Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendegaran Pada Pekerja Bengkel Las Di Kelurahan Suka Karya Kota Jambi Syafwandi Akbar; Sugiarto Sugiarto; Melda Yenni
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v12i2.32

Abstract

Bengkel las merupakan salah satu tempat kerja yang berpotensi menimbulkan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran tersebut disebabkan karena intensitas kebisingan yang tinggi pada saat pekerja memotong besi saat bekerja. Jika pekerja berada pada intensitas yang melampau NAB (>85dB) maka akan menyebabkan gangguan pendengaran. Penelitian bertujuan mengetahui mengetahui faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi pendengaran pada pekerja bengkel las di Kelurahan Suka Karya. Desain penelitian adalah cros sectional. Sampel penelitian adalah pekerja bengkel las di Kelurahan Suka Karya. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sanpling. Penelitian dilakukan bulan Mei - Juni 2020. Analisa data menggunakan uji chi-square dan uji khrushall wallis. Sebanyak 36,2% responden mengalami tuli konduktif, 34,0% responden mengalami tuli sensorineural, sebesar 29,8% responden tidak mengalami gangguan pendengaran. Rata-rata intensitas kebisingan sebesar 81,49 dB, sebanyak 78,7% responden memiliki masa kerja > 5 tahun dan sebanyak 93,6% responden tidak menggunakan alat pelindung telingga. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pekerja bengkel las di Keluarahan Suka Karya Tahun 2020 (p = 0,001). Tidak ada hubungan antara masa kerja (p = 0,150) dan penggunaan alat pelindung telingga (p = 0,375) dengan gangguan pendengaran pada pekerja bengkel las di Keluarahan Suka Karya Tahun 2020. Diharapkan pekerja selalu menggunakan alat pelindung telingga ketika bekerja. Bagi pemilik bengkel las untuk menyediakan alat pelindung telingga yang dapat dipakai oleh pekerja.Kata Kunci       :  Gangguan Fungsi Pendengaran, Intensitas Kebisingan, Masa Kerja, Alat Pelindung Telingga
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA PETANI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL MERAH II KOTA JAMBI TAHUN 2021 Rakhmi Aisyah El Mawaddah; Sugiarto Sugiarto; Eti Kurniawati
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 10: Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i10.1322

Abstract

Jumlah penggunaan pestisida di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan penggunaan pestisida dapat meningkatkan risiko terpapar pestisida yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti keracunan dan peningkatan dan penurunan tekanan darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan tekanan darah pada petani di wilayah kerja Puskesmas Paal Merah II. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian adalah petani diwilayah kerja Puskesmas Paal Merah II sebanyak 47 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Juni s/d 6 Juli 2021. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji spearman dan mann whitney. Rata-rata tekanan darah sisitolik adalah 142,53 mmHg, rata-rata masa kerja responden 21,72 tahun, sebanyak 59,6 responden dengan teknik penyemprotan tidak baik, 51,1% responden kurang baik menggunakan APD. Hasil bivariat menunjukkan ada hubungan masa kerja (p-value=0,046) dan penggunaan APD (p-value=0,020) dengan tekanan darah pada petani. Tidak ada hubungan teknik penyemprotan dengan tekanan darah pada petani (p-value=0,965). Diharapkan petani selalu menggunakan APD lengkap saat melakukan penyemprotan sehingga dapat meminimalisir paparan pestisida.
FACTORS ASSOCIATED WITH SUBJECTIVE COMPLAINTS OF LOW BACK PAIN IN TAILORS AT THE CHILDREN'S PALACE MARKET, JAMBI CITY Putri Sahara Harahap; Fhala Sasqia Ashar; Sugiarto Sugiarto
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 6: Februari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sewing is one of the risky jobs to experience low back pain (LBP) this is due to working with long sitting and non-ergonomic work positions. The Jambi City Children's Palace Market is the central tailor in Jambi City. The results of the observation showed that from 10 tailors, 7 experienced pain in the lower back when sewing. The purpose of the study was to determine the factors associated with complaints of LBP on tailors at the Children's Palace Market. The study used a cross sectional design. The research was conducted at the Istana Children's Market in Jambi City on 10-31 May 2022. The research population was all tailors at the Istana Anak Market. The research sample was 30 tailors at the Children's Palace Market in Jambi City. The research instrument was a questionnaire and RULA. Data collection techniques using interviews and observations of respondents' work attitudes. Data were analyzed using chi square test. As many as 53.3% of respondents have complaints of low back pain, 53.3% of respondents work with high-risk work attitudes, 60.0% of respondents work with risky work durations and 63.3% of respondents have long tenures. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between work attitude (p=0.000) and tenure (p=0.011) with complaints of low back pain in tailors at the Children's Palace Market, Jambi City. There is no relationship between work duration (p-0.159) and complaints of low back pain in tailors at the Children's Palace Market, Jambi City.