Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Dan Fraksi Ciplukan (Physalis angulata) Pada DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil) Tunas Alam; Meiliza Ekayanti; Nada Permana; Zulfikar Hadissabil
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 19 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/jfi.v19i1.1490

Abstract

Antioksidan eksogen pada tanaman diketahui memiliki efek samping yang kecil, murah dan digunakan dalam mencegah penyakit. Dengan berkembangnya penggunaan tanaman dan sayuran sebagai sumber antioksidan alami, banyak peneliti tertarik untuk menginvestigasi dan mempelajari hal ini. Dalam penelitian ini, ekstrak etanol dan fraksi tanaman ciplukan (Physalis angulata) dilakukan investigasi dan evaluasi potensi aktivitas antioksidannya. Fokus dari penelitian ini adalah menetapkan kadar dan mengevaluasi aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol dan fraksi ciplukan. Akar, batang, dan daun ciplukan diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi kemudian dipartisi dengan fraksi polar (air), non polar (n-heksana), dan semipolar (etil asetat). Hasil ekstraksi kemudian dianalisis kadar flavonoid total dengan menggunakan kuersetin sebagai standar dan aktivitas antioksidan pada DPPH. Hubungan antara kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode regresi linier. Ekstrak etanol daun ciplukan memiliki nilai total flavonoid tertinggi yaitu 38.04 ± 0.8 mg/g kemudian diikuti oleh ekstrak akar (9 ± 0.2 mg/g), dan ekstrak batang (7.1 ± 0.1 mg/g). Fraksi etil asetat dari ekstrak etanol daun ciplukan memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi yaitu 32.10 ± 0.2 µg/ml yang dihitung sebagai IC50 kemudian diikuti oleh fraksi air (38.20 ± 0.8 µg/ml), dan fraksi heksana (38.20 ± 0.8 µg/ml) . Hasil analisis regresi linier menunjukkan aktivitas antioksidan berkorelasi dengan nilai total flavonoid dan disimpulkan bahwa flavonoid merupakan komponen antioksidan utama pada tanaman ciplukan.
Analisis Fitokimia dan Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Lima Daun Syzygium terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Meiliza Ekayanti; Rosi Nurhujaimah
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 4 (2023): Jurnal Farmasetis: November 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i4.1439

Abstract

Antimikroba resisten (AMR) merupakan tantangan klinis di seluruh dunia dan dilaporkan mengalami peningkatan di Indonesia. Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang diketahui dapat menurunkan sensitifitas respon terhadap antibiotik sehingga diperlukan pencarian terhadap antibiotik baru. Genus Syzygium keluarga Myrtaceae telah digunakan secara tradisional sebagai obat herbal salah satunya sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis senyawa fitokimia dan mengetahui aktivitas antibakteri dari lima jenis daun dari Syzygium terhadap bakteri S. aureus. Evaluasi kandungan senyawa kimia dan uji daya hambat ekstrak etanol dari kelima daun Syzygium dilakukan terhadap Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakteri dideterminasi dengan menganalisis zona hambat ekstrak dibandingkan dengan kontrol (kloramfenikol). Kandungan fitokimia daun Syzygium positif terhadap alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid dan steroid. Zona hambat terhadap S. aureus oleh beberapa ekstrak yaitu Syzygium aromaticum (daun cengkeh) 8,94-10,58 mm, Syzygium polyanthum (daun salam) 6,21-7,39 mm, Syzygium aqueum (daun jambu air) 6,11-6,81 µg/mL, Syzygium malaccense (daun jambu bol) 6,40-6,93 mm dan Syzygium cumini (daun jamblang) sebesar 6,41-7,53 mm.Evaluasi aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dari kelima ekstrak etanol Syzygium menunjukkan bahwa S. aromaticum (daun cengkeh) memiliki potensi dalam menekan pertumbuhan bakteri lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak lainnya. Alkaloid pada daun cengkeh telah dilakukan studi bahwa berkontribusi dalam memberikan aktivitas antibakteri.
Penyuluhan dan Analisis Pengetahuan Wanita Terkait Infeksi Staphylococcus aureus di Desa Babelan Kota Kabupaten Bekasi: The Health Education and Knowledge Analysis Against Staphylococcus aureus Infection of Women at Desa Babelan Kota, Bekasi District Indah Zahara; Meiliza Ekayanti; Putri Amalia; Siti Umamah
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i2.5861

Abstract

Staphylococcus aureus is a pathogen that causes various clinical manifestations; it couldn't cause skin infections in healthy people, but if it enters the bloodstream or internal tissues, it might cause serious infections. Desa Babelan Kota, Bekasi District, is a densely populated location with secondary education backgrounds. The aim of this study is to increase awareness and would impact the quality of life. The method was health education, analysis of the characteristics, and knowledge before and after education. The characteristic results of participant (n) 25 females are 17-25 years (44%) with the majority's highest education in Junior High School (52%) and High School, 19.2%. The average knowledge based on the pretest results is 74.1% (adequate), and the posttest is 85.2% (good). The Non-Parametric analysis of 2 paired samples and the Wilcoxon test obtained a significance value of 0.550 (p >0.05). It concluded that there was no significant difference in the average knowledge of respondents before and after health education.