Ambar Fiandani
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH DOSIS BIONEMATISIDA JAMUR Purpureocillium lilacinum (Syn. Paecilomyces lilacinus) ISOLAT B01TG BERBAHAN PEMBAWA LIMBAH PERTANIAN TERHADAP KEEFEKTIFANNYA DALAM MENGENDALIKAN Meloidogyne spp. Ambar Fiandani; I Gede Swibawa; Yuyun Fitriana; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.5016

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dosis bionematisida jamur Purpurecilum lilacinum (Syn. Paecilomyces lilacinus) isolat B01TG berbahan pembawa limbah pertanian terhadap keefektifannya untuk mengendalikan serangan nematoda puru akar  Meloidogyne spp.  Percobaan yang berlangsung bulan Februari - Juni 2019 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan  tingkat dosis bionematisida dan 5 ulangan.  Dosis bionematisida yang diuji yaitu 0 g,  5 g, 10 g, 20 g dan 40 g per tanaman.  Bionematiaida diaplikasikan 3 hari sebelum tanaman tomat ditransplanting.  Satu minggu setelah transplanting, tanaman tomat kemudian  diinfestasi 2000 telur nematoda puru akar.  Data pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot biomassa basah dan produksi, serta tingkat kerusakan akar dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan pemisahan nilai tengah menggunakan uji BNT pada taraf nyata 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis bionematisida mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan kerusakan akar. Pertumbuhan tanaman yang diberi perlakuan 40 g bionematisida lebih baik daripada pertumbuhan tanaman yang diberi  bionematiaida dengan dosis yang lebih rendah. Kerusakan akar tanaman tomat akibat serangan Meloidogyne spp. lebih rendah pada tanaman tomat yang diberikan perlakuan 20 g dan 40 g  daripada kerusakan akar tanaman yang diberi perlakuan bionematisida dengan dosis yang lebih rendah.