Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A CASE OF BAIQ NURIL IN MEDIA: SARA MILLS’ CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS Soraya Ramli; Faiz Afio Dhiarafah; Diah Merrita
LINGUA : JURNAL ILMIAH Vol 15 No 2 (2019): Lingua : Jurnal Ilmiah
Publisher : STBA LIA - Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35962/lingua.v15i2.20

Abstract

Writing in the media, a journalist can create his/her own framing, to be in favor or bias. The framing created will show the subject, the object, the victim or the perpetrator of a case from the point of view of the journalist. This study focuses on the position of subject, object, reader, and the ideology in PRI media and The Sydney Morning Herald media in the case of Baiq Nuril Makmun. The research uses a descriptive qualitative method and analyzed by using discourse analysis framework of Sara Mills. The result of data analysis in the articles show that Jokowi and Nuril are mostly put as subject. On the other side, Nuril is also written as object. Furthermore, based on reader position, the authors mostly use pronoun ‘he’, ‘her’, and ‘she‘. By using third person pronoun, readers are in the position of outsiders which can follow the storyline objectively from both of subject and object position. The ideology of the articles show that a leader uphold justice and solve injustice case that is received by Nuril because she becomes a victim two times, of the immoral action and the violation of Electronic Information and Transactions law.
IMPLEMENTASI MUATAN LOKAL UNTUK PENDIDIKAN KHUSUS DI BANGKA BELITUNG Sapto Aji Wirantho; Farah Arriani; Soraya Ramli
Edutainment Vol 8 No 1 (2020): Edutainment : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Kependidikan
Publisher : UNMUHBABEL Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.212 KB) | DOI: 10.35438/e.v8i1.223

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan keragaman budaya daerah. Budaya daerah menjadi aset daerah sekaligus aset nasional. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan budaya daerah, salah satunya melalui pendidikan. Budaya daerah masuk ke dalam kurikulum melalui muatan lokal (Mulok). Peran besar pemerintah daerah khususnya bidang pendidikan yaitu mengembangkan Mulok di semua satuan pendidikan. Namun, memperkenalkan mulok budaya daerah pada anak berkebutuhan khusus merupakan sesuatu tantangan, karena anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki karakteristik yang unik. Jika budaya dapat dikembangkan dalam mulok di pendidikan khusus, niscaya pendidikan di luar pendidikan khusus akan lebih mudah ditangani. Karena itu, penelitian ini berupaya menggali implementasi muatan lokal yang diterapkan pada satuan pendidikan khusus di Bangka Belitung. Penelitian dilakukan dengan metode campuran, kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci. Data diperoleh dengan metode survei, FGD, dan pengamatan kelas terhadap 22 guru mulok yang mewakili sembilan kabupaten/kota. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Muatan lokal diberikan ke anak berkebutuhan khusus sebagai bagian dari kehidupan mereka agar terbiasa dilakukan/dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi keterampilan kehidupan bagi mereka di sekolah, rumah, dan masyarakat dengan pembiasaan agar mereka mengenal dan terbiasa melakukan/mempraktikkan di sekolah, rumah, dan masyarakat.