengan sedikit kontak udara hingga menjadi arang. Selanjutnya pengujian laboratorium meliputi analisis proksimat dan nilai kalor pada tempurung kelapa dan arang tempurung kelapa. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa karakteristik tempurung kelapa pada beberapa parameter seperti kadar air dan volatile matter masih tinggi sehingga mempengaruhi rendahnya kandungan karbon dan nilai kalor yaitu 2114.22 cal/gr. Sebaliknya, karakteristik arang tempurung kelapa pada parameter seperti kadar air dan volatile matter persentasenya menurun dan kandungan karbon dan nilai kalor meningkat menjadi 3716.32 cal/gr. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tempurung kelapa belum memenuhi persyaratan teknis sedangkan setelah dilakukan modifikasi dengan proses karbonisasi menjadi arang tempurung kelapa kadar air, kadar abu dan kadar zat terbang menurun mempengaruhi persentase kadar karbon dan nilai kalor yang meningkat.
PENGARUH KARBONISASI TERHADAP KARAKTERISTIK TEMPURUNG KELAPA BERDASARKAN UJI PROKSIMAT DAN NILAI KALOR Alieftiyani Paramita Gobel; A Taufik Arief
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i1.5370

Abstract

Saat ini pemanfaatan biomassa seperti tempurung kelapa dijadikan biobriket sebagai energi alternatif. Sehingga mendorong peneliti untuk melakukan analisis terhadap karakteristik tempurung kelapa dan arang tempurung kelapa agar memenuhi persyaratan teknis yaitu SNI 01-6235-2000 dan PERMEN ESDM NO.47 Tahun 2006 untuk dijadikan bahan bakar padat biobriket. Metodologi penelitian dilakukan dengan tiga tahap yaitu proses preparasi, karbonisasi dan pengujian laboratorium. Proses preparasi dilakukan pada tempurung kelapa murni sedangkan proses karbonisasi dilakukan pembakaran tempurung kelapa dengan sedikit kontak udara hingga menjadi arang. Selanjutnya pengujian laboratorium meliputi analisis proksimat dan nilai kalor pada tempurung kelapa dan arang tempurung kelapa. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa karakteristik tempurung kelapa pada beberapa parameter seperti kadar air dan volatile matter masih tinggi sehingga mempengaruhi rendahnya kandungan karbon dan nilai kalor yaitu 2114.22 cal/gr. Sebaliknya, karakteristik arang tempurung kelapa pada parameter seperti kadar air dan volatile matter persentasenya menurun dan kandungan karbon dan nilai kalor meningkat menjadi 3716.32 cal/gr. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tempurung kelapa belum memenuhi persyaratan teknis sedangkan setelah dilakukan modifikasi dengan proses karbonisasi menjadi arang tempurung kelapa kadar air, kadar abu dan kadar zat terbang menurun mempengaruhi persentase kadar karbon dan nilai kalor yang meningkat.
COCONUT SHELL BIOBRIQUETTES TRAINING TO THE COMMUNITY OF KARANG KEMIRI, BELITANG, OGAN KOMERING ULU TIMUR REGENCY, SOUTH SUMATERA Alieftiyani Paramita Gobel; Yandriani Yandriani; Hairunnisa Van Gobel
SPEKTA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Teknologi dan Aplikasi) Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/spekta.v2i2.3223

Abstract

The utilization of technology becomes an indicator of the growth of a society that solves problems, needs, benefits in an effective, efficient and sustainable ways. One of the technologies utilized by the community to reduce the massive exploitation of non-renewable fossil energy is to reuse alternative energy. Biobriquette becomes alternative energy from biomass waste that is possibly used in daily activities. In response to this, the purposes of performing the Community Service Program (PPM) in Karang Kemiri Village, Belitang District are; to 1) provide counseling and assistance to the community in creating biobriquette from coconut shells, 2) apply biobriquette in the cooking process. The PPM implementation method includes 3 (three) stages, that is socialization, biobriquette production, and biobriquette application. Based on the results achieved as a whole, the local Community welcomed the Community Service Program as it provides them new knowledge and skills regarding biobriquette creation. The other result of this community service program is to apply biobriquette instead of firewood to cook for their daily cooking needs
Pelatihan Peningkatan Kualitas Asap Cair Sekam Padi Dengan Metode Destilasi Pada Kelompok Masyarakat Tani di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan Alieftiyani Paramita Gobel; Chairunnisa Van Gobel
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.775

Abstract

Sekam padi menjadi produk samping pada kegiatan penggilingan padi dengan persentase 15-20% sekam dari berat padi yang digiling. Keterdapatan sekam padi tersebut menjadi permasalahan tersendiri bagi petani, yang mengakibatkan pengelolaan sekam padi menjadi tidak banyak memberikan manfaat bagi masyarakat dari segi ekonomis. Teknologi pengolahan sekam padi menjadi asap cair melalui tahapan yaitu metode pirolisis dan metode distilasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas asap cair. Proses peningkatan kualitas asap cair dilakukan dengan tahapan bertingkat sehingga dapat diperoleh asap cair berkualitas food grade. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan dan unjuk kerja kepada masyarakat tani untuk dapat meningkatkan kualitas asap cair grade 3 menggunakan alat distilasi sederhana. Metode kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tahap sosialisasi, tahap pembuatan asap cair grade 4 berupa tar dari sekam padi dan tahap distalasi asap cair grade 4 menuju asap cair grade 3. Hasil kegiatan ini menambah pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat dalam melakukan proses distilasi secara sederhana. Pada proses kegiatan diperlukan waktu pembuatan asap cair selama 1 jam dengan asap cair yang berhasil ditampung sebanyak 50 ml dengan kualitas produk asap cair grade 3 yang secara fisik berwarna kemerahan serta rincian biaya keekonomian produksi asap cair. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada kesempatan ini diterima baik oleh masyarakat dengan mendapatkan tambahan ilmu mengenai peningkatan kualitas produk asap cair yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri dan dapat menjadi pendapatan sampingan masyarakat tani dari pengolahan limbah sekam padi.