Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional

Determinan Keluhan Muskuloskeletal pada Tenaga Kerja Wanita Iwan Muhamad Ramdan; Tiyanpri Bayu Laksmono
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7 No. 4 November 2012
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.083 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v7i4.48

Abstract

Gangguan muskuloskeletal merupakan masalah kesehatan dan keselamatan kerja yang penting karena masih berkontribusi pada penurunan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur tenaga kerja, masa kerja, indeks massa tubuh, dan sikap kerja dengankeluhan gangguan muskuloskeletal pada tenaga kerja wanita di unit produksi bagian kupas di PT SSM Kalimantan Timur. Penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional ini dilakukan pada tenaga kerja wanita bagian pengupasan yang berjumlah 46 orang (total sampling).Variabel bebas penelitian terdiri dari umur, masa kerja, indeks massa tubuh, dan posisi kerja, sementara variabel terikat adalah keluhan gangguan muskuloskeletal. Analisis data yang digunakan adalah uji chi-square dengan level signifikansi 0,05 (5%). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan umur dengan keluhan gangguan muskuloskeletal (p = 0,066),terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja (p = 0,044), indeks massa tubuh (p = 0,025), dan sikap kerja (p = 0,001) dengan keluhan gangguan muskuloskeletal. Perusahaan disarankan untuk membuat kursi kerja yang ergonomis, melakukan rotasi kerja, dan melakukan pelatihan dengan materi tata cara kerja yang ergonomis.Kata kunci: Gangguan muskuloskeletal, produktivitas, sikap kerjaAbstractMusculoskeletal disorders are still a health and safety issue that needs to be examined in more depth, because it still contributes to the decline in labor productivity. The objective of this research was to know the relationship between age, working periode, body mass index and work posture with complaint of musculoskeletal disorders. Quantitative research with crosssectional approach has been done on 46 (total sampling) female labor in peeling sections. The independent variables consisted of age, year, body mass index, and work posture, while the dependent variable was the complaint of musculoskeletal disorders. The data analysis used was chi-square test with a significance level of 0.05 (5%). The results showed no association between age with symptoms of musculoskeletal disorders (p = 0,066), there is a significant association between working period (p = 0,044), bodymass index (p = 0,025), and work posture (p = 0,001) with complaints of musculoskeletal disorders. Companies are advised to make an ergonomic office chair, job rotation, and training with ergonomic material working procedures.Keywords: Musculoskeletal disorders, productivity, work posture
Unsafe Behavior of Workers in Rotary Lathe Section in One of the Plywood Industries in East Kalimantan Iwan Muhamad Ramdan; Dyyka Indah Wijayanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Volume 13, Issue 1, August 2018
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.23 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v13i1.1475

Abstract

Occupational accidents and diseases remain the global health problem, two main factors for this are unsafe behavior and conditions. Previous study provedthat the main cause is unsafe behavior factor. This study aimed to analyze factors associated with occupational unsafe behavior in workers at PT IAW andanalyze the most influential factor. A cross-sectional study was conducted from July to August 2016 with 104 samples. Independent variables consisted ofperception, communication, supervision, the availability of personal protective equipment (PPE), training and workplace temperature. While the dependentvariable was unsafe behavior. Data analysis used Pearson product moment and multiple linear regression. In conclusion, perception (p value=0.00, R=0.817),communication (p value=0.000, R=0.810), supervision (p value=0.00, R=0.529), availability of PPE (p=0.000, R=0.902) and workplace temperature arerelated significantly, very strong, positive and directly proportional to unsafe behavior, while training (p value=0.092, R=0.166) are not related. Perception isthe most dominant variable influencing unsafe behavior.AbstrakKecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja masih menjadi masalah kesehatan dunia, dua faktor utama penyebabnya adalah perilaku dan kondisi lingkungankerja yang tidak aman. Penelitian sebelumnya membuktikan penyebab utamanya adalah faktor perilaku yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan menganalisisfaktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman dalam bekerja pada tenaga kerja di PT IAW dan menganalisis faktor yang paling berpengaruh.Penelitian potong lintang dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2016 terhadap 104 sampel penelitian. Variabel bebas terdiri dari persepsi, komunikasi,pengawasan, ketersediaan alat pelindung diri (APD), pelatihan dan suhu lingkungan kerja. Variabel terikat adalah perilaku tidak aman. Analisis data menggunakanPearson produk moment dan uji regresi linier berganda. Disimpulkan persepsi (nilai p=0,00, R=0,817), komunikasi (nilai p=0,000, R=0,810), peng -awasan (nilai p=0,00, R=0,529), ketersediaan APD (nilai p=0,000, R=0,902) dan suhu lingkungan kerja berhubungan signifikan, sangat kuat, positif danberbanding lurus dengan perilaku tidak aman, sedangkan pelatihan keselamatan kerja (nilai p=0,092, R=0,166) tidak berhubungan. Persepsi keselamatankerja merupakan variabel yang paling dominan memengaruhi perilaku tidak aman dalam bekerja.
Efikasi Diri, Pusat Kendali, dan Persepsi Tenaga Kerja sebagai Prediktor Pencapaian Prestasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Iwan Muhamad Ramdan
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 5 No. 2 Oktober 2010
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.793 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v5i2.149

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah efikasi diri, pusat kendali, dan persepsi tenaga kerja dapat dijadikan prediktor yang akurat untuk memprediksi pencapaian prestasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta untuk menguji apakah model pencapaian prestasi K3 yang disusun dengan melibatkan interaksi tenaga kerja dengan lingkungannya cukup tepat. Dengan pendekatan cross sectional, penelitian dilakukan terhadap 200 orang responden pada perusahaan kayu di Kalimantan Timur. Variabel bebas terdiri dari efikasi diri, pusat kendali, dan persepsi tenaga kerja. Variabel tergantung yaitu prestasi K3, sedangkan variabel moderatoradalah lingkungan fisik dan kimia kerja. Analisis data menggunakan structural equation model (SEM). Hasil penelitian menunjukan efikasi diri dan persepsi tenaga kerja berhubungan positif signifikan dengan prestasi K3, merupakan prediktor yang paling akurat untuk memprediksi pencapaian prestasi K3 (p=0,007 dan p=0,012). Kedua variabel ini memberi sumbangan efektif terhadap prestasi K3 yaitu sebesar 20,2 % dan 17,3 %. Kata kunci: Efikasi diri, pusat kendali, persepsi, prestasi kesehatan dan keselamatan kerjaAbstractThis research was focused on the relationship between worker’s behavior with Occupational Health Safety (OHS) achievement.The purposes of the research is to identify whether worker’s self-efficacy, locus of control and perception can predict OHS achievement, and to examine whether the OHS model engaging workers and work environment interaction are fit. This research was cross sectionally conducted towards 200 respondents in one of plywood plant in West Kalimantan. The independent variable were the worker’sself efficacy, locus of control and perception, while the dependent variable was OHS performance. The moderator variables were physical and chemical work environment. Data analysis used structural equation model. Research findings showed that self efficacy and worker perception have significantly positive relationship with worker’s OHS performance, and could be an accurate predictor to predict OHS performance achievement (p=0.007 and p=0.012), and provided effective contribution to OHS performance as big as 20,2 % and 17,3 % as well.Key word: Self efficacy, locus of control, perception, occupational health safety performance