Muhammad ramlan
Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TEKNOLOGI COMBINED HEAT AND POWER DI INDONESIA Ramlan, Muhammad
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2004): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.462 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v5i1.296

Abstract

With the complicated problems faced by The State Electricity Company (PLN)nowadays, the writer would support analyzing for solving problem with the Assessment for Combined Heat and Power (CHP) in Indonesia. CHP Technology/Cogeneration is a technology not produce carbon, so this technology will help Government Policy for reducing carbon emission and environment sustainability. This project has done together among BPP Teknologi (Directorate KKE and UPT LSDE) and Ciptakarya Hasta Paramita Cooperative with Grant budget from UNDP-GEF and supporting budgetDIP.
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) ramlan, Muhammad
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2002): JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.858 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v3i1.233

Abstract

Pada abad 18 telah dimulai revolusi industri antara lain dengan dibuatnya pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus tahun kemudian, negara-negara industri baru bermunculan baik di Eropa, Amerika bahkan di Asia. Industri memang membuat wajah dunia tampak semakin maju, misalnya kendaraan bermotor sebagai salah satu produk industri. Namun di sisi lain berdampak negatif terhadap lingkungan hidup manusia. Mesin-mesin kendaraan itu menggunakan bahan bakar dari bumi. Hasil pembakaran bahan bakar tersebut menghasilkan unsur CO dan CO2 yang menumpuk di udara dan akan menghasilkan efek seperti rumah kaca terhadap cahaya matahari yang akan masuk ke bumi. Bumi seolah-olah dilapisi oleh kedua gas tadi. Akibatnya, bumi terasa lebih panas dari biasanya. Hal ini disebut sebagai pemanasan global (Global Warming)