Lestari Wibowo
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MIMBA, DAUN MENGKUDU dan BABADOTAN TERHADAP MORTALITAS LARVA Crocidolomia binotalis Zell. DI LABORATORIUM Wiwin Ervinatun; Rosma Hasibuan; Agus M Hariri; Lestari Wibowo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.837 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i3.2924

Abstract

Kubis (Brassica oleracea) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran penting yang mempunyai nilai gizi yang tinggi.Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas hasil dan produksi sayuran kubis. Serangga Crocidolomia binotalis Zell. (Lepidoptera:Pyralidae) merupakan hama tanaman kubis karena dapat merusak sehingga menyebabkan gagal panen. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mimba, daun mengkudu dan babadotan terhadap mortalitas larva C. binotalis. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan Perlakuan kontrol (A1), mimba 2,5% (Mi1), mimba 5% (Mi2), mengkudu 2,5% (Me1), mengkudu 5% (Me2), babadotan 2,5% (Ba1) dan babadotan 5% (Ba2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi insektisida botani (daun mimba, daun mengkudu dan babadotan) mampu menyebabkan kematianlarva C. binotalis pada semua perlakuan yang diuji. Lebih lanjut, semua perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap mortalitas larva C. binotalisZell.
PENGARUH APLIKASI BEBERAPA KONSENTRASI FORMULASI KERING JAMUR Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. ISOLAT TEGINENENG TERHADAP MORTALITAS HAMA PENGISAP BUAH KAKAO (Helopeltis spp.) DI LABORATORIUM G. A. Oka Dwipayana; Purnomo Purnomo; Lestari Wibowo; Indriyati Indriyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.984 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i3.2055

Abstract

Pemanfaatan musuh alami sebagai agensia pengendali hayati mempunyai beberapa keuntungan seperti mencegah resistensi hama, biaya relatif murah dan aman bagi lingkungan. Salah satu musuh alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama adalah jamur B. bassiana. Jamur B. bassiana dapat dibuat dalam bentuk formulasi kering. Keuntungan dari formulasi kering ini diantaranya dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, praktis, dan mudah diaplikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh beberapa konsentrasi formulasi kering jamur B. bassiana isolat Tegineneng terhadap mortalitas hama pengisap buah kakao (Helopeltis spp.). Pengujian dilakukan di laboratorium menggunakan enam perlakuan yaitu kontrol (aplikasi air steril), aplikasi formulasi kering berbahan aktif jamur B. bassiana dengan taraf konsentrasi 5 g l-1, 10 g l-1, 15 g l1, 20 g l-1 dan 25 g l-1 air. Percobaan ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pengelompokan berdasarkan 3 waktu aplikasi yang berbeda. Serangga uji yang digunakan adalah pengisap buah kakao (Helopeltis spp.). Data yang didapatkan dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNT dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur B. bassiana isolat Tegineneng yang dibuat dalam bentuk formulasi kering mampu menyebabkan kematian terhadap serangga uji pengisap buah kakao (Helopeltis spp.). Mortalitas Helopeltis spp. tertinggi terdapat pada perlakuan 25 g l-1 air formulasi kering jamur B. bassiana isolat Tegineneng sebesar 63,33%.
PENGUJIAN FORMULASI KERING Metarhizium anisopliae ISOLAT UGM DAN TEGINENENG SERTA Beauveria bassiana ISOLAT TEGINENENG UNTUK MEMATIKAN Helopeltis spp. DI LABORATORIUM DAN DI LAPANGAN Nazomi Irawan; Purnomo Purnomo; Indriyati Indriyati; Lestari Wibowo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.259 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1977

Abstract

Pemanfaatan musuh alami sebagai agensia pengendali hayati mempunyai beberapa keuntungan seperti  mencegah resistensi hama, biaya relatif murah,dan aman bagi lingkungan.  Salah satu musuh alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama adalah jamur entomopatogen. Jamur entomopatogen dapat dikemas dalam bentuk formulasi kering.  Keuntungan dari formulasi kering ini diantaranya dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, praktis, dan mudah diaplikasikan.  Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh lama simpan formulasi kering M. anisopliae isolat UGM dan isolat Tegineneng serta B.bassiana isolat Tegineneng dalam mematikan Helopeltis spp.  di laboratorium dan mengetahui pengaruh formulasi kering dari 3 jenis jamur patogen tersebut dalam mematikan Helopeltis spp.  di lapangan.  Penelitian terdiri dari percobaan di laboratorium dan di lapangan.  Percobaan di laboratorium dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan dianalisis dengan menggunakan uji Duncan taraf nyata 5%.  Percobaan di lapangan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)  dan dianalisis ragam serta dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf nyata 5%.  Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa kemampuan formulasi kering jamur M. anisopliae isolat UGM, M. anisopliae isolat Tegineneng serta B. Bassiana  isolat Tegineneng dalam menginfeksi Helopeltis spp.  semakin rendah dengan semakin lama penyimpanan formulasi kering tersebut.  Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan formulasi kering jamur M. anisopliae isolat UGM, M. anisopliae isolat Tegineneng serta B. bassiana isolat Tegineneng yang tidak mengalami masa simpan sangat efektif dalam menginfeksi Helopeltis spp.  yakni sebesar 83,3% dan 76,6%.  Selain itu aplikasi formulasi kering ketiga jamur entomopatogen di lapangan dapat mengurangi kerusakan pada buah kakao dengan mengurangi jumlah tusukan perbuah. 
PENGARUH APLIKASI BEBERAPA TARAF KONSENTRASI FORMULASI KERING Metarhizium anisopliae (Metchnikoff) Sorokin ISOLAT YOGYAKARTA TERHADAP MORTALITAS KEPIK PENGISAP BUAH KAKAO (Helopeltis spp.) DI LABORATORIUM Erwan Erdiyanto; Purnomo Purnomo; Lestari Wibowo; Nur Yasin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.388 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i3.2054

Abstract

Hama pengisap buah kakao (Helopeltis spp.) merupakan hama penting yang menyerang tanaman kakao. Pengendalian hama menggunakan insektisida selama ini masih kurang memuaskan. Selain itu, petani dalam menggunakan insektisida pada umumnya melebihi dosis anjuran. Penggunaan pestisida yang tidak tepat ini dapat mengganggu ekosistem, keseimbangan populasi musuh alami, menyebabkankan resurjensi atau ledakan hama serta resistensi hama. Untuk itu diperlukan pengendalian yang aman dan ramah lingkungan. Salah satu alternatif yang mencakup kedua hal ini yaitu penggunaan agensia pengendali hayati, seperti jamur entomopatogen, yang masih perlu untuk diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa taraf konsentrasi formulasi keringMetarhizium anisopliaeisolat Yogyakarta terhadap mortalitas hama kepik penghisap buah kakao (Helopeltisspp.). Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 5 perlakuan. Pengelompokan berdasarkan 3 waktu aplikasi yang berbeda. Setiap unit percobaan terdiri atas 20 ekor imago Helopeltis spp. Perlakuan terdiri atas kontrol (P0), aplikasi formulasi kering M. anisopliae dengan konsentrasi 5 g l-1 air (P1), aplikasi formulasi kering M. anisopliae dengan konsentrasi 10 g l-1 air (P2), aplikasi formulasi kering M. anisopliae dengan konsentrasi 15 g l-1 air (P3), dan aplikasi formulasi kering M. anisopliae dengan konsentrasi konsentrasi 20 g l-1 air (P4). Data yang didapatkan dianalisis ragamnya dan dilanjutkan dengan Uji BNT dengan taraf nyata 1 atau 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi formulasi kering M. anisopliae isolat Yogyakarta menyebabkan mortalitas pada Helopeltis spp. Mortalitas Helopeltis spp. tertinggi pada 10 hsa terjadi pada perlakuan aplikasi formulasi kering M. anisopliae dengan konsentrasi 15 g l-1 air sebesar 88,24 %, dengan periode letal 4,21 hari yang tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 20 g l-1 air.
INVENTARISASI PARASITOID HAMA PENGGULUNG DAUN PISANG (Erionota thrax L.) DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Imelda Tita Pratiwi; Lestari Wibowo; Wibowo Wibowo; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.047 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2079

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi parasitoid hama penggulung daun pisang (E. thrax L.) dan menghitung persentase parasitasinya di Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan pengamatan di laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan pada sembilan desa di tiga kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parasitoid yang ditemukan di Kabupaten Lampung Selatan adalah Braconidae (Cotesia sp.), Chalcididae (Brachymeria sp.), Tachinidae (A), Ichneumonidae (A) (Charops sp.), Ichneumonidae (B), Tachinidae (B), Pteromalidae, dan Ichneumonidae (C) (Xanthopimpla sp.). Rata-rata persentase parasitasi terhadap hama penggulung daun pisang tertinggi adalah pada Kecamatan Tanjung Bintang yaitu sebesar 55,00%, sedangkan pada Kecamatan Jati Agung dan Natar masing-masing sebesar 36,67% dan 28,33%.
PENGARUH APLIKASI BEBERAPA KONSENTRASI FORMULASI KERING Metarhizium anisopliae (Metsch.) Sorokin ISOLAT TEGINENENG TERHADAP MORTALITAS HAMA PENGISAP BUAH KAKAO (Helopeltis spp.) Zaka Saputra; Purnomo Purnomo; Nur Yasin; Lestari Wibowo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.248 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i3.2056

Abstract

Salah satu musuh alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama adalah jamur patogen serangga Metarhizium anisopliae. Pemanfaatan jamur entomopatogen sebagai bioinsektisida semakin berkembang.Teknologi produksi bioinsektisida dari jenis jamur entomopatogen dalam bentuk formulasi kering berkembang terus dan merupakan objek penelitian yang sangat menarik.  Banyak keuntungan dari jamur entomopatogen yang dibuat dalam bentuk formulasi kering, diantaranya adalah dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama, praktis, dan mudah diaplikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi beberapa konsentrasi formulasi kering M. anisopliae isolat Tegineneng terhadap mortalitas hama pengisap buah kakao (Helopeltis spp.).  Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 5 perlakuan. Pengelompokkan berdasarkan 3 kelompok waktu aplikasi yang berbeda.  Perlakuan terdiri atas kontrol (tanpa aplikasi M. anisopliae), aplikasi formulasi kering M. anisopliae konsentrasi 5 g l-1 air, aplikasi formulasi kering M. anisopliae konsentrasi 10 g l-1 air, aplikasi formulasi keringM. anisopliaekonsentrasi 15 g l-1 air, dan aplikasi formulasi keringM. anisopliaekonsentrasi 20 g l-1 air.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi formulasi kering jamurM. anisopliaekonsentrasi 20 g l-1 air menyebabkan mortalitas Helopeltis spp. sebesar 83,82%  berbeda nyata lebih tinggi dibandingkan perlakuan 5 g l-1 dan 10 g l-1, namun tidak berbeda nyata dibandingkan perlakuan 15 g l-1.
EFIKASI Metarhizium anisopliae TERHADAP HAMA KUTU DAUN (Aphis glycines Matsumura) DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISME NONTARGET DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI Rosma Hasibuan; Erliana Haska; Purnomo Purnomo; Lestari Wibowo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.495 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2031

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamur Metarhizium anisopliae terhadap mortalitas dan penurunan populasi hama kutu daun (Aphis glycines Matsumura), serta populasi dan jenis organisme nontarget, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian ini terdiri atas empat perlakuan yaitu : tanpa penyemprotan M. anisopliae (kontrol), penyemprotan M. anisopliae yang berasal dari Gading Rejo (komersil), penyemprotan M. anisopliae yang berasal dari Tegineneng, dan penyemprotan M. anisopliae yang berasal dari UGM. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat jamur M. anisopliae yang diuji (Gading Rejo, Tegineneng dan UGM) mampu menginfeksi dan menyebabkan kematian pada kutu daun dan dapat menurunkan populasi kutu daun di pertanaman kedelai. Aplikasi jamur M. anisopliae tidak berpengaruh terhadap jumlah famili dan total organisme nontarget. Selain itu, aplikasi jamur M. anisopliae tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman(tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlah polong) serta hasil tanaman kedelai (berat brangkasan basah, berat brangkasan tanpa polong, jumlah polong isi, jumlah polong tidak isi, berat brangkasan kering, brangkasan kering tanpa polong, berat polong kering, dan berat biji kering tanaman kedelai). Jenis organisme nontarget yang diamati sebanyak 18 famili arthropoda yaitu Acrididae, Blatidae, Braconidae, Cerambycidae, Chloropidae, Chrysomelidae, Cicindelidae, Formicidae, Gryllidae, Ichneuminidae, Lycosidae, Micropezidae, Passalidae, Reduviidae, Rhagionidae, Tipulidae, Coccinelidae dan Syrpidae, dan famili yang dominan merupakan musuh alami yaitu famili Lycosidae, Formicidae, dan Gryllidae.
INVENTARISASI PARASITOID HAMA PENGGULUNG DAUN PISANG (Erionota thrax L.) DI KOTA METRO DAN SEKITARNYA PROVINSI LAMPUNG Yudi Des Yulian; Lestari Wibowo; Indriyati Indriyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.625 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i1.1871

Abstract

Kota Metro merupakan salah satu daerah penghasil pisang di Provinsi Lampung, dan mempunyai potensi yang menjanjikan apabila dikembangkan secara maksimal. Dalam budidaya tanaman pisang banyak faktor yang dapat menjadi kendala, diantaranya adalah serangan hama. Salah satu hama yang sering menyerang tanaman pisang adalah hama penggulung daun pisang (Erionota thrax L). Saat ini pengendalian organisme pengganggu tanaman (opt) yang ramah lingkungan terus dikembangkan, antara lain adalah dengan memanfaatkan musuh alami dalam penerapan pengendalian hayati. Penelitian ini bertujuan untukmenginventarisasi parasitoid hama penggulung daun pisang (E. thrax) serta menghitung persentase parasitasinya di Kota Metro dan sekitarnya, Provinsi Lampung. Pada penelitian ini digunakan metode survei lapang dengan mengambil sampel hama pada 4 kecamatan dengan tiap kecamatan diambil 2 desa pengamatan. Hasil penelitian yang didapat adalah ditemukannya berbagai jenis parasitoid di Kota Metro dan sekitarnya yaitu Brachymeria sp., Xanthopimpla sp. dan Famili Tachinidae.Tingkat parasitasi berbagai jenis parasitoid tertinggi ditemukan di Kecamatan Metro Pusat sebesar 25 %.
KOMPATIBILITAS METARHIZIUM ANISOPLIAE DAN EKSTRAK DAUN BABADOTAN UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KEPIK HIJAU DI LABORATORIUM Siti Jarlina; Lestari Wibowo; Agus M. Hariri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.408 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2012

Abstract

Pemanfaatan jamur entomopatogen dan pestisida nabati secara terpisah telah banyak dilakukan untuk pengendalian hama. Selanjutnya penggunaan secara bersama antara jamur entomopatogen dan pestisida nabati juga sedang dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompatibilitas jamur entomopatogen Metarhizium anisopliae dan ekstrak daun babadotan serta pengaruhnya terhadap mortalitas Nezara viridula. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pertama uji kompatibilitas M. anisopliae dengan ekstrak daun babadotan pada media PDA, kedua adalah aplikasi campuran suspensi M. anisopliae dan ekstrak daun babadotan terhadap N. viridula. Hasil percobaan menunjukkan bahwa M. anisopliae tidak kompatibel dengan ekstrak daun babadotan. Hal tersebut ditunjukkan oleh penurunan pertumbuhan koloni, daya kecambah dan sporulasi jamur M. anisopliae. Selain hal itu diketahui bahwa Aplikasi suspensi M. ansiopliae dan aplikasi ekstrak daun babadotan secara tunggal menyebabkan mortalitas N. viridula yang tidak berbeda nyata antara keduanya. Aplikasi suspensi M. anisopliae dengan penambahan ekstrak daun babadotan 2 ml dan 3 ml menyebabkan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan mortalitas N. viridula pada aplikasi tanpa penambahan ekstrak babadotan
VIRULENSI BEBERAPA ISOLAT METARHIZIUM ANISOPLIAE TERHADAP ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) di LABORATORIUM Ketut Aryo; Purnomo Purnomo; Lestari Wibowo; Titik Nur Aeny
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.016 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i2.1833

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan koloni, viabilitas spora serta kerapatan spora dari lima isolatMetarhizium anisopliae dan mempelajari pengaruh aplikasi Metarhizium anisopliae terhadap mortalitas Spodoptera litura F. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Bidang Proteksi Tanaman Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada akhir tahun 2013 (Tahap I) dan dilanjutkan pada awal tahun 2016 (Tahap II). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : Tidak terdapat perbedaan viabilitas spora M. anisopliae yang nyata antar 5 isolat asal Tegineneng, Trimurjo, Gadingrejo, Bantul dan UGM; Kerapatan isolat asal UGM adalah 2,25 x 10 9 spora/ml, lebih tinggi dibandingkan dengan isolat asal Gadingrejo, Bantul, Tegineneng dan Trimurjo; Isolat M. anisopliae asal UGM mampu membunuh ulat grayak (S. litura) hingga86,67%, isolat lain memiliki kemampuan lebih rendah dibandingkan isolat asal UGM.