Farach Khanifah
STIKES Insan Cendekia Medika

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SRIKAYA (Annona squamosa L) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphyloccoccus aureus SECARA IN VITRO Andita Fitriani; Erni Setiyorini; Farach Khanifah
Jurnal Insan Cendekia Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Insan Cendekia Vol 4 No 2
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.706 KB)

Abstract

Pendahuluan : Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi. Pemberian antibiotik merupakan upaya pengendalian terhadap infeksi yang dapat menyebabkan resisten. Bakteri Staphylococcus aureus telah resisten terhadap antibiotik ampisilin, amoksisilin-asam klavulanat, amoksisilin, penisilin G, sulbenisilin, kloramfenikol dan siprofloksasin sehingga penanganan terhadap infeksi Staphylococcus aureus relatif sulit. Daun Srikaya diketahui mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tannin yang memiliki efek antimikroba. Metode Penelitian : Dalam penelitian ini ditentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dengan menggunakan metode dilusi padat.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen analitik dengan post test only control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan stok kultur milik Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ekstrak daun srikaya (Annona squamosa L.) dengan konsentrasi 3%, 6%, 12% dan 24%. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus. Data dianalisis dengan uji one way ANOVA dilanjutkan uji Post Hoc LSD dengan nilai probabilitas (p)<0,05. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus yang berbanding terbalik dengan peningkatan konsentrasi ekstrak daun srikaya mulai dari konsentrasi 3% hingga 24%.Kesimpulan : Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ekstrak daun srikaya mempunyai efek antimikroba terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan KHM terletak pada konsentrasi dua kali lipat dari konsentrasi 24%. Saran : Sebagai referensi bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan dapat menangsninys dengan antimikroba alami yang minimefek samping disbanding dengan BKOKata Kunci: Antimikroba, Ekstrak Daun Srikaya, , Kadar Hambat Minimum (KHM), Staphylococcus aureus
IDENTIFIKASI JUMLAH BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN ES TEH YANG DIJUAL DI DUSUN CANDIMULYO JOMBANG Nur Mayang A.S; Ali Maududi; Farach Khanifah
Jurnal Insan Cendekia Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Insan Cendekia Vol 4 No 2
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.88 KB)

Abstract

Pendahuluan : Es teh merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas di Indonesia dan di dunia. Saat ini minuman teh semakin beragam cara penyajiannya, namun banyak faktor kontaminasi yang dapat menyebabkan pencemaran bakteri didalam minuman teh antara lain penambahan es dan air putih, cara penyeduhan teh, peralatan lingkungan penjualan, pembuat dan pencucian peralatan. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri Escherichia coli pada minuman es teh yang dijual di Dusun Candimulyo Jombang dan mengetahui jumlah bakteri Escherichia coli dengan metode MPN. Populasi diambil dari semua minuman teh yang dijual oleh pedagang warung makan di Dusun Candimuyo Jombang. Metode Penelitian : tehnik sampling yang digunakan yaitu Non probability sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah bakteri Escherichia coli pada minuman teh. Hasil Penelitian : berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada 10 sampel didapatkan hasil 10 sampel positif terkontaminasi bakteri Escherichia coli dengan indeks MPN 25-1800 sel/100ml dengan persentase 100% tidak layak konsumsi dengan bakteri kontaminan yaitu Escherichia coli, serta bakteri lain yang diduga Salmonella sp. Kesimpulan : Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa minuman teh tidak layak konsumsi dengan persentase 100% karena tidak memenuhi syarat Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/VI/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air minum, yaitu total bakteri Escherichia coli adalah 0 per 100ml sampel.Kata Kunci : Bakteri Escherichia coli, Jumlah Bakteri, Minuman Es Teh, MPN
Analisis Kadar Protein Total pada Tempe Fermentasi dengan Penambahan Ekstrak Nanas (Ananascomosus (L.) Merr ) Farach Khanifah
JURNAL NUTRISIA Vol 20 No 1 (2018): Vol 20 No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.07 KB) | DOI: 10.29238/jnutri.v20i1.113

Abstract

Latar Belakang: Kacang kedelai (Glycine max L) merupakan salah satu jenis kacang-kacangan dengan kadar protein yang cukup tinggi, dengansalahsatubentukolahannyaadalahtempe. Tempe Kacang kedelai (Glycine max L) yang difermentasiselama>48 jam dapat dihidrolisis dengan penambahan ekstrakbatang buah nanas (Ananascomosus (L.) Merr.)memiliki protein total yang untuk dijadikan alternatif penyedap rasa. Tujuan :Penelitian ini bertujuanuntukmengetahuikadar proteintotal padamasing-masingperlakuan. Metode :Penelitiandibuat tiga perlakuan penambahan ekstrak batangbuah nanas (Ananascomosus (L.) Merr.)pada setiap masing-masing bahan baku yaitu tempe kacang kedelai (Glycine max L) yang difermentasi selama>48 jamdengan perbandingan 1:1, 1:2 dan 1:3 tempe kacang kedelai (Glycine max L)fermentasi>48jam: ekstrak batang buah nanas (Ananascomosus (L.) Merr.)). Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen karena hanya mengetahui kadar protein total pada tempe kacang kedelai (Glycine max L) fermentasi>48jam yang ditambahkan ekstrak batangbuah nanas (Ananascomosus (L.) Merr.). Hasil :Hasil penelitian ini adalah kadar protein total pada campuran tempekacang kedelai (Glycine max L. Merr)fermentasi>48 jam dan ekstrak batangbuah nanas (Ananas comosus) untuk setiap komposisi adalah 27,33% untuk perbandingan komposisi 1:1, 29,80% untuk perbandingan komposisi 1:2, dan kadar protein tertinggi dihasilkan oleh perbandingan komposisi 1:3 dengan kadar protein total sebanyak 31,28%. Kadar protein total pada campuran tempe kacang kedelai (Glycine max L) fermentasi >48 jam dan ekstrak batang buah nanas (Ananas comosus) didapatkan hasil 31,90% untuk perbandingan komposisi 1:1, 36,51% untuk perbandingan komposisi 1:2, dan 29,46% untuk perbandingan komposisi 1:3.